Nomor darurat di seluruh dunia berfungsi sebagai jalur penyelamat, menghubungkan orang dengan cepat ke layanan yang tepat di saat krisis. Namun, di balik nomor tiga digit yang tampak biasa ini, sebenarnya ada kisah sejarah yang luar biasa tersembunyi. Dari 999 di Inggris hingga 911 di Amerika Serikat, nomor darurat setiap negara mencerminkan latar belakang budaya dan evolusi teknologi. Jadi, seperti apa tata letak yang menakjubkan dari kedua set nomor ini?
Nomor darurat pertama di dunia adalah 999, diluncurkan di London pada tahun 1937. Ketika seseorang menekan 999, bel berbunyi dan lampu merah berkedip untuk menarik perhatian operator. Sistem ini kemudian diperluas ke seluruh Inggris dan digunakan oleh beberapa negara.
Keberhasilan 999 menyebabkan munculnya sistem telepon darurat di berbagai negara. Misalnya, Kanada awalnya memperkenalkan 999 pada tahun 1959 dan kemudian mengubahnya menjadi 911 pada tahun 1972 agar sesuai dengan standar Amerika.
Di Amerika Serikat, pilihan 911 bukanlah pilihan sembarangan. Nomor ini dipilih karena jaringan telepon pada saat itu tidak nyaman untuk menggunakan 999. Pada tahun 1968, 911 pertama kali digunakan di Haleyville, Alabama. Seiring berjalannya waktu, 911 perlahan menjadi nomor darurat standar di Amerika Utara.
Pada tahun 1970-an, sistem 911 dipromosikan secara nasional dan secara bertahap menggantikan nomor darurat lainnya hingga menjadi nomor kontak darurat yang paling dikenal luas di Amerika Serikat.
Meskipun 911 dan 999 merupakan nomor kontak darurat yang paling dikenal di banyak negara, masih banyak nomor lain di seluruh dunia. Misalnya, nomor telepon darurat di Tiongkok adalah 110 (polisi) dan 120 (ambulans). Di Eropa, sebagian besar negara menggunakan nomor terpadu 112, sedangkan di Selandia Baru, 111 lebih umum digunakan.
Seiring kemajuan teknologi, sistem telepon darurat telah mengalami banyak perubahan, dari pemasangan kabel manual hingga sistem otomatis. Hal ini tidak hanya meningkatkan kecepatan respons, tetapi juga meningkatkan cara penanganan layanan darurat. Misalnya, sistem 911 di banyak negara saat ini dapat secara otomatis mengidentifikasi nomor telepon dan lokasi penelepon dan dengan cepat mengalihkan penelepon ke departemen terkait.
Sistem E911 modern dapat menampilkan informasi lokasi saat menerima panggilan masuk, yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi penyelamatan.
Dengan semakin populernya komunikasi seluler, penggunaan telepon darurat menjadi semakin mudah. Sebagian besar telepon seluler modern telah memiliki nomor darurat untuk beberapa negara, sehingga memudahkan wisatawan asing untuk mencari bantuan dengan cepat saat berada di negara asing. Namun, hal ini juga menimbulkan beberapa tantangan, termasuk panggilan yang salah ke nomor darurat.
Ponsel dapat menghubungi nomor darurat tanpa kartu SIM, fitur yang dapat menyelamatkan nyawa dalam keadaan darurat.
Dua nomor 999 dan 911, baik di Inggris maupun Amerika Serikat, adalah nomor yang dapat diingat dan dihubungi orang dengan cepat saat menghadapi krisis. Mereka membawa harapan penyelamatan dan denyut nadi kehidupan. Seiring kemajuan teknologi, tantangan dan peluang apa yang akan dihadapi layanan darurat di masa mendatang?