Dalam bidang medis, "Aktivitas Kehidupan Sehari-hari" (ADL) dan "Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-hari" (IADL) merupakan indikator penting untuk menilai kemampuan perawatan diri seseorang. Meskipun keduanya melibatkan kehidupan sehari-hari, cakupan dan kepentingannya berbeda. Penting bagi para profesional medis dan pengasuh untuk memahami perbedaan antara keduanya.
Aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) merupakan aktivitas perawatan diri dasar yang perlu dilakukan individu dalam kehidupan sehari-hari.
ADL biasanya mencakup tugas perawatan diri dasar seperti mandi, berpakaian, makan, dan membersihkan toilet. Aktivitas-aktivitas ini merupakan tugas inti yang diperlukan orang untuk menjalani kehidupan yang mandiri. Pada tahun 1950-an, peneliti medis Sidney Katz melakukan penelitian inovatif tentang ADL, yang menjadi dasar untuk penilaian fungsional selanjutnya. Seiring berjalannya waktu, banyak peneliti lain telah memperluas konsep ADL, dan indikator penilaian ADL saat ini sering kali mencakup penilaian kemampuan mobilitas.
Aktivitas dasar kehidupan sehari-hari (ADL) meliputi hal-hal berikut:
Sebaliknya, aktivitas instrumental kehidupan sehari-hari (IADL) kurang mendasar tetapi dapat membantu individu mempertahankan kemandirian dalam masyarakat dan meliputi:
Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-hari (IADL) adalah aktivitas yang diperlukan untuk mendukung kehidupan mandiri, meskipun tidak sedasar ADL.
Metode evaluasi keduanya juga berbeda. ADL biasanya dinilai menggunakan Functional Independence Measure (FIM), yang memiliki rentang skor dari 0 hingga 7, dengan 7 menunjukkan kemandirian penuh dan 0 menunjukkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas tanpa bantuan. IADL biasanya dilakukan oleh terapis okupasi selama penilaian pasien.
Misalnya, Skala Penilaian ADL Katz dan Skala Penilaian IADL Lawton adalah alat umum untuk menilai keduanya. Alat penilaian ini tidak hanya menilai kemandirian seseorang dalam aktivitas di atas, tetapi juga membantu penyedia layanan medis memahami status kesehatan dan kebutuhan pasien.
Bagi individu dengan keterbatasan mobilitas atau yang sudah lanjut usia, pengasuh perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk membantu individu tersebut dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan aktivitas sehari-hari. Perawatan yang tepat tidak hanya memengaruhi kualitas hidup mereka, tetapi juga keselamatan dan kesehatan mental mereka.
Membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik dengan pasien saat memberikan perawatan adalah kunci keberhasilan perawatan.
Pertama, pengasuh harus peka terhadap kebutuhan pasien dan memahami kemungkinan reaksi emosionalnya. Kedua, pengasuh harus mematuhi standar medis saat membantu aktivitas sehari-hari dan memastikan bahwa setiap aktivitas dilakukan di lingkungan yang aman dan penuh rasa hormat.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, banyak teknologi telah diperkenalkan dalam penilaian dan bantuan ADL dan IADL. Sistem pintar dapat meningkatkan indikator kesejahteraan lansia dengan memantau aktivitas harian mereka dan menganalisis kehidupan mandiri mereka di rumah.
KesimpulanMemahami perbedaan antara ADL dan IADL memiliki dampak penting pada peningkatan kualitas perawatan. Aktivitas ini tidak hanya menjadi landasan hidup, tetapi juga kriteria utama untuk mengukur kemandirian dan kualitas hidup individu. Di masa mendatang, bagaimana cara mendukung aktivitas ini dengan lebih baik akan menjadi isu penting yang dihadapi komunitas medis. Jadi, seberapa dalam pemahaman Anda tentang aktivitas ini?