Kontrol penguatan otomatis (AGC) adalah rangkaian pengaturan umpan balik loop tertutup yang diterapkan pada penguat atau berbagai tahap rangkaian penguat. Tujuannya adalah untuk mempertahankan amplitudo sinyal keluaran yang sesuai terlepas dari perubahan amplitudo sinyal masukan. Dengan menyesuaikan penguatan penguat secara dinamis, AGC memastikan bahwa sistem akan beroperasi dengan baik pada rentang kekuatan sinyal masukan yang lebih luas. Peran utama AGC di sebagian besar penerima radio adalah untuk menyeimbangkan kekuatan sinyal yang diterima dari berbagai stasiun untuk mencapai tingkat volume yang konsisten dan untuk secara efektif mengatasi efek derau bahkan dalam sinyal satu stasiun.
Tanpa AGC, suara yang berasal dari radio AM dapat berfluktuasi secara liar tergantung pada perbedaan kekuatan sinyal; AGC secara efektif mengurangi volume sinyal yang kuat sambil meningkatkan volume sinyal yang lebih lemah.
Pada radio AM, sinyal yang akan dikontrol penguatannya (biasanya keluaran detektor) melewati dioda dan kapasitor, yang menghasilkan tegangan DC yang bervariasi sesuai dengan kekuatan sinyal. Tegangan ini diumpankan kembali ke blok penguatan RF, yang memengaruhi bias dan penguatannya. Proses ini memungkinkan penerima untuk mereproduksi suara secara lengkap dan akurat.
Pada awal tahun 1925, Harold Alden Wheeler menemukan dan mematenkan Kontrol Volume Otomatis (AVC). Pada tahun 1930-an, sebagian besar penerima siaran komersial baru dilengkapi dengan kontrol volume otomatis, yang menandai popularitas teknologi AGC.
Desain AGC memiliki dampak signifikan pada kegunaan penerima, karakteristik penyetelan, kualitas suara, dan kinerja dalam kondisi kelebihan beban dan sinyal kuat.
Dalam sistem radar, penerapan AGC sama pentingnya, karena dapat secara efektif mengatasi gema interferensi yang tidak terduga. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa jumlah gema dari kebisingan jauh melebihi gema target yang kita khawatirkan. Penguatan penerima radar secara otomatis disesuaikan untuk mempertahankan tingkat kebisingan yang terlihat secara keseluruhan, membantu mengidentifikasi sumber sinyal target yang kuat.
Dalam rekaman audio atau video, kontrol penguatan otomatis membantu menyeimbangkan volume sinyal, terutama saat merekam klip musik yang hening dan keras. Penerapan AGC dapat secara signifikan mengurangi dampak kebisingan dan membuat rekaman lebih jelas.
Anehnya, konsep AGC tidak terbatas pada teknologi rekayasa; konsep ini juga lazim dalam sistem biologis. Mengambil contoh sistem visual vertebrata, fotoreseptor di retina menyesuaikan penguatannya berdasarkan perubahan cahaya.
Dalam banyak aplikasi, dinamika temporal kontrol penguatan otomatis sangat penting. Beberapa sistem AGC lambat merespons perubahan penguatan, sementara yang lain mampu menyesuaikan dengan cepat untuk memenuhi permintaan.
Dengan kemajuan teknologi, kontrol penguatan otomatis telah menjadi bagian penting dari komunikasi nirkabel dan sistem radar modern. Baik itu menghilangkan derau atau meningkatkan sinyal, AGC dapat secara efektif meningkatkan pengalaman komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seiring terus berkembangnya teknologi baru, peran apa yang akan dimainkan AGC dalam sistem komunikasi masa depan?