Di Semenanjung Yorke Australia Selatan, suku Aborigin Narungga menyebutnya "Guuranda", tanah yang kaya akan budaya dan sejarah. Daerah ini memiliki fitur geografis yang unik dan telah menjadi rumah bagi suku Narungga selama beberapa generasi. Suku Narungga tinggal di sini sebelum penjajahan Eropa dan keturunan mereka masih tinggal di tanah ini hingga saat ini, terus mewariskan cerita dan warisan budaya mereka.
Dikelilingi oleh Teluk Spencer dan Teluk St Vincent, Semenanjung Yorke tidak hanya merupakan daerah produksi pertanian yang penting, tetapi juga memiliki keanekaragaman hayati yang kaya. Daerah ini memiliki iklim Mediterania, dan curah hujan yang melimpah memberikan jaminan bagi pertanian, menjadikannya penghasil utama biji-bijian seperti jelai. Di selatan semenanjung, Taman Nasional Dhilba Guuranda-Innes merupakan hamparan tanah yang luas dan semarak yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi banyak spesies satwa liar.
Setiap inci tanah ini menceritakan kisah masyarakat Narungga, dari legenda kuno hingga tantangan modern, semuanya terkait erat dengan tanah ini.
Masyarakat Narungga tinggal di Guuranda dan terdiri dari empat kelompok keluarga yang memiliki akar yang dalam di tanah ini. Setiap kali masyarakat Narungga menyebut kampung halaman mereka, mereka selalu dipenuhi dengan rasa bangga, karena ini bukan hanya rumah mereka, tetapi juga tempat bagi warisan budaya. Seiring berjalannya waktu, hubungan simbiosis masyarakat Narungga dengan lingkungan alam terus berlanjut, dengan nama-nama mereka yang diberikan ke banyak bagian tanah ini, seperti nama Maitland, “Maggiwarda”.
Seiring dengan perubahan zaman, masyarakat Narungga terus mempertahankan dan mempromosikan budaya mereka secara lokal melalui Narungga Aboriginal Progress Association dan komunitas Point Pearce. Organisasi-organisasi ini tidak hanya melestarikan bahasa dan adat Narungga, tetapi juga berupaya berkomunikasi dengan masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap budaya mereka.
Seperti yang dikatakan oleh seorang sejarawan Australia Selatan: “Masa depan Narungga terkait erat dengan masa depan tanahnya. Melindungi budaya sebenarnya melindungi ekologi.”
Ekosistem Semenanjung Yorke sangat unik. Selain produksi pertanian, ekosistem ini juga menjadi rumah bagi berbagai satwa liar dan tumbuhan. Dari walabi barat hingga burung air pesisir, lingkungan Guuranda menawarkan berbagai habitat. Proyek "Umpan Keanekaragaman Hayati" yang dimulai pada tahun 2014 telah berhasil memperkenalkan kembali banyak spesies asli, yang menunjukkan pentingnya dan upaya dalam upaya konservasi.
Di bidang seni, cerita tradisional masyarakat Narungga dipadukan dengan bentuk-bentuk modern untuk menciptakan karya yang bermakna. Misalnya, Guuranda, yang disutradarai oleh Jacob Boehme dari suku Narungga/Kaurna, ditayangkan perdana di Her Majesty's Theatre di Adelaide, yang menunjukkan kepada penonton warisan budaya yang mendalam dan keindahan alam Guuranda.
RingkasanDi Guuranda, keberadaan masyarakat Narungga tidak hanya merupakan kelanjutan dari sejarah, tetapi juga penghormatan dan perlindungan terhadap lingkungan alam. Cerita mereka terus menginspirasi setiap penduduk lokal dan pengunjung untuk memikirkan tentang keanekaragaman dan signifikansi budaya tanah ini. Menghadapi masa depan, bagaimana masyarakat Narungga akan terus mewariskan dan melindungi budaya mereka?