Arteriosclerosis Monkberger adalah bentuk arteriosklerosis non-inflamasi yang pada dasarnya berbeda dari aterosklerosis tradisional.Situasi ini membentuk endapan kalsium dalam sel otot polos di tengah pembuluh darah dan tidak menghalangi rongga pembuluh darah.Seiring bertambahnya usia, dinding pembuluh darah kita dapat mengeras karena kalsifikasi.Perubahan struktural yang disebabkan oleh proses degenerasi ini telah menarik perhatian dari komunitas medis.
Kalsifikasi dinding pembuluh darah setelah aterosklerosis Monkberg dapat mempengaruhi kesehatan aliran darah secara keseluruhan.
Patofisiologi aterosklerosis Monkberg masih belum sepenuhnya jelas, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin berasal dari steatosis sel otot polos, yang pada gilirannya membentuk massa dan mengalami degenerasi yang jelas, yang pada akhirnya mengarah pada kalsifikasi.Biasanya, kondisi ini memiliki sedikit efek pada lumen vaskular, tetapi jika itu hidup berdampingan dengan aterosklerosis, gejala klinis akan diperburuk.
Dalam keadaan normal, monkberger aterosklerosis tidak akan disertai dengan gejala apa pun, tetapi jika dikombinasikan dengan komplikasi lain seperti aterosklerosis, aliran darah dapat diblokir.Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan diabetes atau penyakit ginjal kronis dan dapat menyebabkan kerusakan antara jantung dan ginjal.Sementara itu, laporan sakit kepala dan nyeri wajah pada pasien dengan arteriosklerosis terjadi dari waktu ke waktu.
Banyak pasien secara tidak sengaja menemukan bahwa kalsifikasi sudah ada di pembuluh darah mereka selama pemeriksaan x-ray.
Diagnosis arteriosklerosis Monkberger biasanya memerlukan pemeriksaan medis terperinci dan pemeriksaan pencitraan, yang lebih umum pada rontgen atau pemeriksaan ultrasound.Perawatan penyakit ini masih sedang diteliti dan tidak ada pedoman yang jelas.Beberapa penelitian telah mengusulkan penggunaan pengobatan dialisis untuk mengurangi beban kalsium dan fosfor untuk meningkatkan kondisi.
Seiring bertambahnya usia, kejadian arteriosklerosis di Monkberg secara bertahap meningkat.Insiden yang lebih tinggi terkait erat dengan diabetes, penyakit ginjal kronis dan penyakit genetik tertentu.Studi telah menunjukkan bahwa prevalensi kondisi ini kurang dari 1% pada populasi umum, tetapi sebaliknya, penggunaan steroid jangka panjang juga dapat menjadi salah satu faktor potensial untuk penyakit ini.
Komunitas medis masih bekerja keras untuk menemukan penyebab spesifik dan perawatan potensial aterosklerosis Monkberger.
Memahami dampak aterosklerosis Monkberger pada struktur pembuluh darah tidak diragukan lagi akan membantu kita lebih memahami perkembangannya dan konsekuensi potensial secara klinis.Bagaimana kita mengidentifikasi dan menghadapi tantangan penyakit ini di awal kehidupan kita sehari -hari?