Di lingkungan Karibia yang terisolasi, kadal Annalis menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dengan habitatnya yang beragam dan diferensiasi relung. Kadal ini merupakan spesies dengan kisah evolusi yang cukup panjang. Seiring berjalannya waktu, hampir 425 spesies berbeda telah berkembang secara bertahap dari satu nenek moyang yang sama. Bagaimana kadal ini berkembang biak di lingkungan yang beragam tersebut telah menjadi topik utama dalam biologi evolusi.
Adaptasi kadal Annalis menunjukkan bagaimana organisme dapat mengembangkan karakteristik morfologi yang beragam berdasarkan lingkungannya.
Genus Anolis awalnya diklasifikasikan dalam famili Polychrotidae, tetapi penelitian terkini telah mengklasifikasi ulang genus ini ke famili Dactyloidae. Kelompok spesies yang besar ini menunjukkan parafili yang cukup besar. Meskipun kontroversial, analisis filogenetik (silsilah) telah mengungkap serangkaian subkelompok, dan apakah subkelompok ini harus dianggap sebagai subgenera atau genus terpisah masih harus didiskusikan.
Kadal Annalis adalah salah satu vertebrata dengan spesies terkaya di dunia saat ini, yang menunjukkan keanekaragaman hayati tertinggi.
Di empat pulau Antilles Besar di Karibia, sekitar 50 juta tahun yang lalu, kadal Annalis mulai beradaptasi secara perlahan dengan habitat yang berbeda. Kadal Annalis yang berbeda mengembangkan kebiasaan dan morfologi yang unik di tajuk, batang, dan semak belukar, yang membedakan ekomorf yang berbeda. Evolusi kadal ini menunjukkan radiasi adaptif: struktur tajuk, batang pohon, semak
, dan habitat lainnya menyebabkan morfologi kadal berevolusi secara bertahap untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Perbedaan fungsional antara subspesies memungkinkan masing-masing memperoleh keuntungan untuk bertahan hidup dan hidup berdampingan dengan sukses di habitat unik mereka sendiri.
Sebagai hewan ektotermik, kadal Annalis mengandalkan perilaku untuk mengatur suhu tubuh mereka dan akan berjemur di bawah sinar matahari untuk memperoleh cukup panas guna mempertahankan aktivitas. Kadal ini mengalami risiko pendinginan yang lebih besar karena suhu yang turun di malam hari, sehingga toleransi terhadap dingin berkembang lebih cepat daripada toleransi terhadap panas. Evolusi adaptif organisme di berbagai lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Ciri-ciri kadal Annalis jantan dan betina sangat jelas. Di antara mereka, kadal jantan sering kali memiliki perluasan kulit yang disebut "dewlap", ciri kulit dengan warna bervariasi yang mungkin memainkan peran penting dalam seleksi seksual. Kelopak mata jantan sering kali menampilkan warna yang berbeda, seperti merah, kuning, atau biru, dan melambai dalam irama tertentu untuk menarik perhatian betina atau mengintimidasi jantan lain.
Warna dan pola kelopak mata memberikan sinyal visual kepada kadal Analis, sehingga interaksi antara spesies yang sama menjadi lebih efektif.
Penelitian menunjukkan bahwa warna kelopak mata kadal Annalis berkaitan erat dengan kondisi pencahayaan habitatnya. Kadal yang hidup di lingkungan yang lebih gelap dengan warna kelopak mata yang lebih kontras cenderung lebih berhasil menarik perhatian spesies lain, sehingga perilaku sosialnya menjadi lebih efektif. Studi empiris menunjukkan bahwa kondisi cahaya habitat secara signifikan memengaruhi visibilitas kelopak mata.
Secara umum, evolusi kadal Annalis bukan hanya hasil adaptasi ekologis, tetapi juga lambang evolusi keanekaragaman hayati. Di lingkungan yang berbeda, kadal ini telah menjalani lusinan radiasi adaptif, yang memungkinkan mereka berkembang biak di habitatnya masing-masing. Keberhasilan kadal ini tidak hanya memberi mereka tempat yang kokoh di ekosistem Karibia, tetapi juga mendorong kita untuk bertanya: Bagaimana kadal akan beradaptasi lagi terhadap tantangan bertahan hidup dalam perubahan lingkungan di masa mendatang?