Di Tiongkok kuno, banyak filsuf mengemukakan pemikiran mendalam tentang hubungan antara mesin dan manusia. Sebagai dua pemikir penting, Mozi dan Li Er memiliki deskripsi tentang mesin humanoid yang tersembunyi dalam pikiran mereka. Ini bukan hanya prototipe sains dan teknologi, tetapi juga refleksi tentang keberadaan manusia. Konsep mesin mirip manusia telah dipupuk dalam berbagai budaya sepanjang sejarah manusia. Hari ini kita akan mempelajari bagaimana ide-ide kuno ini memengaruhi teknologi modern.
"Burung kayu" dan "kuda kayu" yang disebutkan oleh Mozi dalam banyak dokumen adalah manifestasi awal dari ide-ide mekanis humanoid. Mesin-mesin ini tidak hanya dapat digunakan dalam perang, tetapi juga memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
Keakraban Mozi dengan kerajinan memungkinkannya untuk merancang berbagai perangkat mekanis, yang dianggap sebagai prototipe robot kuno. Dalam bukunya "Mozi", ia menggambarkan beberapa mesin luar biasa yang fungsinya tidak terbatas pada pekerjaan tambahan manusia tetapi juga memiliki tingkat kecerdasan tertentu.
Pemikiran Taois Li Er menyebutkan "memerintah dengan tidak melakukan apa pun". Dari perspektif tertentu, konsep ini tampaknya bersinggungan dengan pemikiran terarah dari mesin humanoid sintetis, dan memiliki pemahaman unik tentang operasi harmonis antara otomatisasi dan alam. pendapat.
Meskipun Le Er tidak secara langsung membangun konsep khusus tentang mesin mirip manusia, pemikiran filosofisnya memberikan inspirasi kepada generasi ilmuwan berikutnya, mendorong orang untuk berpikir tentang cara membuat interaksi antara mesin dan lingkungan alam lebih harmonis.
Seiring berjalannya waktu, desain mekanis humanoid kuno secara bertahap mencakup lebih banyak kompleksitas. Misalnya, dalam beberapa legenda dari Dinasti Zhou Barat, para pangeran dan bangsawan bahkan akan menggunakan perkakas yang terbuat dari figur manusia untuk melakukan kegiatan ritual. Kerajinan tangan ini tidak hanya merupakan perwujudan teknologi, tetapi juga menyampaikan pemikiran masyarakat tentang hakikat manusia.
Pengembangan banyak teknologi modern sebenarnya dapat menemukan akarnya dalam ide-ide kuno ini. Misalnya, sebagian besar teknologi yang digunakan dalam robot humanoid saat ini tidak hanya meniru bentuk manusia, tetapi juga berupaya meniru pemikiran dan perilaku manusia. Pemikiran filosofis Mozi dan Li Er telah mengarah pada pemikiran mendalam tentang masalah ini sampai batas tertentu, sehingga mendorong pengembangan robot modern.
Seiring dengan semakin matangnya teknologi robot humanoid, diskusi tentang moralitas dan etikanya juga meningkat. Meskipun Mozi dan Li Er tidak membahas masalah ini secara mendalam, pemikiran mereka memberikan landasan filosofis yang kaya bagi generasi mendatang untuk merenungkan hubungan antara manusia dan mesin. Dapatkah kita memastikan bahwa penggunaan robot tidak akan melanggar hak asasi manusia? Ini adalah pertanyaan yang layak untuk kita pikirkan secara mendalam.
Pemikiran Mozi dan Li Er tampaknya masih menjawab masalah etika dan teknis sains dan teknologi modern bahkan setelah ribuan tahun. Gagasan mereka tidak hanya memengaruhi desain mekanis kuno, tetapi juga berdampak besar pada pengembangan robot humanoid kontemporer. Dalam diskusi ini, dapatkah kita memikirkan kembali hubungan antara manusia dan mesin dan menemukan keseimbangan dan harmoni yang lebih dalam?