Di tengah bentang alam hutan tropis yang megah, pepohonan dari famili Dipterocarpaceae mendominasi beberapa ekosistem terkaya di Bumi. Famili tumbuhan ini, yang memiliki 22 genus dan sekitar 695 spesies yang diketahui, sebagian besar tersebar di Amerika Selatan bagian utara, Afrika, India, Semenanjung Indochina, dan Asia Tenggara, dengan keanekaragaman hayati yang paling menakjubkan di Kalimantan. Pepohonan ini tidak hanya menjadi pemandangan yang menakjubkan di hutan hujan, tetapi juga memainkan peran yang tak tergantikan dalam ekosistem lokal dan global.
Nama famili Dipterocarpaceae berasal dari genus representatifnya Dipterocarpus, yang berarti "buah bersayap dua".
Tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae biasanya ditemukan di hutan yang tinggi, tumbuh hingga ketinggian 40 hingga 70 meter, dengan beberapa spesies dapat tumbuh hingga lebih dari 80 meter. Di Lembah Danum di Sabah, pohon Menara (Shorea faguetiana) merupakan pohon hidup tertinggi yang diketahui, mencapai ketinggian 93 meter. Pohon-pohon ini penting dalam perdagangan kayu, tetapi penebangan berlebihan, penebangan liar, dan alih fungsi habitat telah menempatkan beberapa spesies pada risiko kepunahan.
Evolusi Dipterocarpaceae telah membuat para ilmuwan takjub. Menurut penelitian genetika terbaru, Dipterocarpaceae di Asia dan famili Sarcolaenaceae yang unik di Madagaskar memiliki nenek moyang yang sama, yang menunjukkan bahwa pohon-pohon yang didominasi oleh Dipterocarpaceae mungkin berasal dari superbenua besar Gondwana di belahan bumi selatan. Namun, akar yang dalam dari ras ini tidak terbatas pada Asia, dan bukti menunjukkan asal-usulnya mungkin berasal dari Zaman Kapur Tengah di Afrika.
Karakteristik biji dan buah Dipterocarpaceae, termasuk buah bersayap dua, memberikan petunjuk penting bagi para ilmuwan untuk mempelajari evolusi.
Di hutan hujan tropis dataran rendah Asia Tenggara, pohon-pohon dari famili Dipterocarpaceae mendominasi. Fungsi ekologis spesies pohon ini adalah untuk menjaga fungsi dan struktur hutan setempat. Habitat yang mereka sediakan sangat penting bagi banyak tumbuhan dan hewan. Selain menyediakan bahan palet dan dek, spesies pohon ini juga memberikan kontribusi penting bagi pengaturan iklim dan penyimpanan karbon, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keanekaragaman hayati dan keberlanjutan lingkungan.
Dampak perubahan iklimSeiring meningkatnya perubahan iklim global, kelangsungan hidup pohon-pohon dalam famili Dipterocarpaceae terancam. Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengurangi habitat yang sesuai untuk beberapa spesies sebesar 21% hingga 28%. Misalnya, penelitian terkini menunjukkan bahwa perubahan iklim mendorong beberapa spesies ke tempat yang lebih tinggi, sehingga memaksa mereka mengubah habitat tempat tinggal mereka.
Perencanaan kawasan lindung perlu ditingkatkan melalui model distribusi spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Konservasi pohon dalam famili Dipterocarpaceae perlu ditingkatkan secara mendasar. Karena mereka memainkan peran penting dalam ekosistem, langkah-langkah konservasi yang efektif tidak hanya tentang kelangsungan hidup spesies pohon ini, tetapi juga tentang kesehatan seluruh ekosistem. Memperkuat kawasan lindung yang ada dan menjadikannya tempat perlindungan bagi kelangsungan hidup spesies akan menjadi arah penting untuk masa depan.
Setelah beberapa dekade pengembangan, studi tentang Dipterocarpaceae tidak hanya mengungkap sejarah evolusinya yang kaya, tetapi juga membuat kita menyadari tantangan yang dihadapi oleh pohon-pohon yang berharga ini. Dalam menghadapi perubahan iklim dan tekanan lingkungan, apakah kita mampu melindungi pohon-pohon kuno ini dan ekosistem yang mereka dukung?