Di era ketika ponsel pintar dan media sosial mendominasi sirkulasi informasi, RSS (RDF Site Summary atau Really Simple Syndication) tampaknya telah mundur ke sudut sejarah. Namun, pada tahun 1999 ketika Internet baru saja berkembang, lahirnya RSS membawa perubahan revolusioner pada kehidupan daring kita, yang memungkinkan kita mendapatkan pembaruan konten baru dari berbagai situs web pada platform yang sederhana.
RSS memungkinkan pengguna dan aplikasi mengakses pembaruan situs web dalam format yang dapat dibaca komputer dan terstandarisasi, sehingga pengguna tidak perlu memeriksa setiap situs web secara manual.
Fungsi inti RSS adalah memungkinkan pengguna berlangganan pemberitahuan konten dari berbagai situs web. Pengguna dapat secara otomatis memeriksa pembaruan situs web dengan menggunakan agregator berita khusus (atau pembaca RSS), sehingga mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktu mengunjungi situs web satu per satu. Hal ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas informasi, tetapi juga sangat meningkatkan efisiensi pengguna.
Kemunculan pertama RSS berawal dari RDF Site Summary (RSS 0.9) yang dikembangkan oleh Dan Libby, Ramanathan V. Guha, dan Eckart Walther di Netscape pada tahun 1999. Versi ini awalnya digunakan di situs web My.Netscape.Com, dan kemudian pada bulan Juli 1999, versi RSS 0.91 yang lebih sederhana diluncurkan oleh Libby. Versi baru ini menghilangkan elemen RDF, sehingga penggunaan RSS menjadi lebih mudah.
"Sebenarnya nama RSS tidak asing pada awalnya. Nama aslinya diambil dari RDF Site Summary. Namun, tak lama kemudian namanya diubah menjadi Really Simple Syndication, yang menekankan kesederhanaan dan kemudahannya."
Namun seiring berjalannya waktu, Netscape menarik diri dari pengembangan RSS, sehingga masa depan RSS menjadi tidak jelas. Selama masa transisi ini, Kelompok Kerja RSS-DEV dan Perangkat Lunak UserLand muncul, dan upaya mereka mendorong peluncuran RSS 1.0 dan versi RSS 2.0 selanjutnya.
RSS menggunakan format file XML untuk mengatur informasi, yang berarti file RSS berada dalam format teks biasa yang mudah dipahami manusia dan komputer. Pengguna dapat mengambil konten terbaru melalui pembaca RSS, dan file RSS berisi teks lengkap atau ringkasan, serta metadata lain seperti tanggal publikasi dan penulis nama.
"Prinsip desain RSS menciptakan dukungan fleksibel untuk semua jenis konten saluran, yang memungkinkan pengguna memperoleh berbagai informasi, termasuk berita, posting blog, program audio dan video."
Keberhasilan teknologi ini telah menyebabkan lebih banyak situs web menggunakan RSS untuk menerbitkan konten mereka. Dengan evolusi RSS, banyak situs web utama seperti Facebook dan Twitter juga mulai menyediakan opsi berlangganan RSS, dan pengguna dapat menerima pembaruan melalui pembaca RSS.
Meskipun RSS menempati tempat dalam agregasi informasi, RSS menghadapi tantangan baru dengan munculnya Atom, format yang sedang berkembang. Atom menawarkan beberapa keunggulan teknis dibandingkan RSS, seperti lisensi yang kurang ketat, tipe MIME yang terdaftar di IANA, dan dukungan namespace XML. Kemajuan ini telah memungkinkan Atom untuk mendapatkan popularitas yang lebih besar di area tertentu.
"Namun, RSS telah digunakan secara lebih luas karena dukungan awal dari agregator, yang memungkinkannya untuk tetap menempati peran penting dalam agregasi informasi."
Setelah tahun 2013, penghentian banyak pembaca RSS arus utama seperti Google Reader telah membuat orang khawatir bahwa masa depan RSS akan semakin suram. Seiring dengan semakin populernya media sosial, pengguna RSS tampaknya telah berkurang. Namun, menurut laporan Wired tahun 2018, RSS telah kembali populer karena meningkatnya permintaan pengguna untuk kontrol yang lebih besar atas konten.
Meskipun demikian, RSS tetap menjadi salah satu teknologi agregasi yang paling dominan. Versi RSS yang saat ini digunakan adalah 0.91, 1.0 dan 2.0, yang masing-masing mencakup 13%, 17% dan 67% dari penggunaan RSS global. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dalam kemajuan teknologi tinggi saat ini, RSS masih menyediakan fondasi yang kokoh untuk distribusi dan agregasi konten.
Melihat kembali kelahiran dan perkembangan RSS sekarang, apakah Anda juga merasa bahwa di era limpahan informasi saat ini, keberadaan RSS memiliki kepentingan dan nilai khusus?