Apakah Anda seorang ekstrovert atau introvert? Bagaimana teori sifat memengaruhi gaya sosial Anda?

Dalam bidang psikologi, teori sifat (juga dikenal sebagai teori disposisi) menyediakan cara untuk mempelajari kepribadian manusia. Para pendukung teori ini berfokus pada pengukuran sifat individu, yang dapat didefinisikan sebagai pola kebiasaan perilaku, pemikiran, dan emosi. Menurut pandangan ini, sifat adalah karakteristik kepribadian yang relatif stabil yang bervariasi antar individu dari waktu ke waktu (misalnya, beberapa orang ekstrovert sementara yang lain introvert) dan relatif konsisten di berbagai situasi, yang juga memengaruhi perilaku individu.

Sifat adalah kebalikan dari keadaan, yang lebih sementara, dan sifat umumnya dianggap sebagai komponen kepribadian.

Berbicara tentang ekstroversi dan introversi, ini adalah kategori yang sering dikutip dalam teori sifat. Ekstrovert sering digambarkan sebagai orang yang sosial, lincah, dan senang berinteraksi dengan orang lain, sementara introvert lebih banyak merenungkan diri dan menikmati waktu sendiri. Perbedaan ini memengaruhi gaya sosial mereka dan tercermin dalam cara mereka menangani interaksi sosial.

Latar belakang historis teori sifat

Psikolog Amerika Gordon Allport adalah salah satu pelopor awal penelitian sifat, dan karya awalnya dianggap sebagai awal penelitian psikologi kepribadian modern. Allport menyebut sifat sebagai "disposisi" dalam penelitiannya dan selanjutnya membaginya menjadi "sifat inti", "sifat sentral", dan "sifat sekunder". Sifat inti adalah sifat yang mendominasi perilaku individu, sementara sifat sentral seperti kejujuran ada dalam berbagai tingkatan pada setiap orang, sementara sifat sekunder hanya muncul dalam keadaan tertentu.

Perkembangan teori sifat modern

Dengan kemajuan penelitian, berbagai teori dan skala alternatif telah dikembangkan secara bertahap, termasuk kuesioner 16PF Raymond Cattell, Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), dll. Dua metode yang paling populer saat ini adalah Eysenck Personality Questionnaire (EPQ) dan model Big Five dari sifat kepribadian. Eysenck mengusulkan berdasarkan analisis faktor bahwa kepribadian dapat disederhanakan menjadi tiga sifat utama: neurotisme, ekstroversi, dan psikotisme; sementara lima sifat kepribadian utama percaya bahwa neurotisme, ekstroversi, keterbukaan, keramahan, dan kehati-hatian sudah cukup untuk meringkas kepribadian.

Bandingkan EPQ dan Model Lima Sifat Kepribadian Besar

Meskipun kedua metode diuji menggunakan kuesioner laporan diri, keduanya berbeda dalam organisasi dan jumlah faktor. Secara khusus, model sifat kepribadian Lima Besar telah dikritik karena korelasi positif antara faktor-faktor. Eysenck berpendapat bahwa lebih sedikit faktor utama lebih baik daripada lebih banyak faktor yang terkait secara lokal. Oleh karena itu, karakteristik psikopati adalah kunci untuk membedakan kedua model ini.

Ketika orang dengan skor tinggi dalam neurotisme lebih mungkin menderita gangguan tidur dan penyakit fisik dan mental, model kepribadian Lima Besar lebih mampu memprediksi masalah psikologis di masa mendatang.

Teori sifat dalam perbedaan lintas budaya

Dengan adanya keberagaman budaya, pemahaman dan ekspresi orang terhadap sifat mungkin berbeda di antara kelompok budaya yang berbeda. Dalam konteks ini, teori sifat menekankan korelasi antara sifat pribadi dan secara selektif mengabaikan faktor budaya, yang memungkinkan peneliti untuk lebih fokus pada hubungan internal sifat individu. Meskipun teori sifat tradisional berfokus pada individu, penelitian saat ini secara bertahap mempertimbangkan dampak faktor eksternal pada sifat individu.

Pemikiran dan prospek masa depan

Apakah Anda seorang ekstrovert atau introvert, teori sifat menyediakan alat yang ampuh untuk memahami bagaimana Anda dan orang lain berperilaku dalam interaksi sosial. Seiring pemahaman Anda tentang kepribadian terus mendalam, bagaimana Anda akan menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan gaya sosial Anda?

Trending Knowledge

Misteri Kepribadian: Apa yang Diungkapkan Teori Sifat tentang Dunia Batin Anda?
<header> </header> Psikologi kepribadian selalu menjadi bidang penting untuk mengeksplorasi perilaku manusia, dan teori sifat, sebagai cabang penting, didedikasikan untuk memahami komponen dasar kep
Inovasi Gulden Allport: Mengapa Teori Sifatnya Begitu Penting?
Dalam psikologi, teori sifat (juga disebut teori kepribadian) adalah pendekatan untuk mempelajari kepribadian manusia. Peneliti teori sifat berfokus terutama pada pengukuran sifat, yang dapat didefini
nan
Di arena politik di Vietnam, Tô Lâm, seorang veteran polisi yang telah berada di kantor publik selama lebih dari 40 tahun, membentuk kembali lanskap politik di Vietnam melalui peran aktifnya dalam ka

Responses