Siklus termodinamika adalah struktur yang menghubungkan serangkaian proses termodinamika yang melibatkan panas dan kerja yang masuk dan keluar dari suatu sistem sambil mengubah tekanan, suhu, dan variabel keadaan lain dalam sistem, yang pada akhirnya mengembalikan sistem ke keadaan awalnya. Fluida kerja dalam siklus ini dapat mengubah panas dari sumber panas bersuhu tinggi menjadi kerja yang berguna dan membuang panas yang tersisa ke sumber panas bersuhu rendah, sehingga membentuk mesin panas. Sebaliknya, siklus ini juga dapat dibalik, dengan kerja yang memindahkan panas dari sumber dingin ke sumber panas, sehingga membentuk pompa panas.
“Siklus termodinamika merupakan inti dari studi termodinamika karena siklus ini menghubungkan proses konversi energi, aliran panas, dan penyelesaian kerja.”
Konsep utama siklus termodinamika adalah sifatnya yang dapat dibalik. Jika setiap keadaan sistem mempertahankan kesetimbangan termodinamika selama siklus, maka siklus tersebut dapat dibalik. Baik itu siklus reversibel maupun siklus ireversibel, perubahan entropi bersih sistem selalu nol karena entropi adalah fungsi keadaan. Dalam siklus tertutup, sistem kembali ke keadaan termodinamika aslinya, termasuk suhu dan tekanan, yang sangat penting untuk memahami berbagai proses termodinamika.
Siklus termodinamika terutama dibagi menjadi dua kategori: siklus daya dan siklus pompa kalor. Siklus daya mengubah sebagian masukan kalor menjadi keluaran kerja mekanis, sedangkan siklus pompa kalor menggunakan kerja mekanis untuk memindahkan kalor dari lingkungan bersuhu rendah ke lingkungan bersuhu tinggi. Siklus ini dapat direpresentasikan pada diagram tekanan-volume (PV) atau diagram suhu-entropi (TE), dengan arah searah jarum jam biasanya mewakili siklus daya dan arah berlawanan arah jarum jam mewakili siklus pompa kalor.
"Setiap proses dalam siklus merupakan dasar yang baik untuk diskusi mendalam tentang konversi energi."
Berbagai proses yang dipelajari dalam siklus termodinamika meliputi:
Proses iniProses dapat membantu kita memahami siklus yang lebih kompleks, seperti siklus Otto yang terkenal, yang masing-masing menyediakan dasar untuk pengoperasian mesin pembakaran internal mobil.
Siklus daya termodinamika adalah dasar untuk pengoperasian mesin kalor, yang menyediakan sebagian besar listrik dan menggerakkan sebagian besar kendaraan bertenaga. Siklus daya dapat dibagi menjadi siklus aktual dan siklus ideal. Siklus aktual lebih rumit untuk dianalisis karena pengaruh berbagai faktor seperti gesekan, sedangkan siklus ideal dipelajari dengan menyederhanakan beberapa parameter. Model siklus ideal menjadi sangat penting untuk desain dan analisis karena memungkinkan kita mempelajari pengaruh parameter utama tanpa harus menyederhanakannya.
Pompa kalor bekerja mirip dengan lemari es, dengan satu-satunya perbedaan adalah bahwa sementara lemari es dirancang untuk mendinginkan ruangan kecil hingga suhu yang diinginkan, pompa kalor digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan seluruh rumah. Model siklus ideal yang umum mencakup siklus kompresi uap dan siklus penyerapan. Model-model ini penting untuk memahami aliran dan efisiensi energi termal saat merancang dan mengoptimalkan perangkat rumah tangga seperti AC dan lemari es.
Dalam banyak aplikasi praktis, siklus termodinamika digunakan untuk mensimulasikan perangkat dan sistem nyata. Insinyur sering membuat banyak asumsi untuk mereduksi masalah ke ukuran yang dapat dikelola. Misalnya, turbin gas atau mesin jet dapat dipahami dan dianalisis menggunakan model siklus Brayton. Meskipun perilaku praktis perangkat penting ini rumit, perangkat tersebut tetap dapat diubah secara ideal menjadi proses termodinamika yang dapat dikontrol.
“Model siklus ideal tidak hanya memberikan panduan untuk desain, tetapi juga meletakkan dasar untuk inovasi teknologi lebih lanjut.”
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman mendalam masyarakat tentang siklus termodinamika akan menghasilkan lebih banyak solusi dan teknologi energi terbarukan untuk meningkatkan efisiensi energi. Menghadapi situasi krisis energi global saat ini, kepraktisan dan nilai teori-teori ini akan semakin menonjol. Di masa depan, dapatkah siklus termodinamika menjadi kunci penting untuk memecahkan kebutuhan energi kita?