Kebutuhan fisiologis merupakan dasar kelangsungan hidup manusia dan titik awal dari semua kebutuhan. Menurut teori hierarki kebutuhan psikolog Amerika Abraham Maslow, kebutuhan fisiologis berada di dasar piramida dan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Lima kebutuhan dasar yang diajukan oleh teori ini diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kerangka kerja ini membantu kita memahami perkembangan motivasi manusia dan membangun fondasi psikologi yang sehat.
Maslow menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan fisiologis merupakan prasyarat untuk mengejar kebutuhan tingkat tinggi, jika tidak, orang tidak akan mampu secara efektif mengejar cinta, rasa memiliki sosial, dan realisasi diri.
Kebutuhan fisiologis mencakup kondisi dasar untuk bertahan hidup seperti makan, tidur, bernapas, dan tempat berteduh. Pemenuhan kebutuhan ini merupakan prasyarat untuk bertahan hidup yang sehat. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, individu tidak dapat fokus pada kebutuhan tingkat tinggi. Misalnya, "Jika seseorang tidak memiliki akses ke air atau makanan yang cukup, ia tidak dapat merasa aman atau memiliki hubungan."
Bagi banyak orang, kebutuhan emosional sering kali dikesampingkan ketika dihadapkan pada masalah dasar untuk bertahan hidup. Inilah sebabnya mengapa mereka yang berada dalam kemiskinan atau kelaparan ekstrem tidak dapat fokus membangun hubungan sosial atau mengejar kesuksesan karier.
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan keamanan muncul. Ini termasuk bidang-bidang seperti keamanan fisik, emosional, dan finansial. Maslow percaya bahwa kurangnya keamanan menciptakan kecemasan pada orang dan memengaruhi kualitas hidup mereka. Misalnya, "selama perang atau krisis ekonomi, kebutuhan orang akan keamanan meningkat dan menjadi perhatian utama mereka."
Selain itu, untuk menstabilkan hidup mereka dalam lingkungan yang berubah, individu sering mencari keamanan kerja dan dukungan sosial. Dalam situasi ini, kurangnya rasa aman dapat menyebabkan orang mengalami kecemasan dan ketakutan, sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional atau harga diri mereka.
Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, kebutuhan cinta dan sosial pun akan terpenuhi. Manusia adalah makhluk sosial dengan kebutuhan yang kuat untuk diterima dan dimiliki. "Ketidakmampuan untuk membangun hubungan interpersonal akan menyebabkan orang mengalami kesepian dan kecemasan sosial, dan bahkan menyebabkan depresi." Pada tingkat ini, hubungan interpersonal tidak hanya dapat memberikan kenyamanan spiritual, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental.
Bagi anak-anak, pemenuhan kebutuhan sosial sangatlah penting. Penelitian menunjukkan bahwa membangun hubungan yang stabil dengan teman sebaya dapat meningkatkan perkembangan emosional mereka. Jika seseorangKebutuhan sosial tidak terpenuhi, hal itu dapat memengaruhi rasa harga diri dan kemampuan berinteraksi dalam kelompok di masa mendatang.
Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, kebutuhan harga diri pun menyusul. Orang ingin dihormati dan diakui, yang tidak terbatas pada evaluasi eksternal, tetapi juga mencakup persepsi diri. Kebutuhan rasa hormat dibagi menjadi rasa hormat eksternal tingkat rendah (seperti status sosial, reputasi) dan rasa hormat internal tingkat tinggi (seperti efikasi diri, harga diri).
Rasa hormat adalah kunci bagi orang untuk menyadari harga diri mereka, dan memberi rasa hormat kepada orang lain juga dapat mendorong pertumbuhan diri sendiri.
Setelah memenuhi kebutuhan di atas, orang mulai mengejar realisasi diri. Aktualisasi diri mengacu pada proses di mana individu mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Maslow percaya bahwa ini adalah tingkat kebutuhan manusia yang tertinggi. Pengaktualisasi diri mengejar penciptaan, pencapaian, dan eksplorasi diri, suatu kebutuhan yang terus-menerus mendorong pertumbuhan dan perkembangan individu.
"Mengejar realisasi diri adalah manifestasi dari nilai pribadi. Memenuhi kebutuhan ini akan membuat orang merasa bahwa hidup itu memuaskan dan bermakna." Namun, jika beberapa kebutuhan yang disebutkan di atas tidak ditangani dengan baik, akan sulit untuk memasuki tingkat ini.
Karena kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling mendasar, ini menjadikannya dasar yang membentuk kebutuhan lainnya. Hanya atas dasar pemenuhan kebutuhan fisiologis, individu secara bertahap dapat mewujudkan realisasi diri psikologis, sosial, dan final. Oleh karena itu, memahami pentingnya kebutuhan fisiologis tidak hanya penting untuk kelangsungan hidup individu, tetapi juga memiliki signifikansi khusus untuk keharmonisan dan perkembangan masyarakat. Jadi, menurut Anda, dalam masyarakat saat ini, bagaimana kebutuhan dasar ini dapat dipenuhi dengan lebih baik untuk mendukung pengembangan individu secara menyeluruh?