Dalam zoologi, hibridisasi hewan anjing selalu menjadi topik hangat dalam penelitian. Campuran genetik antara anjing dan serigala tidak hanya menarik perhatian para sarjana, tetapi juga memicu pemikiran tak terbatas orang tentang perkembangan ras anjing di masa depan.
Kekerabatan gen sangat penting untuk berhasil melintasi antara spesies yang berbeda dalam keluarga Canidae. Kesamaan antara gen serigala biasa dan anjing membuat pencampuran mereka relatif mudah dicapai.
Serigala dan anjing memiliki struktur genetik yang sangat mirip, keduanya dengan 78 kromosom, yang meletakkan dasar untuk hibridisasi mereka.
Balapan campuran Wolfdog dalam keluarga anjing biasanya merupakan jenis hibrida generasi pertama dengan dua orang tua, serigala dan anjing. Campuran ini memiliki berbagai karakteristik penampilan karena proporsi pewarisan gen serigala di setiap generasi berbeda. Misalnya, ketika seekor anjing serigala mengandung 25% gen husky dan 75% gen serigala, hewan itu terlihat lebih dekat dengan penampilan serigala.
Serigala biasanya memiliki payudara yang lebih tipis, kaki yang lebih panjang dan rahang yang lebih kuat, dan karakteristik yang berbeda ini akan tercermin dalam penampilan Wolfdogs.
Hibridisasi anjing ding sangat umum di beberapa daerah sehingga banyak anjing ding telah menjadi anjing mixed-breed. Penelitian telah menunjukkan bahwa perkawinan anjing ding dan anjing bukanlah hibrida yang dapat diklasifikasikan sebagai spesies yang heterogen karena sangat dekat.
Coyote (coydogs) adalah keturunan dari campuran coyote dan anjing keluarga, tetapi hibridisasi semacam ini relatif jarang karena siklus reproduksi yang tidak konsisten dari keduanya. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan juga telah menemukan campuran genetik antara coyote dan serigala, yang disebut "serigala coyote".
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa beberapa serigala Meksiko telah secara genetik mengungkapkan penanda gen coyote, yang menunjukkan bagaimana mereka terpengaruh selama evolusi mereka.
Hibridisasi antara serigala Ethiopia dan anjing telah menarik banyak perhatian karena dapat mempengaruhi integritas genetik serigala. Dalam pekerjaan perlindungan, para ilmuwan bahkan mensterilkan beberapa individu hibrida untuk mencegah kehilangan gen, yang biasanya lebih kekar di luar dan menunjukkan warna mantel dan fitur wajah yang berbeda.
Di beberapa negara dan wilayah, ras campuran yang memelihara anjing dan serigala mungkin menghadapi batasan hukum. Undang -undang sangat bervariasi di seluruh negara bagian A.S. Undang -undang ini juga memiliki hak dan persyaratan manajemen yang berbeda untuk hewan. Karena minat orang pada pencampuran anjing terus tumbuh, manajemen dan penelitian di bidang ini akan menjadi topik penting di masa depan.
Hibridisasi hewan anjing bukan hanya pertukaran gen antara spesies, tetapi juga melibatkan banyak aspek seperti morfologi, perilaku dan bahkan lingkungan ekologis. Dengan pemahaman mendalam tentang latar belakang genetik yang unik ini, orang tidak dapat membantu tetapi berpikir: dalam proses mengejar keragaman ras anjing, haruskah kita juga mempertimbangkan dampak ekologis dan masalah etika yang dihasilkannya?