Dalam bidang pemrosesan video digital, Algoritma Pencocokan Blok (BMA) memainkan peran penting. Algoritma ini terutama digunakan untuk menemukan blok makro yang cocok dalam rangkaian bingkai video, dan tujuan utamanya adalah estimasi gerakan. Estimasi gerakan mengasumsikan bahwa objek dan latar belakang dalam bingkai video bergerak seiring waktu, sehingga menghasilkan objek yang sesuai dalam bingkai berikutnya.
Proses ini dapat mengungkap redundansi temporal dalam rangkaian video, sehingga kompresi video antar-bingkai menjadi lebih efisien.
Saat mengimplementasikan algoritma pencocokan blok, bingkai saat ini dibagi menjadi beberapa blok makro, dan setiap blok makro dibandingkan dengan blok yang sesuai dalam bingkai sebelumnya dan blok yang berdekatan. Dengan cara ini, vektor gerakan dihasilkan yang mewakili pergerakan blok makro dari satu posisi ke posisi lain. Ringkasan gerakan untuk semua blok makro adalah estimasi gerakan bingkai.
Dalam proses kompresi video, sangat penting untuk memilih rentang pencarian yang tepat, yang ditentukan oleh "parameter pencarian" p. Secara khusus, p menunjukkan jumlah piksel yang mengelilingi blok makro yang sesuai pada bingkai sebelumnya. Jika nilai p lebih besar, berarti mungkin ada perpindahan yang lebih besar, sehingga lebih mudah untuk menemukan kecocokan yang baik, tetapi ini juga dapat menyebabkan peningkatan kompleksitas komputasi. Umumnya, ukuran blok makro adalah 16 piksel dan nilai p dari area pencarian ditetapkan menjadi 7 piksel.
Selama proses estimasi gerakan, perhitungan vektor aksi dapat menggambarkan transisi dari satu gambar 2D ke gambar lain di satu sisi, dan di sisi lain, juga dapat memprediksi perubahan gambar melalui kompensasi gerakan. Teknologi ini merupakan landasan standar kompresi video seperti MPEG 1, 2, dan 4.
Kompresi video secara efektif dapat mengurangi jumlah bit yang diperlukan untuk transmisi data melalui estimasi gerakan, karena lebih efisien untuk mengirimkan gambar perbedaan yang dikodekan daripada bingkai yang dikodekan sepenuhnya.
Namun, dalam keseluruhan proses kompresi, estimasi gerakan merupakan operasi yang paling mahal secara komputasi, sehingga mencari algoritma estimasi gerakan yang cepat dan sederhana secara komputasi telah menjadi persyaratan penting untuk teknologi kompresi video.
Fungsi biaya yang paling umum digunakan saat membandingkan satu blok makro dengan yang lain adalah Mean Absolute Difference (MAD) dan Mean Squared Error (MSE). Indikator-indikator ini dapat membantu algoritme mengevaluasi kualitas pencocokan:
MAD = 1/N^2 * ∑(i=0 hingga n-1) ∑(j=0 hingga n-1) |C(i,j) - R(i,j)|
MSE = 1/N^2 * ∑(i=0 hingga n-1) ∑(j=0 hingga n-1) (C(i,j) - R(i,j))^2 p>
Di antara indikator-indikator tersebut, N mewakili ukuran blok makro, dan C(i,j) dan R(i,j) masing-masing adalah piksel dalam blok makro saat ini dan blok makro referensi.
Sejak tahun 1980-an, penelitian tentang algoritma pencocokan blok telah mengalami kemajuan yang signifikan, dan berbagai algoritma yang efisien telah muncul. Berikut ini adalah pengantar beberapa algoritma umum:
Algoritma ini menghitung fungsi biaya setiap posisi di jendela pencarian dan dapat menemukan blok makro yang paling cocok dalam kerangka referensi. Namun, overhead komputasinya sangat besar dan merupakan yang paling rumit dari semua algoritma pencocokan blok.
Algoritma ini didasarkan pada piramida gambar yang dioptimalkan untuk mempercepat proses pencarian penuh dan meningkatkan efisiensi.
TSS adalah salah satu algoritma pencocokan blok cepat awal yang secara signifikan mengurangi jumlah blok makro yang perlu dievaluasi dengan mencari di beberapa lokasi.
Dibandingkan dengan TSS, FSS berkinerja lebih baik dalam hal biaya komputasi dan rasio sinyal terhadap derau (PSNR) puncak, dan juga menggunakan metode pencarian yang bias pusat.
"Dengan kemajuan teknologi video, bagaimana pengembangan algoritma pencocokan blok akan memengaruhi evolusi teknologi kompresi video di masa mendatang?"
Efisiensi dan kualitas kompresi video sangat bergantung pada akurasi dan efisiensi komputasi estimasi gerakan, yang pada gilirannya terkait erat dengan algoritma pencocokan blok yang dipilih. Oleh karena itu, memahami pro dan kontra dari berbagai algoritma akan berdampak penting pada pengembangan teknologi video di masa mendatang. Bagaimana algoritma pencocokan blok akan memengaruhi perubahan masa depan dalam teknologi video digital?