Di bidang komputasi kuantum, D-Wave Quantum Systems Inc. mengubah aturan permainan dengan teknologi anil kuantumnya yang unik. Menurut pengumuman D-Wave, mereka adalah perusahaan pertama di dunia yang menjual komputer yang memiliki efek kuantum. Pelanggan awal termasuk Lockheed Martin, University of Southern California, Google/NASA, dan Los Alamos National Laboratory. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa D-Wave telah menerima dukungan awal dalam perjalanan menuju komersialisasi komputasi kuantum dan berada di garis depan integrasi inovasi dan kepraktisan.
Latar Belakang Sejarah“Sistem kami dirancang untuk memecahkan masalah pengoptimalan tertentu, bukan komputasi kuantum umum.”
D-Wave didirikan pada tahun 2004 oleh Haig Farris, Geordie Rose, Bob Wiens, dan Alexandre Zagoskin di University of British Columbia (UBC) di Kanada. Nama perusahaan ini berasal dari desain qubit generasi pertama mereka, yang menggunakan superkonduktor d-wave. D-Wave menjalin hubungan dekat dengan Departemen Fisika dan Astronomi UBC pada awalnya dan membangun jaringan penelitian kolaboratif dengan mendanai penelitian akademis.
Sejak D-Wave One pertama kali diluncurkan pada tahun 2011, teknologi komputasi kuantum perusahaan ini terus mengalami kemajuan. D-Wave One adalah komputer kuantum komersial pertama di dunia dengan 128 qubit. Dalam proses penelitian dan pengembangan berikutnya, D-Wave secara berturut-turut meluncurkan sistem seperti D-Wave Two, D-Wave 2X, dan D-Wave 2000Q, yang memiliki angka qubit lebih tinggi dan daya komputasi lebih kuat.
"D-Wave bertujuan untuk memungkinkan beberapa tugas komputasi yang paling menantang dengan prosesor kuantumnya."
Sistem komputasi kuantum D-Wave bukan sekadar implementasi sederhana dari komputer kuantum, tetapi teknologi anil kuantum yang dirancang khusus untuk memecahkan jenis masalah pengoptimalan tertentu. Pendekatan ini memanfaatkan efek terowongan kuantum untuk menjelajahi ruang solusi yang berbeda dalam mencari minimum global dari masalah tersebut.
Aplikasi komersial D-Wave mencakup banyak bidang, mulai dari komputasi keuangan hingga penelitian biomedis, tempat teknologi kuantumnya dapat dilihat. Misalnya, perusahaan tersebut bekerja sama dengan kelompok penelitian di Universitas Harvard untuk memecahkan apa yang saat itu merupakan masalah pelipatan protein terbesar, yang menunjukkan potensi komputasi kuantum untuk masalah yang kompleks. Kolaborasi semacam itu tidak hanya meningkatkan efisiensi penelitian, tetapi juga membuka lebih banyak kemungkinan arah aplikasi.
Meskipun D-Wave telah membuat kemajuan signifikan di bidang komputasi kuantum, teknologinya masih menghadapi banyak tantangan. Banyak peneliti mempertanyakan percepatan kuantumnya, dan secara umum diyakini bahwa teknologi komputasi kuantum ini tidak selalu menunjukkan keunggulan jika dibandingkan dengan komputer tradisional. Namun, tantangan ini dapat diatasi seiring kemajuan teknologi dan komputer kuantum berskala besar dikembangkan.
Secara keseluruhan, sebagai pelopor dalam komputasi kuantum, upaya D-Wave dalam teknologi anil kuantum dan aplikasi komersial sangat penting. Dengan berkolaborasi dengan banyak laboratorium dan perusahaan, D-Wave mencoba mewujudkan teknologi ini dan memecahkan masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dipecahkan. Namun, seiring kemajuan teknologi, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya-tanya: Bagaimana komputasi kuantum masa depan akan mendefinisikan ulang penelitian ilmiah dan inovasi bisnis?