Seiring dengan semakin populernya kendaraan listrik, persaingan atas standar pengisian daya pun semakin ketat. Di antara keduanya, dua standar utama, yaitu sistem pengisian daya gabungan (CCS) dan CHAdeMO, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dalam artikel ini, kami akan membahas karakteristik teknis, riwayat pengembangan, dan persaingan kedua standar ini di pasar global.
CCS terutama terdiri dari dua konektor, Combo 1 (CCS1) dan Combo 2 (CCS2), yang dapat menyediakan kapasitas pengisian daya hingga 500 kilowatt (kW) dan telah banyak digunakan dalam menghadapi permintaan pengisian daya cepat. Dikembangkan menjadi teknologi demonstrasi 700 kW.
Dikombinasikan dengan munculnya sistem pengisian daya, pengisian daya cepat DC berdaya tinggi telah menjadi mungkin, sehingga meletakkan dasar bagi pengisian daya kendaraan listrik di masa mendatang.
Sebaliknya, CHAdeMO dikenal karena kecepatan pengisiannya yang lebih lambat dan banyak digunakan terutama di Jepang, dan pernah memiliki pasar di Amerika Utara dan Eropa. Seiring berkembangnya teknologi, perbandingan antara kedua standar ini semakin menarik perhatian.
Konsep CCS pertama kali diusulkan pada tahun 2011, dan tujuh produsen mobil besar, termasuk Audi, BMW, dan Volkswagen, mulai mempopulerkan standar ini pada tahun 2012. ACEA juga mendukung standarisasi Combo 2 pada tahun 2012, yang selanjutnya mempromosikan penerapannya di Eropa.
CHAdeMO mulai berkembang pada tahun 1990-an, tetapi pangsa pasarnya secara bertahap menurun seiring dengan munculnya CCS. Seiring berjalannya waktu, CHAdeMO terus mencari terobosan teknologi untuk mempertahankan daya saingnya di pasar.
Saat ini, di pasar Amerika Utara, Standar Pengisian Daya Amerika Utara (NACS) Tesla secara bertahap meningkat dan didukung oleh banyak produsen mobil tradisional, yang membuat persaingan yang dihadapi oleh CCS semakin ketat. Pada tahun 2023, Ford dan General Motors mengumumkan bahwa mereka akan beralih dari CCS ke NACS, yang selanjutnya mengubah lanskap pasar.
Beberapa analis menunjukkan bahwa dengan promosi NACS, CCS1 mungkin menghadapi nasib untuk dihilangkan secara bertahap di masa mendatang.
Sebaliknya, CHAdeMO saat ini masih mempertahankan posisi pasarnya di Jepang dan beberapa negara, tetapi pengaruhnya menghadapi tantangan berat karena standar pengisian daya global semakin beragam.
Dari perspektif efisiensi pengisian daya, CCS dapat memberikan daya yang lebih tinggi, yang tidak diragukan lagi menarik bagi kendaraan listrik yang perlu diisi daya dengan cepat. Namun, CHAdeMO masih memiliki tempat di pasar dan model mobil tertentu, terutama di Jepang.
Selain itu, interoperabilitas CCS dan potensi pengembangan di masa mendatang memberinya sejumlah keuntungan tertentu di banyak pasar berkembang. Dengan pembangunan infrastruktur pengisian daya, tata letak global CCS juga meluas.
Seiring dengan kemajuan teknologi, bagaimana standar pengisian daya untuk kendaraan listrik akan berkembang di masa mendatang masih menjadi pertanyaan terbuka. Persaingan di antara merek mobil besar di bidang ini akan memengaruhi perkembangan seluruh industri dan dapat menyebabkan munculnya standar baru.
Dilihat dari tren saat ini, persaingan antara CCS dan CHAdeMO mungkin tidak akan berhenti. Perluasan lebih lanjut pasar kendaraan listrik dapat membuat standar yang terus dioptimalkan menjadi arus utama di masa mendatang.
Menghadapi perubahan seperti itu, bagaimana konsumen harus memilih untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya mereka?