Pengasuh keluarga menghadapi tantangan besar dalam masyarakat saat ini. Mereka harus menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi mereka sambil merawat orang tua atau anggota keluarga dengan kebutuhan khusus. Tekanan ini tidak hanya berasal dari alokasi waktu, tetapi juga melibatkan beban emosional, finansial, dan fisik. Untuk meringankan beban ini, banyak pengasuh mulai mencari dukungan, tetapi bagaimana cara menemukan keseimbangan yang dapat diterapkan masih perlu dieksplorasi lebih lanjut.
Sumber stres bagi pengasuh keluargaBanyak pengasuh keluarga melaporkan merasa bingung tentang rasa tanggung jawab ini dan hubungan mereka dengan anggota keluarga. Apakah Anda mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan saat merawat orang lain?
Sumber stres bagi pengasuh beragam, termasuk jadwal kerja yang ketat, peningkatan tuntutan pengasuhan, dan kurangnya dukungan sumber daya yang memadai. Banyak pengasuh memiliki tanggung jawab perawatan sepanjang waktu, yang membuat mereka sulit menemukan waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Kondisi kelelahan fisik dan mental ini membuat mereka sulit memenuhi tanggung jawab pekerjaan secara efisien dan dapat memengaruhi kinerja kerja mereka.
Di Amerika Serikat, sekitar 70% lansia dirawat oleh anggota keluarga, angka yang menyoroti pentingnya dan kerentanan pengasuh keluarga dalam struktur sosial.
Stres psikologis pengasuh bergantung pada pembentukan dan pengoperasian sistem pendukung eksternal yang efektif. Banyak ahli merekomendasikan agar masyarakat menyediakan lebih banyak sumber daya untuk membantu pengasuh, termasuk kelas pendidikan, kelompok pendukung, dan layanan perawatan respite. Dukungan semacam itu tidak hanya menghilangkan stres tetapi juga meningkatkan rasa aman dan percaya diri pengasuh.
Dukungan masyarakat tidak hanya bersifat material, dukungan psikologis juga sangat diperlukan, dan dapat secara signifikan mengurangi rasa kesepian pengasuh.
Bagi pengasuh keluarga, sangat penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan pengasuhan keluarga. Banyak perusahaan mulai menyadari masalah ini dan telah menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel, seperti kerja jarak jauh dan jam kerja yang fleksibel. Perubahan ini dapat membantu pengasuh mengatur waktu pengasuhan mereka dengan lebih baik tanpa memengaruhi pekerjaan mereka.
Banyak orang memilih untuk menyampaikan kebutuhan mereka kepada atasan mereka, dengan harapan bahwa perusahaan dapat memahami kesulitan mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan, yang merupakan langkah penting dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis.
Dalam fokus mereka pada kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga mereka, pengasuh sering kali mengabaikan kesehatan mereka sendiri. Pengabaian diri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kesehatan yang memburuk dan bahkan menyebabkan penyakit kronis. Para ahli menyarankan agar pengasuh keluarga berpartisipasi secara teratur dalam pemeriksaan fisik dan aktivitas kesehatan serta berusaha menjaga kesehatan fisik dan mental agar mereka dapat terus merawat orang lain secara efektif.
Menjaga kesehatan yang baik tidak hanya untuk merawat orang lain, tetapi juga untuk menjaga kualitas hidup sendiri. Ini adalah kualitas dasar yang harus dimiliki oleh pengasuh yang sukses.
Seiring meningkatnya permintaan masyarakat akan perawatan jangka panjang, dukungan bagi pengasuh keluarga menjadi semakin penting. Kebijakan di masa depan harus lebih memperhatikan kebutuhan kelompok ini dan meningkatkan kemampuan serta umpan balik pengasuh dengan memberikan dukungan finansial, dukungan emosional, dan pelatihan profesional. Pada saat yang sama, masyarakat harus lebih menyadari tekanan dan kebutuhan aktual pengasuh keluarga agar dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih ramah.
Pengasuh keluarga memikul tanggung jawab penting di rumah dan di tempat kerja, dan kebutuhan serta tantangan mereka harus lebih diakui dan diperhatikan. Dapatkah kita menemukan solusi yang langgeng dan layak untuk mendukung mereka dalam situasi ini?