Menantang Tradisi: Apa itu ekspresi gender yang tidak sesuai dan mengapa hal itu semakin dihargai?

Ekspresi gender, atau penyajian gender, merujuk pada tindakan, tingkah laku, dan penampilan seseorang yang umumnya dikaitkan dengan gender dalam masyarakat sebagai feminin atau maskulin. Ekspresi gender juga dapat didefinisikan sebagai ekspresi lahiriah dari identitas gender seseorang, yang diekspresikan melalui perilaku, pakaian, gaya rambut, suara, atau karakteristik fisik. Biasanya, ekspresi gender seseorang dianggap terkait dengan maskulinitas dan feminitas, tetapi ekspresi gender seseorang dapat mencakup kombinasi sifat maskulin dan feminin, atau tidak keduanya. Ekspresi gender seseorang mungkin atau mungkin tidak sesuai dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Ini melibatkan peran gender dan bergantung pada stereotip budaya tentang gender. Ekspresi gender berbeda dari identitas gender.

Ekspresi gender sering kali mencerminkan identitas gender seseorang (rasa internal mereka tentang gender mereka), tetapi ini tidak selalu terjadi. Ekspresi gender tidak bergantung pada orientasi seksual dan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.

Ekspresi gender dapat sangat bervariasi antara individu dan budaya, dan sering kali tidak konsisten dengan peran atau harapan gender tradisional. Beberapa orang mungkin mengekspresikan gender mereka dengan cara yang biasanya dikaitkan dengan lawan jenis, seperti pria yang mengenakan rok atau wanita yang memotong pendek rambut mereka dan mengenakan pakaian maskulin. Yang lain mungkin lebih menyukai penampilan yang netral gender atau androgini, atau memilih untuk menampilkan diri mereka secara berbeda tergantung pada situasi atau konteks. Pada pria dan anak laki-laki, ekspresi gender yang khas atau maskulin sering kali digambarkan sebagai "maskulin," sedangkan ekspresi yang tidak khas atau feminin disebut "feminin." Pada wanita dan wanita muda, ekspresi maskulinitas yang tidak khas dikenal sebagai "tomboy." Di antara wanita lesbian dan queer, ekspresi maskulin dan feminin masing-masing dikenal sebagai "butch" dan "femme". Campuran ekspresi yang khas dan tidak khas dapat digambarkan sebagai "netralisasi."

Istilah ekspresi gender digunakan dalam Prinsip Jakarta, yang berkaitan dengan penerapan hukum hak asasi manusia internasional terkait orientasi seksual, identitas gender, ekspresi gender, dan karakteristik seks. Istilah ini juga telah menjadi standar perlindungan hak asasi manusia di beberapa negara, termasuk Kanada.

Meskipun ekspresi gender tidak selalu terkait dengan orientasi seksual, orang sering salah memahami lesbian sebagai lebih maskulin dan pria gay sebagai lebih feminin, terlepas dari ekspresi gender seseorang.

Kesalahpahaman tentang ekspresi gender terkadang dapat menyebabkan individu menghadapi diskriminasi. Menurut penelitian Stacey Horn, kaum gay yang gagal mengekspresikan diri mereka dalam gender yang ditetapkan sering dianggap kurang memenuhi syarat. Mereka yang memilih untuk mengekspresikan diri secara konsisten dengan gender yang ditetapkan umumnya menghadapi lebih sedikit pelecehan dan diskriminasi sosial. Di sisi lain, kaum heteroseksualPria seksual yang ekspresinya lebih feminin mengalami diskriminasi terbesar di masyarakat. Teori "matriks heteroseksual" yang diajukan oleh ahli teori gender Judith Butler menyatakan bahwa orang sering membuat asumsi tentang orientasi seksual seseorang berdasarkan jenis kelamin dan gender yang terlihat. Ini menjelaskan mengapa orang cenderung membuat asumsi tentang ekspresi gender seseorang berdasarkan gender dan orientasi seksual mereka.

Selain itu, banyak orang mengalami diskriminasi karena ekspresi gender mereka. Korban sering kali secara budaya mengekspresikan gender yang berbeda dari identitas gender atau jenis kelamin biologis mereka. Diskriminasi atas dasar ekspresi gender mungkin tidak bergantung pada orientasi seksual dan dapat menyebabkan perundungan, pelecehan anak, penyerangan seksual, diskriminasi, dan berbagai kesulitan traumatis lainnya. Para cendekiawan mencatat bahwa hubungan antara diskriminasi anti-LGBTQ dan ekspresi gender sangat sulit dipisahkan ketika ekspresi seseorang tidak konsisten dengan gender yang ditetapkan.

Dalam perawatan kesehatan, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan ekspresi gender yang tidak sesuai sering mengalami bias saat menerima perawatan. Misalnya, lesbian yang merasa nyaman menjadi feminin mungkin merasa lebih nyaman di ruang medis, sedangkan mereka yang mengekspresikan diri di luar gender yang ditetapkan mungkin merasa tidak nyaman.

Ekspresi gender merupakan aspek penting dari cara individu memandang diri mereka sendiri dan karenanya akan memengaruhi kepercayaan diri individu. Ketika individu dipaksa oleh pengaruh pribadi atau sosial untuk berperilaku dengan cara yang tidak sesuai dengan identitas diri mereka, kepercayaan diri dapat mengalami pukulan serius, yang pada gilirannya dapat merusak kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2017 melaporkan bahwa ketika lesbian yang berpenampilan maskulin dipaksa mengenakan pakaian feminin, kepercayaan diri mereka mengalami pukulan besar.

Seiring meningkatnya kesadaran dan rasa hormat masyarakat terhadap keberagaman gender, fenomena ekspresi gender yang tidak sesuai semakin mendapat perhatian. Ini bukan hanya kebebasan berekspresi pribadi, tetapi juga kesetaraan hak asasi manusia. Inklusivitas sosial memungkinkan setiap orang untuk tidak terikat oleh kerangka kerja masyarakat yang tradisional dan membatasi. Jadi, dalam konteks budaya ini, bagaimana seharusnya setiap orang memikirkan kembali dan memahami makna gender?

Trending Knowledge

Mematahkan stereotip: Cerita apa yang tersembunyi di balik rambut pendek untuk wanita atau rok untuk pria?
Dalam masyarakat saat ini, pandangan tentang ekspresi gender secara bertahap berubah, dan semakin banyak orang memilih untuk tidak berpegang pada peran gender tradisional. Pemandangan wanita memotong
Menjelajahi Mitos Gender dan Orientasi Seksual: Mengapa Orang-Orang Sering Salah Memahami Hubungannya?
Dalam masyarakat modern, ekspresi gender dan orientasi seksual sering kali membingungkan, yang menyebabkan banyak kesalahpahaman dan prasangka. Ekspresi gender mengacu pada perilaku, tingkah laku, dan
Dunia tersembunyi dari ekspresi gender: Mengapa penampilan kita sangat erat kaitannya dengan identitas gender kita?
Ekspresi gender telah menjadi topik penting dalam masyarakat saat ini. Hal ini bukan hanya tentang cara kita berpakaian, tetapi juga perluasan dari perilaku dan identitas sosial kita. Ekspresi gender

Responses