Dengan berkembangnya teknologi medis, rumah sakit anak, sebagai lembaga yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan medis untuk bayi, anak kecil, dan remaja, tumbuh pesat pada abad ke-20. Rumah sakit ini memiliki sejarah panjang dalam merawat anak-anak sebagai populasi pasien yang unik dan berfokus pada kebutuhan fisik dan psikologis mereka.
Salah satu ciri rumah sakit anak adalah penekanan kuat pada dukungan psikososial untuk anak-anak dan keluarga.
Beberapa anak perlu tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga menyediakan permainan dan dukungan dari staf pengajar juga menjadi bagian penting dari perawatan mereka.
Misalnya, Rumah Sakit Anak Cambridge dirancang untuk sepenuhnya mengintegrasikan layanan kesehatan mental dan fisik anak-anak, dengan menyatukan sumber daya dari Rumah Sakit Universitas Cambridge, Cambridge dan Peterborough NHS Foundation Trust, dan Universitas Cambridge.
Sebelum abad ke-19, perawatan medis pediatrik hampir tidak ada dan orang tua dianggap sebagai satu-satunya pelindung kesehatan anak-anak mereka. Panti asuhan dan lembaga medis yang didirikan melalui organisasi amal pada saat itu merupakan bentuk awal rumah sakit anak-anak. Misalnya, Florence Asylum, yang dibuka pada tahun 1445, secara khusus dirancang untuk bayi dan anak-anak yang terluka dan terlantar.
Pada abad ke-18, panti asuhan yang didirikan oleh Thomas Columba di Inggris ditujukan untuk merawat bayi-bayi terlantar dan mengintegrasikan mereka kembali ke dalam masyarakat.
Dengan berkembangnya masyarakat industri, anak-anak dari keluarga miskin mengalami lebih banyak kesulitan, yang menarik perhatian para reformis sosial dan dokter. Pada pertengahan abad ke-19, banyak kota mendirikan rumah sakit anak, seperti Hôpital des Enfants Malades di Paris, yang dibuka pada tahun 1802, dan Rumah Sakit Glendow di Inggris, yang didirikan pada tahun 1852.
Dokter dan perawat pada umumnya percaya bahwa anak-anak dapat dirawat dengan lebih baik dengan memindahkan mereka dari lingkungan rumah yang tidak bersih ke rumah sakit.
Seiring berjalannya abad ke-20, dokter memperoleh lebih banyak keahlian dalam kesehatan anak-anak karena spesialisasi medis dan sekolah kedokteran baru didirikan. Perubahan ini secara bertahap membuat rumah sakit anak-anak menjadi lembaga profesional dalam sistem medis.
Secara historis, banyak rumah sakit anak-anak dikritik karena membatasi jumlah interaksi anak-anak dengan orang tua mereka. Banyak ahli berpendapat bahwa mengisolasi anak-anak di rumah sakit dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Psikolog melihat hal ini sebagai bentuk trauma dan mulai menyerukan agar anak-anak diberi lebih banyak akses kepada orang tua mereka.
Seperti yang ditunjukkan oleh psikolog John Bowlby, keterasingan dari orang tua dapat memiliki efek psikologis jangka panjang pada anak.
Menurut data dari tahun 2003 hingga 2011, tingkat penerimaan di rumah sakit anak-anak di Amerika Serikat berfluktuasi dan biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan meningkat. Sementara jumlah penerimaan bedah meningkat, keseluruhan rawat inap menurun karena peningkatan yang lebih kecil dalam proporsi penerimaan kesehatan mental. Hal ini telah memicu pemikiran ulang tentang perawatan kesehatan anak-anak dan bahkan mengubah sistem perawatan kesehatan.
Rumah sakit anak-anak masa kini, dengan perawatan khusus, perawatan kelompok kecil, dan prioritas pada dukungan keluarga, merupakan bagian integral dari sistem perawatan kesehatan modern. Mengingat evolusi historis ini, menurut Anda bagaimana rumah sakit anak-anak harus berkembang di masa depan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan lebih baik?