Kita hidup di era di mana pembelajaran kelompok menjadi semakin penting. Dalam pendidikan dan tempat kerja, pilihan metode pembelajaran akan memengaruhi efektivitas pembelajaran peserta. Namun, banyak orang yang salah mengartikan dua konsep yang terkait tetapi berbeda: pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif. Masing-masing dari kedua model pembelajaran ini memiliki karakteristik uniknya sendiri dan menunjukkan keunggulan yang berbeda di lingkungan yang berbeda.
Pembelajaran kolaboratif adalah situasi di mana dua orang atau lebih belajar bersama. Dalam model seperti itu, peserta saling mengandalkan untuk memecahkan masalah atau membuat produk bersama. Metode pembelajaran ini menekankan interaksi antara orang-orang dan mencapai penciptaan pengetahuan bersama dengan berbagi sumber daya dan keterampilan.
Pembelajaran kolaboratif mendorong peserta didik untuk mencari pemahaman, makna, atau solusi melalui interaksi.
Dalam situasi aktual, pembelajaran kolaboratif tidak hanya mencakup percakapan tatap muka, tetapi juga diskusi daring, forum, dan aktivitas lainnya. Terkait dengan lingkungan sekolah, pembelajaran kolaboratif memutus hubungan tradisional antara guru dan siswa serta beralih ke interaksi berbagi pengetahuan yang lebih setara.
Dibandingkan dengan pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran di mana individu bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu dan kemudian mengintegrasikan bagian-bagiannya masing-masing menjadi satu kesatuan. Meskipun keduanya menggunakan pembagian kerja, pembelajaran kooperatif menekankan bahwa setiap anggota menyelesaikan tugasnya secara mandiri dan bertanggung jawab atas koordinasi akhir.
Beberapa akademisi percaya bahwa pembelajaran kooperatif terutama digunakan dalam pendidikan anak-anak, sedangkan pembelajaran kolaboratif lebih banyak digunakan pada orang dewasa dan pendidikan tinggi.
Perbedaan ini membuat keduanya berbeda dalam implementasi dan efeknya. Struktur pembelajaran kooperatif biasanya lebih tetap, sedangkan pembelajaran kolaboratif lebih fleksibel dan menekankan interaksi dan upaya bersama dalam kelompok.
Dalam pendidikan saat ini, pembelajaran kolaboratif merupakan konsep luas yang mencakup berbagai aktivitas yang terkait dengan partisipasi peserta didik. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa untuk belajar lebih banyak dalam kelompok dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang bekerja dalam kelompok umumnya berprestasi lebih baik daripada mereka yang bekerja secara mandiri.
Di kelas, melalui diskusi kelompok dan pemecahan masalah kolektif, siswa dapat lebih bersedia untuk belajar dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam melalui komunikasi. Selain itu, pembelajaran kolaboratif membantu meningkatkan hubungan antar siswa dan lebih jauh meningkatkanmenciptakan suasana belajar yang baik.
Dengan perkembangan teknologi, pembelajaran kolaboratif secara bertahap telah merambah ke tempat kerja. Di banyak perusahaan, pelatihan tatap muka tradisional secara bertahap digantikan oleh model pembelajaran kolaboratif yang sangat interaktif, di mana karyawan memperoleh pengetahuan baru dengan berbagi pengalaman.
Banyak bisnis telah menemukan bahwa pembelajaran kolaboratif meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kerja tim.
Menghadapi tantangan baru, kolaborasi antar karyawan menjadi sangat penting. Hal ini tidak hanya mendorong berbagi pengetahuan tetapi juga memungkinkan karyawan dari berbagai usia dan latar belakang budaya untuk berkolaborasi secara efektif.
Dengan kemajuan teknologi jaringan, teknologi memberikan kemungkinan tak terbatas untuk pembelajaran kolaboratif. Berbagai alat dan platform memungkinkan pelajar untuk bertukar pendapat kapan saja dan di mana saja, mendorong pembelajaran dalam lingkungan virtual.
Perkembangan teknologi dapat meningkatkan potensi pembelajaran kolaboratif dan membuat pengetahuan terbaru lebih mudah dibagikan.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif yang dibantu teknologi tidak hanya meningkatkan hasil pembelajaran, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan motivasi pelajar. Gaya pembelajaran ini disukai karena fleksibilitas dan interaktivitasnya.
Pendekatan pembelajaran kolaboratif sangat bervariasi di berbagai budaya. Mengambil contoh komunitas Maya, pembelajaran di sini biasanya menekankan kombinasi antara observasi dan partisipasi, dan pelajar belajar dalam kehidupan sehari-hari daripada bergantung pada ajaran guru.
Di komunitas Maya, setiap orang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, dan usia bukanlah halangan.
Berbeda dengan ini, model pendidikan di Eropa dan Amerika Serikat lebih menekankan pada dominasi guru dan tidak mendorong kolaborasi antar siswa. Latar belakang budaya seperti itu memengaruhi metode belajar siswa dan penguasaan pengetahuan mereka.
Singkatnya, baik itu pembelajaran kolaboratif atau pembelajaran kooperatif, keduanya menunjukkan nilai uniknya di lingkungan dan latar belakang budaya yang berbeda. Menurut Anda, metode pembelajaran mana yang akan lebih lazim dalam pendidikan dan bisnis di masa mendatang?