Demam berdarah, penyakit menular yang ditularkan melalui nyamuk yang disebabkan oleh virus dengue, sebagian besar tersebar di daerah tropis dan subtropis, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, demam berdarah memengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia, dengan jutaan infeksi dengue tercatat setiap tahun. Namun, dengan pengembangan vaksin, situasinya telah membaik. Artikel ini akan berfokus pada dua vaksin untuk demam berdarah - Dengvaxia dan Qdenga, dan perbedaan di antara keduanya.
Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, dll. Sebagian besar pasien tidak akan menunjukkan gejala yang jelas, tetapi sejumlah kecil orang akan mengalami demam berdarah parah, yang menyebabkan situasi yang mengancam jiwa. Penyakit ini terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, dan vaksin sedang dikembangkan untuk memberantas penyakit tersebut.
Dengvaxia adalah vaksin pertama yang disetujui untuk pencegahan dan pengobatan demam berdarah dan telah digunakan di beberapa negara sejak 2016. Vaksin ini adalah vaksin hidup yang dilemahkan yang cocok untuk pasien yang terinfeksi berusia 6 hingga 45 tahun dan efektif terhadap keempat serotipe virus dengue.
Penggunaan Dengvaxia terbatas pada individu yang telah terinfeksi karena risiko peningkatan ketergantungan antibodi (ADE).
Qdenga, yang disetujui untuk digunakan pada tahun 2022, adalah jenis vaksin baru untuk digunakan pada individu berusia 4 tahun ke atas. Tidak seperti Dengvaxia, Qdenga dapat mencakup individu yang belum pernah terinfeksi dengue, sehingga lebih dapat diterapkan secara luas.
Qdenga mengandung keempat serotipe virus dengue dan memberikan perlindungan dalam dua dosis, yang diberikan dengan jarak tiga bulan.
Meskipun Dengvaxia dan Qdenga sama-sama digunakan untuk mencegah demam dengue, terdapat perbedaan mendasar dalam populasi yang dapat diterapkan dan metode vaksinasi.
Pertama, Dengvaxia hanya direkomendasikan untuk orang yang pernah mengalami infeksi dengue sebelumnya, sedangkan Qdenga cocok untuk individu dari segala usia, terlepas dari riwayat infeksi sebelumnya.
Tingkat perlindungan Dengvaxia adalah
Akan ada beberapa peningkatan setelah satu dosis, tetapi perlindungan penuh hanya optimal setelah menyelesaikan tiga dosis. Tujuan awal pengembangan Qdenga adalah untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif. Data uji terkini menunjukkan bahwa Qdenga telah menunjukkan efek perlindungan yang baik dalam mencegah demam berdarah ringan hingga parah.
Keamanan vaksinasi merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Dengvaxia ditemukan menimbulkan risiko tertentu bagi sebagian orang yang tidak terinfeksi, yaitu dapat menyebabkan kasus demam berdarah yang parah. Qdenga dirancang untuk mengurangi risiko ini, sehingga menjadi pilihan yang lebih aman.
Menurut data uji klinis terbaru, Qdenga menunjukkan efek yang lebih ideal dalam hal keamanan, terutama bagi orang yang belum pernah terinfeksi demam berdarah.
Dengan terus meluasnya demam berdarah, terutama jumlah infeksi yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, promosi dan pemasyarakatan vaksin menjadi sangat penting. Pemerintah di seluruh dunia juga meningkatkan penyebaran dan distribusi vaksin untuk bersiap menghadapi kemungkinan wabah demam berdarah.
Di masa mendatang, dengan kemajuan teknologi dan penelitian mendalam tentang vaksin, kita mungkin akan melihat solusi dan vaksin yang lebih efektif untuk lebih mengendalikan penyebaran demam berdarah. Saat ini, vaksin telah menjadi sarana penting untuk menangani epidemi demam berdarah. Bagaimana pendapat Anda tentang terobosan medis ini? Menurut Anda, apakah vaksin akan menjadi kunci untuk menyembuhkan demam berdarah?