Di masyarakat saat ini, merokok secara luas diakui sebagai ancaman utama bagi kesehatan. Para ahli menunjukkan bahwa merokok tidak hanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan gusi. Bagi banyak orang, kesehatan gusi sering kali diabaikan, padahal kesehatan gusi memegang peranan penting dalam kesehatan mulut dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menurut sistem klasifikasi American Academy of Periodontologi, periodontitis jangka panjang adalah peradangan kronis yang melemahkan hubungan antara gusi dan gigi, yang selanjutnya menyebabkan masalah seperti resesi gusi dan pengeroposan tulang.
Bagaimana merokok memengaruhi kesehatan gusi? Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan pembuluh darah di gusi menyempit, mengurangi aliran darah dan membuat gusi kurang tahan. Ini berarti gusi perokok kurang mampu melawan infeksi bakteri, sehingga lebih rentan terhadap penyakit periodontal. Periodontitis kronis awalnya dimulai sebagai radang gusi dan seiring waktu dapat berkembang menjadi jenis yang lebih parah, yang menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan mulut.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 35% orang dewasa di Amerika Serikat menderita periodontitis kronis, dan persentase ini bahkan lebih tinggi di kalangan perokok. Perokok cenderung memiliki gusi yang lebih terang dan lebih sedikit berdarah saat diperiksa karena efek nikotin pada pembuluh darah. Hal ini menyebabkan banyak perokok gagal mendeteksi tanda-tanda penyakit periodontal pada waktunya, menunda pengobatan dan semakin memperburuk keparahan penyakit.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada korelasi erat antara merokok dan diabetes. Penyakit periodontal pada perokok berkembang lebih cepat daripada pada bukan perokok, dan efek pengobatannya tidak baik.
Penyakit periodontal yang disebabkan oleh kebiasaan merokok biasanya bermanifestasi sebagai gusi merah, bengkak, dan berdarah, yang merupakan tanda awal periodontitis kronis. Akan tetapi, karena penyakit periodontal sering kali tidak menimbulkan rasa sakit pada tahap awal, banyak orang tidak menyadari masalah ini hingga penyakit ini sudah berada pada tahap lanjut.
Bagi perokok, timbulnya dan perkembangan penyakit periodontal dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak hanya kebiasaan merokok itu sendiri, tetapi juga kebiasaan kebersihan mulut pribadi, faktor genetik, dan kondisi kesehatan lainnya merupakan pertimbangan penting. Menurut penelitian, risiko penyakit periodontal meningkat seiring bertambahnya usia, dan merokok tidak diragukan lagi memperburuk risiko ini.
Perokok sering kali mengalami gusi surut, sehingga gigi mereka tampak lebih panjang, yang merupakan tanda penyakit gusi yang semakin parah.
Penyakit periodontal tidak hanya memengaruhi kesehatan rongga mulut, tetapi juga dapat dikaitkan dengan penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab semua orang untuk menjaga kesehatan gusi dan berhenti merokok secara aktif.
Bagi perokok, para ahli menyarankan untuk berhenti merokok secara aktif dan memperhatikan kebersihan mulut. Pemeriksaan gigi rutin dan pembersihan gigi secara profesional diperlukan tidak hanya untuk membantu menghilangkan plak dan karang gigi, tetapi juga untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit periodontal. Selain itu, bagi orang yang sudah memiliki penyakit periodontal, rencana perawatan yang komprehensif dapat mencakup penghilangan karang gigi, antibiotik topikal, dan, jika perlu, intervensi bedah.
Dalam jangka panjang, berhenti merokok dan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit periodontal.
Dampak merokok terhadap kesehatan gusi tidak dapat diremehkan. Banyak orang mengabaikan bahaya tersembunyi bagi kesehatan gusi akibat kebiasaan merokok. Menghadapi risiko kesehatan yang serius, apakah Anda siap untuk mengambil tindakan guna meningkatkan kesehatan gusi Anda?