Dalam hal pertumbuhan tanaman, pupuk tampaknya merupakan bantuan yang sangat diperlukan. Namun, pupuk yang berlebihan tidak hanya gagal mendorong pertumbuhan tanaman, tetapi juga menyebabkan tanaman terbakar. Mengapa demikian? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang dampak pupuk yang berlebihan pada tanaman, ilmu di baliknya, dan memberikan beberapa tindakan pencegahan.
Pembakaran pupuk adalah fenomena kerusakan tanaman yang terutama disebabkan oleh konsentrasi garam dan nitrogen yang tinggi dalam pupuk.
Pupuk biasanya mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Nutrisi ini dapat meningkatkan laju fotosintesis dan respirasi seluler tanaman. Fotosintesis adalah proses di mana tanaman menyerap air dan nutrisi melalui akarnya untuk menghasilkan gula, sementara respirasi seluler merupakan langkah penting dalam memecah gula ini dan melepaskan energi.
Namun, jika pupuk yang diberikan terlalu banyak, sistem akar tanaman mungkin tidak dapat menangani lebih banyak garam dan nutrisi daripada yang dapat ditanganinya, yang dapat menyebabkan tanaman tidak dapat berfotosintesis dan bernapas dengan baik, sehingga mengakibatkan bekas hangus yang terlihat.
Setiap pupuk memiliki konsentrasi garam yang berbeda, yang memengaruhi indeks garamnya. Indeks garam merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh pupuk terhadap perubahan tekanan osmotik di antara akar tanaman. Secara umum