Dengan meningkatnya jumlah ancaman keamanan jaringan, satu kata sandi tidak lagi dapat menjamin keamanan informasi, yang telah mendorong munculnya autentikasi multifaktor (MFA).
Autentikasi multifaktor (MFA) mengharuskan pengguna untuk memberikan bukti identitas tambahan selain kata sandi mereka saat mengakses situs web atau aplikasi. Bukti tambahan ini dapat berupa sesuatu yang dimiliki pengguna (seperti token keamanan), sesuatu yang diketahui pengguna (seperti kata sandi atau PIN), atau karakteristik biometrik pengguna (seperti sidik jari atau pengenalan wajah).
Pertama-tama, keamanan satu kata sandi bergantung pada kompleksitas dan kerahasiaan kata sandi itu sendiri. Namun, banyak orang masih menggunakan kata sandi yang sederhana dan mudah diingat yang sering kali mudah dibobol atau ditebak. Selain itu, dengan seringnya terjadi pelanggaran data, banyak kata sandi pengguna telah terekspos di beberapa platform pada saat yang sama, yang selanjutnya meningkatkan risiko keamanan dari satu kata sandi.
Menurut data, pengguna yang menggunakan autentikasi multifaktor memiliki kemungkinan 99% lebih kecil untuk mengalami peretasan akun dibandingkan mereka yang hanya menggunakan kata sandi.
Akibatnya, satu kata sandi saja tidak lagi cukup, dan penggunaan autentikasi multifaktor telah menjadi kebutuhan untuk keamanan jaringan modern. Karena autentikasi multifaktor mengharuskan pengguna untuk memberikan beberapa faktor verifikasi, bahkan jika peretas memperoleh kata sandi pengguna, mereka tetap tidak dapat dengan mudah masuk ke akun.
Autentikasi multifaktor biasanya melibatkan faktor-faktor berikut:
Misalnya, ATM bank memerlukan dua faktor: kartu bank (item) dan kata sandi (pengetahuan) pengguna untuk menyelesaikan transaksi. Ini adalah aplikasi dasar autentikasi multifaktor.
Namun, meskipun autentikasi multifaktor dapat meningkatkan keamanan, autentikasi ini tidaklah sempurna. Misalnya, melalui serangan rekayasa sosial, peretas dapat memperoleh informasi yang relevan dan bahkan membajak ponsel pengguna untuk melewati autentikasi multifaktor. Hal ini membuat orang bertanya-tanya, apakah sepenuhnya aman untuk hanya mengandalkan autentikasi multifaktor?
Seiring dengan semakin populernya penggunaannya, autentikasi multifaktor juga menghadapi banyak tantangan. Pertama, banyak pengguna mungkin tidak menyukai kebutuhan untuk memberikan beberapa bukti identitas saat masuk, yang memengaruhi pengalaman pengguna. Kedua, ketika perusahaan menerapkan sistem autentikasi multifaktor, mereka sering kali memerlukan investasi dan sumber daya tambahan untuk mengelola fasilitas terkait, yang menjadi beban bagi banyak bisnis kecil.
Pada saat yang sama, penggunaan perangkat seluler juga telah menimbulkan ancaman baru. Meskipun autentikasi multifaktor yang terikat pada ponsel memiliki keuntungan besar dalam hal kenyamanan, jika ponsel hilang atau dicuri, penyerang dapat dengan mudah melewati lapisan perlindungan keamanan ini.
Di banyak negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, undang-undang dan peraturan telah mulai menekankan penggunaan autentikasi multifaktor untuk meningkatkan keamanan transaksi keuangan dan informasi sensitif. Misalnya, industri keuangan di Amerika Serikat telah mempromosikan penggunaan autentikasi multifaktor untuk melindungi keamanan layanan daring. Ini bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga menjadi bagian dari perlindungan konsumen.
Namun, dorongan hukum tidak berarti bahwa semua tindakan autentikasi multifaktor aman. Beberapa metode autentikasi yang mudah digunakan mungkin masih memiliki kelemahan, seperti autentikasi berbasis SMS, yang telah berulang kali terbukti rentan.
Secara umum, karena ancaman keamanan siber menjadi semakin parah, mengandalkan satu kata sandi saja tidak lagi cukup aman. Autentikasi multifaktor menyediakan alternatif yang lebih aman. Meskipun memiliki tantangan dan keterbatasannya sendiri, keamanan sejati tidak hanya bergantung pada sarana teknis, tetapi menggabungkan kewaspadaan pengguna dengan kebiasaan keamanan yang baik. Jadi, apakah Anda siap untuk mengadopsi metode autentikasi yang lebih aman dalam kehidupan daring Anda?