Di Amerika Serikat, garis pemisah antara pengobatan holistik (DO) dan pengobatan konvensional (MD) semakin kabur. Saat ini, pendidikan kedokteran di kedua cabang kedokteran ini hampir identik, yang telah menimbulkan diskusi dan kekhawatiran yang meluas. Artikel ini akan membahas konteks historis fenomena ini, kesamaan dalam sistem pendidikan, dan mengapa perubahan tersebut terjadi.
Pengobatan holistik menekankan integritas tubuh, kemampuan penyembuhan alaminya, dan hubungan timbal balik antara struktur dan fungsi, yang merupakan landasan pengobatan modern.
Asal usul pengobatan holistik dapat ditelusuri kembali ke abad kesembilan belas, ketika dokter Andrew Taylor Still merasa tidak puas dengan pengobatan konvensional. Ia percaya bahwa sistem medis saat itu tidak efektif dan sering kali hanya mengobati gejala daripada penyebab penyakit. Jadi, Steele mendirikan pengobatan holistik, dengan harapan dapat mengobati berbagai penyakit dengan menyesuaikan sistem muskuloskeletal. Setelah bertahun-tahun berkembang, dokter yang berkualifikasi DO secara bertahap memperoleh status hukum yang sama dengan dokter MD di Amerika Serikat.
Kesamaan dalam sistem pendidikanSaat ini, pelatihan pendidikan untuk pengobatan holistik dan praktik umum hampir identik. Baik DO maupun MD menjalani empat tahun pendidikan kedokteran dan berlatih dalam program residensi yang sama. Menurut laporan terkini, sebagian besar sekolah kedokteran holistik memiliki struktur kurikulum yang mirip dengan sekolah kedokteran umum, dengan tahun pertama dan kedua berfokus terutama pada pembelajaran di kelas dan dua tahun terakhir menjadi magang klinis.
Menurut Prinsip Pengobatan Internal Harrison, "praktisi pengobatan holistik sedikit berbeda dari dokter (MD) dalam hal pelatihan, praktik, sertifikasi, perizinan, dan kompensasi."
Seiring makin diterimanya pengobatan holistik di komunitas medis, banyak dokter DO mulai meninggalkan terapi holistik tradisional dan menggunakan pengobatan dan pembedahan sebagai pilihan pengobatan utama mereka. Menurut survei, lebih dari 50% dokter DO menggunakan terapi manual holistik (OMT) dalam praktik klinis mereka, sementara jumlahnya kurang dari 5%. Semua fenomena ini menunjukkan bahwa praktik medis DO berkembang ke arah yang sama dengan praktik dokter.
Meskipun kesatuan pendidikan dan praktik telah memunculkan beberapa komentar positif, beberapa pakar medis mempertanyakan apakah perlu mempertahankan kedua jalur pendidikan yang berbeda ini. Beberapa berpendapat bahwa persistensi pemisahan ini mencerminkan perbedaan dalam filosofi komunitas medis tentang perawatan pasien holistik.
Banyak administrator dan fakultas sekolah kedokteran setuju bahwa prinsip inti pengobatan holistik dapat diterima dan bahkan secara umum mendukung prinsip-prinsip ini sebagai prinsip medis yang luas.
Saat ini, ada 40 sekolah kedokteran di Amerika Serikat yang menawarkan gelar DO, dan 155 sekolah yang menawarkan gelar MD. Menurut data tahun 2023, jumlah mahasiswa pengobatan holistik terus bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dokter DO dalam sistem medis Amerika semakin meningkat. Seiring berkembangnya bidang ini dan pendidikan kedokteran yang terus berkembang, batasan antara pengobatan holistik dan praktik umum akan semakin kabur di masa mendatang.
Dengan latar belakang ini, kita tidak dapat tidak bertanya-tanya apakah perlu mempertahankan perbedaan antara DO dan MD?