Dalam manufaktur modern, milling banyak digunakan untuk pemesinan presisi. Baik itu komponen kecil atau operasi pemesinan tugas berat yang besar, teknologi milling telah menunjukkan kemampuan pemrosesannya yang luar biasa. Proses penghilangan material melalui alat pemotong yang berputar ini tidak hanya memberikan hasil pemesinan presisi tinggi, tetapi juga secara efektif beradaptasi dengan berbagai kebutuhan manufaktur. Ini adalah teknologi yang sangat diperlukan untuk manufaktur modern.
Inti dari proses milling adalah kemampuannya untuk beroperasi dalam berbagai cara, menggunakan berbagai alat pemotong untuk beroperasi pada satu atau lebih sumbu.
Selama milling, alat pemotong biasanya berputar, dan gerakannya biasanya tegak lurus terhadap porosnya sendiri, yang menyebabkan pemotongan terjadi di sekitar pinggiran alat. Selama pemesinan, ujung pemotong alat terus-menerus memasuki material benda kerja, sehingga menghilangkan material untuk membentuk serpihan. Tindakan pemotongan ini terutama bergantung pada deformasi geser, tidak seperti pemotongan bahan lunak dengan bilah, dan membantu dalam pemesinan pada logam keras.
Ada banyak jenis alat pemotong yang digunakan dalam proses penggilingan, yang paling umum adalah penggilingan ujung. Alat-alat ini biasanya memiliki sifat kekerasan dan ketahanan suhu yang memungkinkannya mempertahankan efektivitas pemotongan dari waktu ke waktu.
Dalam proses penggilingan, berbagai jenis metode pemrosesan dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda. Baik itu penggilingan muka atau penggilingan tepi, masing-masing memiliki karakteristik teknis yang unik.
Mesin penggilingan dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan orientasi desainnya: mesin penggilingan vertikal dan mesin penggilingan horizontal. Mesin penggilingan vertikal memiliki spindel vertikal dan cocok untuk pembuangan serpihan dan pengeboran, sedangkan mesin penggilingan horizontal dilengkapi dengan pemotong yang dipasang melintang untuk memotong area yang luas.
Sejak tahun 1960-an, munculnya teknologi kontrol numerik (CNC) telah sangat mendorong perkembangan teknologi penggilingan. Banyak mesin penggilingan CNC memiliki beberapa sumbu operasi dan dapat melakukan pemesinan presisi pada berbagai sudut dan arah. Mesin canggih ini tidak hanya meningkatkan akurasi pemrosesan, tetapi juga sangat meningkatkan efisiensi produksi.
Kemajuan dalam teknologi penggilingan CNC memungkinkan produsen untuk mencapai geometri yang lebih kompleks yang hampir tidak mungkin dicapai dengan pemesinan manual tradisional.
Penggilingan banyak digunakan dalam industri kedirgantaraan, otomotif, elektronik, pembuatan cetakan, dan industri lainnya. Terutama dalam produksi yang membutuhkan toleransi yang sangat tinggi, penerapan teknologi penggilingan sangat penting. Teknologi ini dapat memenuhi kebutuhan pemrosesan dari bentuk yang sederhana hingga kompleks, dan dapat diintegrasikan dengan teknologi pemrosesan lainnya seperti pembubutan untuk sangat meningkatkan efisiensi produksi.
Seiring dengan kemajuan teknologi, proses penggilingan terus beradaptasi dengan tuntutan pasar baru, seperti meningkatnya permintaan untuk manufaktur aditif dan produksi otomatis. Produsen harus terus memperbarui teknologi untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Selain itu, sesuai dengan kemajuan ilmu lingkungan dan material, desain dan pemilihan material mesin penggilingan juga perlu terus ditingkatkan untuk mengatasi kemungkinan tantangan di masa depan.
Kemajuan teknologi penggilingan dan tantangan masa depan membuat industri manufaktur tetap berada di garis depan inovasi teknologi.
Singkatnya, fleksibilitas dan daya tahan teknologi penggilingan menjadikannya mitra yang sangat diperlukan dalam industri manufaktur. Seiring dengan perubahan kebutuhan manufaktur, bagaimana teknologi ini akan terus berkembang di masa depan?