Dalam berbagai bidang, kita sering menjumpai kata "pakar". Pakar tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam, tetapi juga memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan dan praktik. Jadi, bagaimana kemampuan penilaian pakar terbentuk? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengetahuan, keterampilan, dan berbagai faktor yang memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan para pakar.
Pakar dianggap sebagai sumber pengetahuan yang dapat diandalkan dengan otoritas dan status dalam bidang tertentu, dan penilaian mereka sering diterima secara luas oleh masyarakat.
Pengertian pakar dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dalam beberapa kasus, kualifikasi pakar tidak hanya bergantung pada sertifikasi akademik formal. Misalnya, seorang penggembala dengan pengalaman lima puluh tahun tidak diragukan lagi akan dianggap sebagai pakar di bidangnya karena keahliannya dalam melatih anjing gembala dan merawat domba. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pelatihan para pakar tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial. Pengaruh lingkungan sosial dan kemampuan adaptasi individu akan mendorong pembentukan pengetahuan profesional sampai batas tertentu.
Konsentrasi jangka panjang dan pelatihan yang disengaja dianggap sebagai pusat pengembangan pengetahuan profesional. Sebagian besar ahli biasanya memerlukan lebih dari sepuluh tahun pengalaman untuk mencapai standar profesional.
Banyak penelitian berfokus pada struktur kognitif ahli dan kemampuan mereka untuk melakukan tugas dalam domain tertentu. Para ahli dapat mengambil sejumlah besar informasi kompleks dari memori jangka panjang dalam waktu yang sangat singkat karena mereka memiliki pemahaman dan makna khusus dari beberapa situasi.
Misalnya, dalam proses belajar catur, para ahli membentuk model memori yang sangat terorganisir melalui latihan terus-menerus, yang memungkinkan mereka untuk mengingat dan menerapkan strategi serta teknik catur dengan cepat.
Pengetahuan profesional bukanlah kumpulan aturan dan fakta sederhana, tetapi pemahaman mendalam berdasarkan sejumlah besar pengalaman praktis dan hasil yang sukses.
Dalam praktik pendidikan, para ahli terkadang menghadapi fenomena "titik buta para ahli". Fenomena ini berasal dari fakta bahwa guru baru memiliki keahlian mata pelajaran tetapi gagal menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kebutuhan belajar siswa. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengabaikan pengetahuan awal siswa dan faktor-faktor penting lainnya, yang mengakibatkan efektivitas pengajaran yang buruk.
Adanya titik buta ini menyoroti bahwa para ahli tidak hanya membutuhkan pengetahuan profesional dalam proses pengajaran, tetapi juga perlu memahami karakteristik dan kebutuhan belajar siswa. Oleh karena itu, para pendidik perlu secara bertahap mengatasi titik buta ini dalam proses akumulasi pengalaman.
Dari perspektif sejarah, peran para ahli tidak hanya sebagai pemilik pengetahuan, tetapi juga mewakili semacam kekuatan sosial. Para ahli mampu memengaruhi orang lain karena pengetahuan khusus yang mereka miliki, sementara ketakutan terhadap para ahli berasal dari kekhawatiran tentang kekuatan eksklusif kaum intelektual elit. Pada zaman dahulu, kemampuan membaca membawa individu ke dalam golongan pengetahuan elit.
Dalam masyarakat saat ini, dokter dan ilmuwan dianggap sebagai ahli. Mereka memiliki pengetahuan profesional yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh orang awam, tetapi mereka sangat dihargai.
Banyak penelitian tentang keahlian berfokus pada perbedaan dalam pemecahan masalah antara para ahli dan pemula. Penelitian menunjukkan bahwa para ahli mampu mengklasifikasikan masalah berdasarkan struktur yang dalam, sementara pemula cenderung mengandalkan fitur permukaan, yang menyebabkan perbedaan besar dalam efisiensi dan efektivitas mereka dalam menangani masalah yang kompleks.
Kemampuan penilaian para ahli bukanlah hasil dari kebetulan, tetapi hasil dari efek gabungan dari berbagai faktor di baliknya. Dari akumulasi pengetahuan hingga pengakuan sosial hingga karakteristik pribadi, semuanya memainkan peran penting dalam proses ini. Kita tidak dapat tidak berpikir, bagaimana kita dapat mengembangkan lebih banyak bakat dengan pengetahuan profesional yang mendalam dan kemampuan penilaian?