Asia Selatan, tanah yang kaya akan sejarah dan budaya, meliputi Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. Selain menjadi salah satu wilayah dengan penduduk terpadat di dunia, wilayah ini juga menjadi tempat bertemunya berbagai suku bangsa dan bahasa. Menurut berbagai penelitian dan data, jumlah kelompok etnis di Asia Selatan dapat mencapai ratusan, jumlah yang tidak diragukan lagi menunjukkan keberagamannya.
Kelompok bahasa utama di Asia Selatan meliputi bahasa Indo-Arya, Dravida, dan Iran, yang semuanya terbagi lagi menjadi banyak subkelompok, kasta, dan suku. Keberagaman bahasa dan budaya ini menambah kekayaan tatanan sosial Asia Selatan.
Menurut statistik, Asia Selatan memiliki populasi lebih dari 2 miliar, yang sebagian besar berasal dari keluarga bahasa Indo-Arya. Kelompok etnis ini tersebar luas di India utara, timur, dan barat, serta meluas hingga ke Bangladesh, Pakistan, dan Bhutan. Di India Selatan, bahasa Dravida merupakan kelompok etnis utama. Masyarakat yang berbahasa Iran sebagian besar terkonsentrasi di Pakistan barat laut dan Afghanistan.
Selain ketiga kelompok bahasa utama ini, terdapat kelompok etnis minoritas dan bahasa lain di Asia Selatan. Sebagian besar bahasa yang digunakan oleh kelompok etnis ini termasuk dalam rumpun bahasa Austrasia dan rumpun bahasa Tibet-Burma. Kelompok-kelompok ini berlokasi di Ladakh, India Timur Laut, kehidupan di Pegunungan Chittagong di Bhutan, dan Bangladesh.
Di Kepulauan Andaman, masyarakat Andaman (seperti Sende, Anki, Yarawa, dan Andaman Besar) masih mempertahankan cara hidup dan bahasa yang unik. Selain itu, masyarakat Kusuda di Nepal, Vedda di Sri Lanka, dan Nihari di India tengah juga merupakan masyarakat yang terisolasi secara linguistik.
Latar belakang multikultural Asia Selatan telah memengaruhi tradisi dan gaya hidup berbagai kelompok etnis. Di wilayah ini, pengaruh budaya eksternal sangat signifikan, terutama di wilayah barat laut dan perbatasan, tempat kelompok etnis lebih sering bersentuhan dengan budaya eksternal. Interaksi semacam itu membuat budaya nasional Asia Selatan lebih kaya dan lebih beragam.
Keragaman genetik juga merupakan bagian dari identitas multietnis Asia Selatan. Misalnya, banyak orang dari Timur Laut secara genetik mirip dengan orang-orang di Asia Timur dan Tenggara. Etnis minoritas seperti Yarravas di Kepulauan Andaman tidak memiliki hubungan dekat secara genetik dengan kelompok etnis lain, yang menunjukkan sejarah kelangsungan hidup mereka yang unik.
Di Asia Selatan, kelompok etnis terbesar adalah kelompok etnis berbahasa Hindi, dengan populasi sekitar 1 miliar, yang lebih dari 470 juta di antaranya adalah penutur bahasa Hindi. Data ini menunjukkan bahwa persebaran suku bangsa di suatu wilayah tidak hanya berdasarkan bahasa saja, tetapi juga mencerminkan struktur penduduknya yang kompleks.
Kelompok etnis di Asia Selatan secara garis besar dapat dibagi menurut bahasa yang berbeda sebagai berikut:
Seiring dengan kemajuan globalisasi, banyak kelompok etnis Asia Selatan telah membentuk komunitas diaspora yang signifikan. Komunitas imigran Asia Selatan telah berakar di berbagai belahan dunia, menciptakan suasana budaya yang beragam. Di antara mereka, kelompok ekspatriat seperti warga Amerika Asia Selatan, warga Inggris Asia Selatan, dan warga Kanada Asia Selatan menempati posisi penting. Mereka membawa budaya dan tradisi mereka sendiri ke negara-negara baru, yang selanjutnya memperkaya keragaman budaya di seluruh dunia.
Terakhir, pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana budaya-budaya nasional yang beragam ini berintegrasi satu sama lain dalam tren global dan membentuk tren-tren budaya baru?