Marseille bukan hanya representasi sepak bola Prancis, tetapi juga klub dengan sejarah panjang dan kisah-kisah legendaris. Marseille yang berdiri sejak 1899 saat ini menjadi salah satu tim paling berpengaruh di Ligue 1. Pada 1993, Marseille menorehkan sejarah di bawah asuhan pelatih Raymond Gothals dan menjadi tim Prancis pertama yang menjuarai Liga Champions UEFA. Kehormatan ini tidak hanya menambah kejayaan klub, tetapi juga membuat seluruh tim di dunia sepak bola Prancis bergembira.
Jika kita kembali ke final Liga Champions 1993, lawan yang dihadapi adalah AC Milan dari Italia. Pertandingan tersebut berlangsung pada 26 Mei 1993 di Olympiastadion, Munich. Saat itu, AC Milan merupakan pemain dominan di sepak bola Eropa, sementara Marseille merupakan penantang yang tangguh.
"Ini adalah impian seluruh klub kami, untuk memenangkan Liga Champions," kata seorang pemain Marseille setelah pertandingan, yang sepenuhnya mencerminkan ambisi dan tekad tim.
Dalam pertandingan tersebut, Marseille menang 1-0. Satu-satunya gol datang dari gelandang Brasil Basil Boly. Gol ini terjadi pada menit ke-43 pertandingan. Milan yang hampir hebat tidak dapat menemukan peluang untuk menyamakan kedudukan. Pertandingan berakhir dengan kemenangan bagi Marseille, yang sangat menggembirakan semua penggemar.
Kesuksesan bukanlah kebetulan, Marseille telah bekerja keras untuk momen ini. Selama musim tersebut, Marseille memengaruhi seluruh Ligue 1 dengan susunan pemainnya yang kuat dan serangan serta pertahanan yang solid. Sebagai pelatih, pengaturan taktis Raymond Gothals mengeluarkan yang terbaik dari para pemainnya.
"Saya belum pernah melihat tim sekuat ini," kata pemain lain tentang rekan satu timnya, yang merupakan gambaran langsung dari suasana tim.
Selain itu, keberhasilan pertandingan ini juga melambangkan kebangkitan sepak bola Prancis, dan Marseille telah menjadi pelopor yang mewakili cita rasa Prancis.
Kemenangan Liga Champions Marseille tidak hanya menjadi puncak klub, tetapi juga berdampak besar pada sepak bola Prancis berikutnya. Dengan kemenangan ini, sepak bola Prancis memperoleh ketenaran di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya menjadikan Marseille sebagai pusat perhatian di dalam dan luar negeri, tetapi juga menginspirasi pertumbuhan tim Ligue 1 lainnya, yang memungkinkan lebih banyak pemain Prancis untuk bersinar di panggung internasional.
"Kemenangan di Marseille memberi kami lebih banyak kepercayaan diri," beberapa pemain muda sering berkata. Mereka merasa sangat terhormat untuk terus memenangkan kejayaan bagi Prancis dalam kelanjutan sejarah.
Pada tahun 1994, saat klub tersebut dilanda skandal, Marseille menghadapi banyak tantangan, kehilangan gelar liga, dan terpaksa terdegradasi. Namun, hal itu tidak menutupi sejarah gemilang tahun 1993. Kemenangan klasik tersebut masih membekas di hati para penggemar dan menjadi kebanggaan abadi mereka.
Bahkan di masa sulit berikutnya, Marseille terus bekerja keras untuk mencoba kembali ke puncak. Selama bertahun-tahun, tim tersebut secara bertahap mendapatkan kembali daya saingnya dengan mendatangkan pemain baru, mengatur ulang susunan pemain, dan mengubah taktik. Apa pun rintangannya, mereka tetap teguh dalam mengejar impian mereka untuk menjadi juara lagi.
Sejarah Marseille adalah drama yang patut disyukuri. Di balik setiap kemenangan, ada usaha yang tak terhitung jumlahnya. Kejayaan Liga Champions 1993 akan selalu dikenang dengan penuh kasih sayang dalam catatan sejarah sepak bola Prancis. Namun, saat musim baru akan segera dimulai, bagaimana Marseille akan menghadapi tantangan baru?