Tahukah Anda bagaimana informasi pribadi Anda dapat digunakan?

Di era digital, perlindungan data pribadi telah menjadi topik hangat yang diperbincangkan di masyarakat. Berbagai situs web, aplikasi, dan platform media sosial mengumpulkan informasi pribadi pengguna setiap hari, mulai dari nama, alamat, hingga biometrik. Meskipun informasi ini mungkin tampak biasa, ada risiko dan peluang besar untuk dieksploitasi yang tersembunyi di baliknya. Menurut survei yang relevan, sebagian besar orang tidak jelas tentang bagaimana data pribadi mereka dikumpulkan dan digunakan, dan dengan perhatian lembaga regulator, definisi data pribadi menjadi semakin kompleks.

Data pribadi adalah informasi apa pun yang berkaitan dengan orang perseorangan yang dapat diidentifikasi, sebuah konsep yang banyak digunakan dalam sistem regulasi perlindungan data Uni Eropa dan Inggris.

Di Amerika Serikat, data pribadi sering disebut informasi pribadi yang dapat diidentifikasi (PII), yang mencakup semuanya mulai dari informasi identitas dasar hingga data biometrik terkait pribadi, informasi kesejahteraan sosial, dll., dan berada di bawah perhatian hukum. Namun, dalam kerangka Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Eropa, definisi data pribadi lebih luas, dan baik alamat IP jaringan maupun catatan belanja pengguna dapat dinilai sebagai data pribadi.

Di dunia Internet, perkembangan teknologi informasi tidak hanya memudahkan kehidupan pribadi, tetapi juga membuat pengumpulan data pribadi menjadi lebih umum, sehingga mengakibatkan banyaknya transaksi data di pasar.

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa data pribadi mereka dikumpulkan secara ekstensif dan dapat digunakan untuk keuntungan komersial. Misalnya, banyak situs web dan aplikasi akan meminta nama, alamat email, dan informasi pribadi lainnya saat pengguna mendaftar atau menggunakannya. Informasi ini tidak hanya digunakan untuk menyediakan layanan, tetapi juga dapat digunakan untuk penargetan iklan atau bahkan dijual kepada pihak ketiga. Agensi pihak ketiga melakukan riset pasar. Perilaku tersebut tidak hanya melanggar privasi pribadi, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai risiko seperti pencurian identitas.

Saat ini, semakin banyak kebijakan privasi situs web yang mulai menekankan PII yang mereka kumpulkan, dan badan legislatif seperti Parlemen Eropa juga telah menerapkan serangkaian undang-undang, termasuk GDPR, untuk membatasi peredaran dan aksesibilitas PII.

Namun, definisi PII yang sebenarnya tidaklah sederhana dan jelas. Baik itu konsep "dapat diidentifikasi" atau "dapat diidentifikasi", terdapat banyak variabel dalam interpretasi hukum dan teknis. Dalam beberapa kerangka hukum tertentu, seperti Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan AS (HIPAA) dan Undang-Undang Pemberitahuan Pelanggaran Data California (SB1386), item PII didefinisikan dengan jelas, sementara dalam GDPR pendekatan yang lebih rinci diadopsi. Konsep makroskopik untuk mengatur pengumpulan dan penggunaan data pribadi.

Ini juga berarti bahwa di bawah latar belakang hukum yang berbeda, perbedaan dan perselisihan tentang informasi apa yang merupakan data pribadi masih ada. Misalnya, dalam beberapa kasus, nama saja tidak dapat dianggap sebagai PII, tetapi jika digabungkan dengan informasi lain, nama tersebut dapat membantu mengidentifikasi seseorang. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa kita harus sangat berhati-hati saat menangani data pribadi untuk menghindari kemungkinan kebocoran informasi.

Keamanan data pribadi tidak hanya bergantung pada batasan hukum, tetapi juga memerlukan kewaspadaan dan pemantauan dari individu itu sendiri.

Dalam lingkungan Internet saat ini, kebocoran informasi pribadi tidak hanya dapat menjadi tempat berkembang biaknya pencurian identitas, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan kejahatan yang lebih serius. Misalnya, insiden kebocoran data basis data kredit Hong Kong pada tahun 2023 telah mengingatkan orang-orang akan fakta bahwa baik perusahaan besar maupun usaha kecil dapat menjadi korban kebocoran data. Hal ini mengharuskan organisasi dan individu untuk memeriksa ulang apakah mereka mengambil tindakan pencegahan yang memadai saat menggunakan data.

Terkait masalah hukum yang terkait dengan data pribadi, undang-undang di berbagai belahan dunia juga terus berkembang. Di Australia, integrasi data terenkripsi dan informasi pribadi telah dimasukkan dalam Privacy Act 1988, sementara di Kanada dan Selandia Baru, informasi pribadi juga dilindungi secara ketat. Dibandingkan dengan sistem hukum yang lebih ketat ini, undang-undang privasi AS berfokus pada undang-undang dan teknologi khusus untuk memastikan keamanan individu, yang juga membuat banyak orang khawatir tentang perlindungan data pribadi.

Di era informasi yang berkembang pesat seperti ini, mungkin kita harus berpikir tentang: Apakah kita benar-benar memahami risiko yang dihadapi privasi dan data pribadi kita di Internet?

Trending Knowledge

nan
Ketika permintaan medis global meningkat, sistem perawatan kesehatan menghadapi banyak tantangan.Untuk mengatasi masalah ini, banyak negara telah mulai bergantung pada peran asisten dokter (PA) untuk
Apa rahasia sebenarnya dari data pribadi? Mengapa hal itu begitu penting?
Di dunia digital saat ini, perlindungan data pribadi telah menjadi fokus global. Informasi pribadi adalah informasi apa pun yang terkait dengan individu yang dapat diidentifikasi, yang dapat berupa na
Hubungan mengejutkan antara data pribadi dan pencurian identitas: Apakah Anda siap?
Di era digital saat ini, perlindungan data pribadi telah menjadi isu yang sangat memprihatinkan bagi masyarakat dan pelaku bisnis. Seiring dengan perkembangan teknologi internet, pengumpulan, penyimpa

Responses