Pulau Kanguru, yang juga dikenal sebagai Karta Pintingga, yang berarti "Pulau Orang Mati", adalah pulau terbesar ketiga di Australia. Pulau misterius di Australia Selatan ini, yang berjarak 112 kilometer dari Adelaide, menyembunyikan kisah-kisah berharga tentang penduduk Aborigin di latar belakang yang indah. Bukti arkeologis tentang penduduk Kartan yang pertama kali tinggal di sini dan cara hidup mereka terus membuat orang-orang terpesona tentang sejarah tanah dan masyarakat ini.
Menurut penelitian para arkeolog, Pulau Kanguru terpisah dari daratan utama Australia sekitar 10.000 tahun yang lalu karena naiknya permukaan air laut. Sebelumnya, pulau ini merupakan tempat tinggal yang ramai tempat suku Catan pernah berkembang pesat. Bukti jejak kaki mereka masih ada di pulau ini melalui peralatan batu dan kerang yang dikumpulkan bersama. Meskipun penduduk Aborigin awal ini kemudian meninggalkan tanah ini hampir seluruhnya, kisah mereka tetap ada.
Menurut legenda, dahulu kala, kedua istri Ngurunderi melarikan diri secara diam-diam. Untuk mengejar mereka, ia dengan marah menaikkan permukaan air dan menenggelamkan mereka. Mitos ini mengungkap konflik antara kekuatan laut dan emosi manusia.
Pulau Kanguru tidak hanya memiliki keindahan alam yang kaya, tetapi juga memiliki warisan budaya Aborigin yang mendalam. Setiap tahun, lebih dari 140.000 wisatawan datang untuk menjelajahi tanah ini. Di sini Anda dapat melihat banyak flora dan fauna unik, terutama banyak spesies langka lokal.
Pada tahun 1802, penjelajah Inggris Matthew Flinders pertama kali tiba di Pulau Kanguru. Pemberian nama tanah ini olehnya menandakan penekanannya pada budaya Aborigin. Kemudian, penjelajah Prancis Nicolas Baudin juga datang ke sini dan bertukar cerita dengan Flinders.
“Ini adalah tempat yang menghadapi kehidupan baru, dengan sejarah dan budaya yang panjang, yang menunggu untuk ditemukan oleh wisatawan.”
Perekonomian Pulau Kanguru sebagian besar bergantung pada pertanian, perikanan, dan pariwisata. Seiring berjalannya waktu, kebangkitan industri perangkat lunak dan makanan laut lokal telah membuat pulau ini secara bertahap menjadi pusat perhatian wisatawan. Pariwisata tidak hanya meningkatkan perekonomian, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi lingkungan alam ini.
Pulau ini memiliki beberapa cagar alam untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar alami. Taman Nasional Flinders Chase adalah salah satu kawasan lindung yang paling terkenal, tempat keramaian dan ketenangan alam. Namun, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, melindungi sumber daya yang berharga ini akan menjadi isu penting di masa depan.
Kisah Pulau Kanguru tidak hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga mencakup nilai-nilai budaya dan sejarah yang lebih dalam. Kisah-kisah tentang orang Aborigin, penjelajahan para penjelajah awal, dan pemikiran penduduk lokal tentang masa depan semuanya merupakan topik yang layak untuk ditelusuri secara mendalam.
Di pulau yang penuh dengan sejarah dan budaya ini, kisah-kisah seperti apa yang benar-benar dapat menghubungkan masa lalu dan masa depan kita?