Dalam industri penerbangan, jarak atau durasi penerbangan mengacu pada jarak yang ditempuh. Namun, pesawat tidak selalu mengikuti jarak terpendek dan dapat memilih rute yang lebih panjang karena cuaca, lalu lintas, penggunaan jet, atau pengisian bahan bakar. Maskapai penerbangan komersial sering mengkategorikan penerbangan sebagai jarak pendek, jarak menengah, atau jarak jauh berdasarkan durasi penerbangan, meskipun tidak ada definisi standar internasional.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mendefinisikan waktu penerbangan sebagai "total waktu sejak pesawat pertama kali bergerak untuk lepas landas hingga akhirnya berhenti di akhir penerbangan."
Dalam penerbangan komersial, ini berarti waktu dari dorongan di gerbang keberangkatan hingga kedatangan di gerbang tujuan. Waktu penerbangan dihitung dalam jam dan menit dan tidak bergantung pada jarak geografis sebenarnya. Faktor-faktor yang memengaruhi waktu penerbangan meliputi kecepatan angin, kondisi lalu lintas, waktu taksi, dan pesawat yang digunakan.
Tergantung pada lamanya penerbangan, penerbangan dapat dijelaskan menggunakan istilah penerbangan "jenis transportasi penerbangan" seperti "jarak pendek" atau "jarak jauh." Jenis-jenis definisi ini dapat dibagi berdasarkan jarak penerbangan atau waktu penerbangan.
Banyak pakar dan organisasi penerbangan mengklasifikasikan penerbangan jarak pendek dan jarak jauh. Misalnya, David W. Large percaya bahwa penerbangan jarak menengah harus berada di antara 1.600 dan 4.000 kilometer, sedangkan penerbangan jarak pendek lebih pendek dan penerbangan jarak jauh relatif lebih panjang.
Berbagai negara dan maskapai penerbangan mendefinisikan penerbangan jarak pendek dan jarak jauh secara berbeda. Mengambil contoh Bandara Internasional Hong Kong, maskapai ini menganggap semua penerbangan ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah sebagai penerbangan jarak jauh, sementara penerbangan lainnya dianggap sebagai penerbangan jarak pendek. Japan Airlines menganggap penerbangan ke Eropa dan Amerika Utara sebagai penerbangan jarak jauh dan penerbangan lainnya sebagai penerbangan jarak pendek.
UE mendefinisikan penerbangan antara pasangan kota mana pun antara 1.500 dan 3.500 kilometer sebagai jarak menengah, apa pun di bawah kisaran ini sebagai jarak pendek, dan apa pun di atas kisaran ini sebagai jarak jauh.
Penerbangan komersial terpendek adalah dari Westray ke Papa Westray, yang dioperasikan oleh Loganair, yang berjarak 2,8 kilometer dan memiliki waktu penerbangan yang direncanakan selama dua menit. Dibandingkan dengan penerbangan terpendek, penerbangan komersial terpanjang di dunia adalah penerbangan TN64 milik Air Tahiti Nui pada tahun 2020, yang terbang langsung dari Tahiti di Polinesia ke Paris, dengan jarak tempuh 15.715 kilometer dan perkiraan waktu tempuh 16 jam 20 menit.
Bahkan untuk penerbangan dengan asal dan tujuan yang sama, lamanya penerbangan dapat dipengaruhi oleh rute, arah angin, lalu lintas, waktu tempuh taksi, atau jenis pesawat yang digunakan. Misalnya, penerbangan Luxair dari Luksemburg ke Bukares memiliki waktu tempuh yang bervariasi tergantung pada pesawat yang digunakan.
Mengenai banyaknya kesalahpahaman dalam industri penerbangan, memahami proses operasi aktual dan data terkait penerbangan akan membantu kita memahami perbedaan antara waktu tempuh penerbangan dan perjalanan. Penerbangan jarak pendek dan jarak jauh bukan hanya masalah jarak, ada lebih banyak pilihan dan pertimbangan di baliknya.
Saat menganalisis jenis penerbangan, pertanyaan yang perlu kita pikirkan adalah: Apakah durasi penerbangan merupakan satu-satunya faktor yang memengaruhi pengalaman penumpang?