Pepaya, buah tropis yang tampak biasa ini, sebenarnya memiliki sejarah dan budaya yang kaya tersembunyi di baliknya. Nama ilmiah pepaya adalah Carica papaya
, yang berasal dari Amerika Tengah, terutama Meksiko selatan modern dan Amerika Tengah. Budidayanya sangat umum di negara-negara dengan zona iklim tropis, terutama di India, di mana produksinya pada tahun 2022 telah mencapai 38% dari total pasokan global.
"Nama pepaya berasal dari bahasa Arawak dan diperkenalkan ke budaya lain melalui bahasa Spanyol, dan disebut papaw atau pawpaw di beberapa daerah."
Pepaya memiliki penampilan yang unik, biasanya tumbuh hingga ketinggian 5 hingga 10 meter. Batangnya didominasi oleh satu batang dan daunnya terkonsentrasi di bagian atas pohon. Daunnya dapat mencapai diameter 50 hingga 70 sentimeter dan berbentuk oval dalam dengan tujuh daun. Dalam hal pertumbuhan bunga, pepaya menunjukkan karakteristik dioecious, dengan bunga jantan dan betina terbentuk di ketiak daun.
Jika berbicara tentang buah pepaya, buah ini biasanya besar, buah beri yang tampak lucu yang berubah warna dari hijau menjadi oranye atau kuning saat matang, dan memiliki daging buah yang manis dengan banyak biji hitam. Kacang ini kaya akan berbagai fitokimia, seperti karotenoid dan polifenol, yang menjadi lebih jelas selama proses pematangan.
"Seiring berjalannya waktu, budidaya pepaya telah menyebar ke seluruh Amerika Utara dan Selatan serta Asia, menjadi kategori penting buah tropis di seluruh dunia."
Pepaya tidak hanya populer karena rasanya yang lezat, tetapi juga banyak digunakan dalam masakan dari berbagai negara karena nilai gizinya yang unik. Vitamin C yang kaya dan sedikit kalium menjadikannya pilihan yang sehat di meja makan orang-orang. Di Asia Tenggara, pepaya hijau yang belum matang sering digunakan untuk membuat salad dan hidangan lezat lainnya, seperti Salad Pepaya Hijau Thailand (Som Tum) dan Salad Lalab Indonesia.
Selain itu, pepaya lebih banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Dari mengobati tumor ganas hingga meredakan asma, daun pepaya dianggap memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dalam beberapa budaya, pepaya juga digunakan dalam pengobatan untuk menyediakan pengobatan alami bagi masyarakat.
"Pepaya telah memenangkan hati umat manusia baik dari segi nutrisi maupun pengobatan medis."
Namun, dengan kemajuan teknologi, para ilmuwan mencoba meningkatkan ketahanan pepaya terhadap penyakit melalui rekayasa genetika. Dalam industri pepaya Hawi, pepaya yang dimodifikasi secara genetika ditanam secara luas untuk melawan virus bercak pepaya, yang mewakili kemungkinan yang dibawa oleh teknologi pertanian modern.
Yang paling menarik adalah bahwa nama pepaya berasal dari makna budaya sejarahnya. Dari Amerika hingga Asia, simbolisme dan penggunaan pepaya telah berubah seiring waktu dan tempat, yang mengarah pada perkembangan budaya lokal. Nama belakang pepaya mungkin tidak sepenuhnya mengungkapkan esensinya, tetapi merupakan titik hubungan budaya yang penting.
Jadi, untuk buah yang sudah lama ada ini, pernahkah Anda memikirkan tentang signifikansi dan dampaknya dalam budaya Anda?