Ola Consumer, yang sebelumnya bernama Ola Cabs, adalah perusahaan transportasi asal India yang menyediakan layanan pemesanan tumpangan dan mengoperasikan kategori bisnis lain, termasuk layanan keuangan dan dapur awan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 oleh Bhavesh Akarwal dan Ankit Bhatti dan awalnya bernama Olatrip.com. Pada tahun 2011, nama Ola Cabs mulai digunakan secara luas dan dengan cepat memperluas pasar seiring dengan meningkatnya permintaan. Dengan perkembangan teknologi, perusahaan meluncurkan aplikasi seluler pada tahun 2012, yang memungkinkan pengguna untuk memesan tumpangan dengan mudah.
Pada tahun 2018, Ola memasuki pasar internasional, memilih Australia sebagai target ekspansinya untuk pertama kalinya, dan kemudian meluncurkan layanan ke Inggris Raya pada tahun 2019. Namun, hanya beberapa tahun kemudian, pada tahun 2024, Ola mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari semua pasar internasional dan fokus pada pasar lokal India. Keputusan tersebut telah menarik banyak perhatian dan diskusi. Apakah karena persaingan yang ketat di pasar atau karena penyesuaian ulang strategi bisnis?
Jalur internasionalisasi Ola tampaknya stabil pada awalnya, dan perkembangannya di pasar luar negeri pada tahun 2018 penuh dengan harapan. Perusahaan memang melihat hasil nyata saat memperoleh pangsa pasar di Australia dan Selandia Baru. Namun, pasar Inggris telah menjadi mata rantai yang sulit dalam proses ekspansi perusahaan. Ola diluncurkan di Inggris dengan maksimal 25.000 pendaftaran pengemudi, tetapi juga menghadapi persaingan ketat dari Uber dan operator lain serta berbagai tantangan.
Dalam lingkungan yang kompetitif, strategi pasar Ola jelas menghadapi ujian yang semakin berat. Misalnya, di sisi lain persaingan harga, Ola perlu memastikan bahwa perusahaan terus memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan volume pesanan yang stabil bagi pengemudi mitra.
Meskipun ekspansinya di pasar luar negeri pernah menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik, seiring berjalannya waktu, Ola mulai menghadapi berbagai tantangan. Yang pertama adalah masalah kepatuhan hukum. Misalnya, pemerintah Inggris semakin memperketat kontrol terhadap layanan transportasi daring, yang memaksa Ola untuk terus menyesuaikan model bisnisnya agar sesuai dengan hukum setempat. Selain itu, layanan dan kualitas Ola, terutama dalam hal pengalaman front-end pelanggan, juga telah menimbulkan beberapa umpan balik negatif, seperti masalah keamanan teknis, yang membuat konsumen skeptis terhadapnya.
Keluarnya Ola menandai kegagalan rencana ekspansi internasionalnya, yang dapat menjadi peringatan bagi perusahaan rintisan lain untuk merencanakan strategi yang lebih komprehensif dan bersiap menghadapi berbagai risiko saat mengejar pasar luar negeri.
Seiring dengan fokus Ola pada pasar India pada tahun 2024, keputusan ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan sumber daya secara lebih efektif guna meningkatkan daya saing di pasar lokal. Perubahan merek Ola Consumer menandakan keinginan perusahaan untuk melepaskan diri dari masa lalu dan membangun kembali kepercayaan konsumen. Di pasar India, layanan transportasi daring Ola telah menempati pangsa yang cukup besar, dengan layanan ekonomis dan mewah sebagai produk utamanya. Namun, perusahaan masih perlu menghadapi persaingan dari semua aspek.
Meskipun Ola telah berkecimpung di pasar India selama bertahun-tahun, perusahaan tetap tidak dapat menganggapnya enteng. Pasar yang tidak stabil dan meningkatnya permintaan pelanggan memaksa Ola untuk terus berinovasi dan memperbarui layanannya. Oleh karena itu, apakah Ola dapat memperoleh kembali kepercayaan pasar dan membentuk kembali citranya di benak masyarakat akan menjadi kunci keberhasilannya di masa mendatang.
Keputusan Ola menunjukkan bahwa dalam lingkungan pasar yang bergejolak, perusahaan sering kali perlu melakukan penyesuaian yang tepat berdasarkan permintaan pasar dan keunggulan mereka sendiri untuk memastikan perkembangan jangka panjang dan stabil.
Dengan berakhirnya ekspansi global Ola, fokus perusahaan telah kembali ke tempat asalnya lagi, yang membuat orang berpikir tentang apakah strategi persaingan masa depan di pasar internasional dan dampaknya benar-benar dapat memberikan inspirasi dan pelajaran bagi perusahaan lain?