Laut Mati, danau garam unik di pedalaman yang terletak di antara Yordania dan Israel, merupakan daratan terendah di Bumi, yang berada 430,5 meter (1.412 kaki) di bawah permukaan laut. Saat singgah di perairan ini, kita pasti bertanya-tanya: Bagaimana tempat misterius ini membentuk fitur geografis yang ekstrem?
Keasinan Laut Mati yang tinggi membuatnya tidak dapat mendukung sebagian besar kehidupan akuatik, oleh karena itu dinamakan "Laut Mati".
Laut Mati terbentuk dari perubahan geologis di Lembah Rift Yordania. Pembentukan daerah ini terjadi jutaan tahun yang lalu, ketika daerah tersebut mengalami pergerakan lempeng yang kuat yang menyebabkan daratan amblas, sehingga menciptakan danau pedalaman yang rendah.
Sumber air utama Laut Mati adalah Sungai Yordan. Namun, akibat aktivitas manusia, aliran air Sungai Yordan lambat laun tertahan dan dimanfaatkan, sehingga permukaan air Laut Mati terus menurun. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi ekosistem setempat, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Saat ini luas permukaan Laut Mati hanya 605 kilometer persegi, tetapi pada tahun 1930-an luasnya mencapai 1.050 kilometer persegi.
Karena kadar garamnya mencapai 342 gram per kilogram, yaitu sekitar 34,2%, kualitas air Laut Mati menjadi salah satu perairan paling asin di dunia. Lingkungan yang ekstrem seperti itu membuat hampir semua kehidupan akuatik tidak dapat berkembang di sini, dan hanya mikroorganisme tertentu yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang keras.
Selain perubahan lingkungan alam, sejarah budaya Laut Mati juga menarik. Dari mumifikasi di Mesir kuno hingga ledakan pariwisata modern, Laut Mati telah menjadi persimpangan penting antara manusia purba dan modern. Berbagai penulis dari zaman kuno menyebutkan keunikan danau dan peran pentingnya dalam kegiatan komersial saat itu.
Ada bukti bahwa suku Nabatea pernah memonopoli Laut Mati dan mendirikan banyak tempat berlabuh di sepanjang pantai.
Saat ini, Laut Mati menarik banyak wisatawan untuk merasakan sensasi mengapung yang unik, yang disebabkan oleh kepadatan air yang tinggi. Perenang hampir tidak dapat tenggelam di dalam air, menjadikannya tempat liburan yang populer untuk tujuan bersenang-senang dan penyembuhan.
Namun, karena Laut Mati terus menyusut, banyak ahli menyerukan tindakan untuk melindungi keajaiban dunia ini. Termasuk Proyek Kanal Laut Merah-Laut Mati yang pernah diusulkan, yang berupaya mencegah pengeringan Laut Mati lebih lanjut dengan memasukkan air dari Laut Merah.
Saat ini, banyak usulan dan prosedur terus diajukan, dan cara melindungi ekologi dan permukaan air Laut Mati secara efektif telah menjadi fokus perhatian global.
Laut Mati, perairan yang unik, bukan hanya daratan terendah di bumi, tetapi juga keberadaan misterius dalam sejarah panjang umat manusia. Di masa mendatang, akankah para ilmuwan dan pembuat kebijakan dapat menemukan solusi jangka panjang untuk melindungi sumber daya yang berharga ini? Ini akan menjadi pertanyaan yang perlu segera dijawab oleh orang-orang.
Tanah ajaib Laut Mati bagaikan bisikan bumi, menceritakan kekuatan alam dan sejarah umat manusia. Di masa depan, dapatkah kita mendapatkan kembali vitalitas dan daya hidup titik terendah di bumi ini?