Dalam bidang teknologi optik, cermin yang dapat dideformasi (DM) banyak digunakan dalam kontrol muka gelombang dan koreksi aberasi optik. Cermin yang dapat dideformasi ini dapat berubah bentuk dengan cepat untuk beradaptasi dengan lingkungan optik yang dinamis, yang khususnya penting dalam medan aliran aerodinamis berkecepatan tinggi. Berbagai desain cermin yang dapat dideformasi membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari optik adaptif hingga teknik pembentukan pulsa yang sangat cepat. Namun, daya tariknya tidak hanya terletak pada fungsionalitasnya, tetapi juga pada bagaimana masing-masing aktuator yang menyusun cermin ini bekerja sama untuk mencapai kinerja yang optimal.
Bentuk cermin yang dapat dideformasi dapat dikontrol secara tepat oleh sejumlah aktuator, yang memungkinkan cermin merespons kesalahan optik dengan cepat.
Setiap cermin yang dapat dideformasi biasanya memiliki beberapa aktuator, satu untuk setiap derajat kebebasan, yang memungkinkan cermin disesuaikan untuk kesalahan optik yang berbeda. Menurut statistik, ketika cermin yang dapat dideformasi dengan M aktor digunakan untuk koreksi, efeknya dapat didekati dengan korektor Zernike ideal dengan N (biasanya N < M) derajat kebebasan. Untuk koreksi turbulensi atmosfer, menghilangkan suku Zernike orde rendah dapat meningkatkan kualitas gambar secara signifikan, sementara koreksi lebih lanjut suku orde tinggi memiliki peningkatan yang relatif kecil. Namun, efek tersebut bergantung pada desain dan kinerja setiap aktuator.
Beberapa parameter utama cermin yang dapat dideformasi meliputi jumlah aktuator, jarak aktuator, dan pergerakan aktuator. Jumlah aktuator secara langsung memengaruhi derajat kebebasan cermin. Semakin banyak derajat kebebasan, semakin baik kemampuan cermin untuk mengoreksi muka gelombang. Jarak aktuator mengacu pada jarak antara aktuator, yang secara langsung memengaruhi kinerja dan akurasi koreksi. Langkah aktuator menentukan jarak maksimum aktuator dapat bergerak, biasanya antara ±1 dan ±30 mikron.
Perjalanan aktuator membatasi amplitudo muka gelombang korektif maksimum; oleh karena itu, desain yang akurat dari setiap aktuator sangat penting.
Cermin yang dapat dideformasi dengan desain yang berbeda memiliki karakteristik respons yang berbeda. Misalnya, cermin yang dapat dideformasi tersegmentasi terdiri dari segmen cermin datar individual yang dapat bergerak secara independen untuk memperkirakan nilai rata-rata muka gelombang cahaya. Keuntungan dari desain ini adalah bahwa pengaruh timbal balik antara aktuator sangat kecil, tetapi kerugiannya adalah tidak dapat secara efektif memproses muka gelombang cahaya yang halus dan berkelanjutan. Selain itu, tepi dan celah yang tajam di latar belakang dapat menyebabkan hamburan cahaya, yang pada gilirannya membatasi area aplikasi. Sebaliknya, cermin yang dapat dideformasi dengan konsep panel berkelanjutan menggunakan membran tipis dan fleksibel, yang dapat memberikan kontrol muka gelombang yang lebih halus.
Dengan kemajuan teknologi, berbagai jenis cermin yang dapat dideformasi terus dikembangkan, seperti cermin yang dapat dideformasi dengan konsep MEMS, yang dibuat menggunakan teknologi sistem mikro-elektromekanis dan dapat mencapai koreksi muka gelombang yang lebih efisien dengan biaya yang lebih rendah. Cermin ini merespons dengan cepat dan memiliki histeresis yang sangat sedikit, sehingga memungkinkan penyesuaian dalam waktu yang sangat singkat. Cermin yang dapat dideformasi secara magnetik menjadi pilihan yang baru muncul karena desainnya yang fleksibel dan kualitas optiknya yang sangat baik.
Teleskop ruang angkasa besar di masa depan, seperti Large Ultraviolet Optical Infrared Survey Mission (LUVOIR) di Amerika Serikat, juga akan dilengkapi dengan cermin primer tersegmentasi, yang akan meningkatkan kinerja pencitraan langsung sistem planet.
Salah satu tantangan terpenting dalam merancang dan membuat cermin yang dapat dideformasi canggih ini adalah memastikan koordinasi yang tepat antara aktuator dan respons yang tepat waktu terhadap sinyal kontrol. Tekanan yang ditanggung setiap aktuator selama proses koreksi dan ketepatan penyesuaiannya akan secara langsung memengaruhi efek koreksi muka gelombang akhir. Mempertahankan teknik yang menuntut ini mungkin menjadi kunci pengembangan sistem optik yang lebih canggih di masa mendatang.
Ini bukan hanya kemajuan teknologi, tetapi juga refleksi mendalam tentang pemahaman dan penerapan pencitraan optik di masa mendatang. Dalam penelitian atau desain Anda di masa mendatang, menghadapi tantangan yang tak terduga tersebut, menurut Anda apakah cara berpikir kritis setiap pengemudi dapat menuntun Anda untuk menemukan solusi terbaik?