Menjelajahi rahasia topografi: Apa metode tradisional untuk menentukan batas daerah aliran sungai secara manual?

Penetapan batas daerah tangkapan air adalah proses penentuan batas daerah tangkapan air, yang juga dikenal sebagai daerah penahanan, daerah aliran sungai, atau daerah aliran sungai. Dalam beberapa bidang, termasuk ilmu lingkungan, teknik, dan manajemen, ini merupakan langkah penting dalam mempelajari masalah seperti banjir, habitat perairan, atau pencemaran air. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ahli geografi, ilmuwan, dan insinyur.

Secara historis, penetapan batas daerah tangkapan air terutama bergantung pada pekerjaan manual pada peta topografi kertas, yang dilengkapi dengan survei lapangan. Pada tahun 1980-an, dengan perkembangan komputer dan data elektronik, metode penetapan batas daerah aliran sungai otomatis mulai muncul dan digunakan secara luas.

Metode penetapan batas daerah tangkapan air terkomputerisasi menggunakan model elevasi digital (DEM), yang merupakan kumpulan data yang mewakili ketinggian permukaan Bumi.

Saat ini, penetapan batas DAS biasanya dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pemodelan hidrologi khusus, seperti WMS, perangkat lunak sistem informasi geografis (seperti ArcGIS atau QGIS), atau menggunakan bahasa pemrograman seperti Python atau R. Sebagai unit geografis dasar hidrologi, DAS melibatkan pergerakan, distribusi, dan pengelolaan air di Bumi.

Penetapan batas DAS secara manual

Metode tradisional untuk menghitung batas DAS adalah dengan menggambarnya secara manual pada peta topografi kertas, terkadang dibantu dengan penggunaan film transparan. Anda kemudian dapat menggunakan alat ukur jarak untuk membuat estimasi luas, atau hasilnya dapat didigitalkan untuk digunakan dengan perangkat lunak pemetaan. Bahkan di era elektronik, keterampilan penetapan batas DAS secara manual masih sangat berguna karena dapat memeriksa kebenaran DAS yang dihasilkan menggunakan perangkat lunak.

Menurut Survei Geologi AS, langkah-langkah untuk menggambarkan daerah aliran sungai secara manual meliputi: mengidentifikasi titik keluar daerah aliran sungai pada peta, membayangkan atau menggambar garis air permukaan yang mengalir ke daerah yang lebih rendah, menandai lokasi titik relief tinggi, mengidentifikasi titik aliran ke daerah aliran sungai, dan menghubungkan titik-titik ini untuk menggambarkan daerah tangkapan air.

Beberapa aturan dasar untuk menggambarkan batas-batas meliputi: batas daerah aliran sungai harus tegak lurus dengan garis kontur saat melintasinya, dan tidak boleh melintasi sungai atau anak sungai kecuali di pintu keluarnya. Batas daerah aliran sungai harus mengikuti garis punggungan dan menghubungkan titik-titik tinggi.

Kerugian dari penggambaran secara manual adalah bahwa hal itu tergantung pada penilaian pribadi dan ada tingkat kesalahan tertentu. Badan Perlindungan Lingkungan Illinois menyatakan, "Membatasi daerah aliran sungai adalah ilmu yang tidak pasti. Bahkan dua orang ahli mungkin sampai pada batas yang sedikit berbeda." Untuk daerah aliran sungai yang lebih kecil, terutama ketika hasil yang akurat sangat penting, kunjungan lapangan mungkin diperlukan untuk menemukan fitur yang tidak ditampilkan pada peta.

Penetapan batas daerah tangkapan air secara otomatis

Penggunaan perangkat lunak komputer untuk menetapkan batas daerah aliran sungai sering kali lebih cepat dan lebih konsisten daripada metode manual karena menghilangkan subjektivitas analis. Metode penetapan batas daerah aliran sungai secara otomatis telah populer sejak tahun 1980-an dan digunakan secara luas dalam komunitas ilmiah dan teknik.

Para peneliti bahkan menggunakan metode komputer untuk menetapkan batas daerah tangkapan air di Mars.

Metode penetapan batas daerah aliran sungai secara otomatis menggunakan model elevasi digital (DEM), biasanya menggunakan pendekatan "kemiringan paling curam" untuk menghitung arah aliran. Proses ini biasanya dilakukan pada kisi persegi panjang, seperti halnya sebagian besar algoritma kontemporer. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, data perlu diproses dan "dikondisikan" sehingga hasil hidrologi yang realistis dapat dihasilkan.

Dalam proses penggambaran daerah tangkapan air berdasarkan DEM, algoritma akan mempertimbangkan daerah dataran rendah di medan, jalur aliran, dan faktor-faktor lainnya, lalu menentukan arah aliran air, yang melibatkan berbagai metode perhitungan. Algoritma D8 yang lebih umum digunakan memiliki keterbatasan. Air mengalir ke delapan arah, yang dapat menyebabkan pola aliran yang tidak realistis.

Perangkat lunak yang digunakan untuk penggambaran daerah aliran sungai

Beberapa perangkat lunak penggambaran daerah aliran sungai paling awal ditulis dalam FORTRAN, seperti CATCH dan DEDNM. Saat ini, banyak paket perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG), seperti ArcGIS, QGIS, dan GRASS GIS, menyertakan alat penggambaran daerah aliran sungai. Selain itu, aplikasi penggambaran daerah aliran sungai yang berdiri sendiri seperti TauDEM juga tersedia.

Beberapa perangkat lunak dapat digunakan untuk simulasi hidrologi dan memiliki fungsi penggambaran daerah aliran sungai. Ini termasuk WMS (perangkat lunak hidrologi), model SWAT dan DAS, dll.

Kumpulan data dan sumber daya lain yang tersedia

Ada banyak kumpulan data vektor yang mewakili daerah aliran sungai yang dapat ditampilkan dan dianalisis dengan GIS atau perangkat lunak lainnya. Kumpulan data ini membagi seluruh permukaan lahan menjadi "sub-daerah aliran sungai" atau "daerah aliran sungai unit". Daerah aliran sungai unit individual dapat digabungkan untuk menghasilkan daerah aliran sungai yang lebih besar, dan jalur aliran serta koneksi dapat ditentukan melalui analisis jaringan.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, teknologi dan metode penggambaran daerah aliran sungai masih terus berkembang. Data yang lebih tepat dan algoritma baru tersebut dapat lebih meningkatkan akurasi penggambaran. Ketika mempertimbangkan dampak perubahan lingkungan dan aktivitas manusia, bagaimana penggambaran daerah aliran sungai memengaruhi kehidupan dan ekologi kita?

Trending Knowledge

Keajaiban teknologi komputer: Bagaimana menggunakan model elevasi digital untuk mengotomatisasi penentuan batas daerah aliran sungai?
Penetapan batas daerah aliran sungai adalah proses mengidentifikasi batas-batas suatu daerah aliran sungai, yang juga biasa disebut cekungan daerah aliran sungai, cekungan drainase, atau cekungan sung
nan
Dalam proses eksplorasi ruang, cara menggunakan bahan bakar secara lebih efektif, mengurangi biaya, dan mencapai tujuan Anda lebih cepat selalu menjadi topik yang dipikirkan oleh para ilmuwan dan ins
Rahasia air: Mengapa definisi daerah aliran sungai begitu penting untuk perlindungan lingkungan?
Daerah aliran sungai, atau cekungan sungai, merupakan unit penting dalam siklus hidrologi Bumi, yang memengaruhi kualitas air, habitat spesies, dan kesehatan lingkungan di sekitarnya. Proses pendefini

Responses