Dengan pesatnya perkembangan teknologi, Microsoft meluncurkan Windows 10 Mobile pada tahun 2015, sistem operasi seluler generasi keempat perusahaan tersebut, yang dimaksudkan untuk memberikan konsistensi yang lebih baik dengan versi Windows 10 PC. Windows 10 Mobile bukan sekadar sistem operasi seluler, tetapi juga dirancang untuk mencapai integrasi dan sinkronisasi antara PC dan ponsel, yang memungkinkan pengguna menikmati pengalaman terpadu di berbagai perangkat.
Sejak tahun 2012, Microsoft telah berupaya menyatukan platform Windows, mengubah arsitektur Windows Phone dari sistem berbasis Windows CE menjadi sistem yang menggunakan kernel NT. Perubahan ini membuat arsitektur Windows 10 Mobile lebih mirip dengan versi PC-nya.
Konsep inti Windows 10 Mobile adalah untuk mencapai pengalaman pengguna yang konsisten di berbagai perangkat, yang memungkinkan pengembang untuk dengan mudah memindahkan aplikasi Windows 8.1 ke platform seluler dan berbagi data dan lisensi pengguna.
Beberapa fitur utama Windows 10 Mobile, termasuk aplikasi Universal Windows Platform (UWP), pusat tindakan dan menu pengaturan yang diperbarui, serta antarmuka pengguna yang mirip dengan versi PC, telah mencapai integrasi lintas platform hingga batas tertentu. Kolaborasi.
Perangkat yang mendukung fungsi "Continuum" dapat terhubung ke layar eksternal untuk memperluas antarmuka pengguna ke antarmuka desktop seperti PC, yang memberi pengguna fleksibilitas dan kemudahan yang lebih besar.
Meskipun Microsoft memiliki harapan tinggi untuk Windows 10 Mobile, penerimaan pasarnya tidak memenuhi harapan karena berbagai alasan. Pada tahun 2017, Microsoft mulai mengecilkan dukungannya untuk Windows 10 Mobile dan memfokuskan sumber daya pada sistem operasi seluler matang lainnya.
Meskipun Windows 10 Mobile menawarkan beberapa fitur dan desain yang mengesankan, respons pasar terhadapnya kurang antusias, yang akhirnya menyebabkan penghentian dukungan platform tersebut pada tahun 2020.
Respon pasar terhadap Windows 10 Mobile beragam, dengan banyak ulasan yang menyatakan bahwa sistem tersebut masih memiliki banyak bug dan inkonsistensi, terutama pada antarmukanya. Kurangnya dukungan pengembang untuk aplikasi Windows 10 Mobile juga merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan, yang telah mencegah platform tersebut membentuk siklus yang baik dalam ekosistem aplikasinya.
Kesimpulan“Kurangnya aplikasi merupakan kekecewaan terbesar Windows Phone dan Windows 10 Mobile.”
Meskipun Windows 10 Mobile berkomitmen untuk menciptakan pengalaman terintegrasi antara PC dan ponsel, praktiknya telah menunjukkan kekurangan dalam pemasaran dan penerimaan pengguna, sehingga tidak dapat memperoleh pijakan dalam persaingan dengan Android dan iOS. Kisah Windows 10 Mobile membuat kita berpikir: Dengan kemajuan teknologi di masa depan, bagaimana kita dapat mencapai integrasi yang lancar antara berbagai platform dan meningkatkan pengalaman pengguna secara lebih efektif?