Di era komunikasi digital, email telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Seiring dengan semakin lazimnya penggunaan email, cara mengoperasikan email pun semakin beragam. Di antara operasi-operasi ini, "penerusan" dan "pengiriman ulang" sering kali membingungkan, tetapi ada perbedaan yang halus namun penting di antara keduanya.
Secara sederhana, penerusan email mengacu pada pengiriman ulang email yang diterima sebelumnya ke satu atau beberapa alamat email yang berbeda. Istilah ini, yang digunakan dalam dunia email jauh sebelum era komunikasi elektronik, memiliki makna teknis yang tidak jelas, tetapi menyiratkan bahwa email "diteruskan" ke tujuan baru.
Penerusan email dapat mengalihkan email dari alamat tertentu ke alamat lain, atau sebaliknya, dan dapat menggabungkan email dari beberapa tujuan ke dalam satu kotak masuk.
Penerusan sisi server adalah proses meneruskan email dari satu alamat ke alamat lain melalui server email. Nama domain, bagian dari alamat email di sebelah kanan simbol "@", menentukan server tujuan. Server ini dapat berupa server utama atau server cadangan. Server utama dapat mengirimkan email ke kotak surat pengguna dan dapat meneruskannya, sementara server cadangan hanya meneruskan email tanpa mengubah bagian mana pun.
Penerusan sisi server membantu memastikan bahwa email untuk alamat peran (seperti info atau penjualan) dikirimkan ke orang yang tepat yang saat ini memegang posisi tersebut.
Saat meneruskan pesan, hanya penerima pesan yang disertakan yang diubah, tetapi kolom Dari pada pesan tetap tidak berubah. Pengiriman ulang biasanya melibatkan penulisan ulang kolom Dari. Perbedaan ini khususnya terlihat jelas saat menangani daftar email, yang sering kali menggunakan metode pengiriman ulang untuk menghindari pengiriman laporan pantulan ke pengirim asli.
Dalam penerusan email, informasi pengirim asli dapat berubah dalam berbagai jenis penerusan, yang membuatnya sulit untuk membedakan penerusan email murni dari pengiriman ulang.
Menurut RFC 821 (diusulkan pada tahun 1982), jalur penerusan untuk email diperbolehkan. Dengan diperkenalkannya rekaman MX, perutean sumber menjadi tidak diperlukan dan direkomendasikan pada tahun 1989 oleh RFC 1123 hanya sebagai tindakan kompatibilitas mundur. Sejak saat itu, penerusan email sederhana secara bertahap telah menjadi pola perilaku utama.
Selain penerusan sisi server, klien juga dapat melakukan penerusan otomatis atau manual. Penerusan otomatis sebagian besar dilakukan oleh klien noninteraktif, dengan mempertahankan identitas email yang sama. Penerusan manual mengharuskan pengguna untuk memilih pesan yang diteruskan secara manual di klien email mereka dan dapat memilih untuk menyertakan lampiran atau tajuk asli.
Teknologi penerusan dalam layanan email modern tidak hanya menyederhanakan pengelolaan email, tetapi juga meningkatkan efisiensi komunikasi. Dengan perkembangan teknologi Internet, keamanan dan keandalan penerusan email menjadi semakin penting, tetapi karena masalah spam, banyak ahli menyarankan untuk menghindari penerusan email lintas domain jika memungkinkan.
Seiring berkembangnya email, cara penerusan dan pengiriman ulang terus berkembang, dan memahami perbedaannya sangat penting bagi setiap pengguna. Jadi, dalam pertukaran email harian Anda, pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana Anda harus menggunakan alat-alat ini secara efektif untuk menjaga komunikasi tetap jelas dan lancar?