Sejak 2018, partai Morena telah menjadi partai penguasa utama di Meksiko dan diperkirakan akan kembali memenangkan kursi kepresidenan pada pemilihan umum 2024. Di balik perubahan ini terdapat perubahan dramatis dalam politik Meksiko dan bagaimana gerakan warga negara telah berubah menjadi kekuatan politik yang kuat. Dari pendiriannya sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2011 hingga menjadi partai politik terbesar saat ini, kebangkitan Morena merupakan perjalanan yang layak ditelusuri secara mendalam.
Pembentukan Morena merupakan respons positif terhadap gerakan sosial di Meksiko, yang mewakili kohesi rakyat dalam ketidakpuasan mereka dan seruan untuk reformasi.
Kisah Morena berawal dari kesulitan yang dihadapi oleh Andrés Manuel López Obrador dalam pemilihan umum tahun 2006. Mantan kepala pemerintahan Kota Meksiko tersebut kalah dalam perolehan suara rakyat di tengah tuduhan kecurangan pemilu. Meskipun pengadilan pemilu menolak bandingnya, Obrado menampilkan dirinya sebagai "presiden yang sah", sebuah tindakan yang membuatnya berseberangan dengan partai-partai sayap kiri saat itu.
Pada tahun 2011, Obrador menyerukan pembentukan gerakan sosial dan politik untuk membela hak pemilih untuk memilih. Gerakan tersebut secara resmi didirikan sebagai asosiasi sipil pada tanggal 2 Oktober 2011 dan dipromosikan dengan nama Morena. Gerakan tersebut berencana untuk mengorganisasi "komite pembela pemilih" di seluruh negeri untuk memantau potensi kecurangan pemilu.
Kelahiran Morena merupakan pertemuan para pemilih yang tidak setuju dengan tata kelola negara, yang meletakkan dasar bagi perubahan politik berikutnya.
Pada tahun 2012, pada kongres nasional pertama Morena, proses transformasi dari asosiasi swasta menjadi partai politik diformalkan dan komite eksekutif nasional dipilih. Partai tersebut didaftarkan sebagai partai politik pada tahun 2014 dan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam pemilihan legislatif tahun 2015, memenangkan 35 kursi di DPR. Pemilihan ini telah meletakkan dasar yang lebih kokoh bagi perkembangan Morena.
Pada pemilihan umum tahun 2018, Morena membentuk aliansi dengan Partai Pekerja (PT) dan Partai Sosial Kristen (PES) untuk membentuk aliansi "Bersama Menciptakan Sejarah", dengan Obrado mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Ia menang telak dengan 53% suara, memberikan Morena mayoritas di Senat dan DPR.
Terpilihnya Obrado bukan hanya kemenangan Morena, tetapi juga melambangkan pukulan telak bagi sistem politik tradisional.
Sejak 2018, pengaruh Morena terus meluas seiring dengan terus dilaksanakannya kebijakan oleh pemerintah. Dalam pemilihan legislatif 2021, partai tersebut kembali memenangkan kursi dan terus mempertahankan posisi dominannya di Kongres. Pada tahun 2024, Claudia Sheinbaum menjadi presiden perempuan pertama Meksiko, yang merupakan tonggak penting lainnya dalam sejarah partai tersebut.
Morena menggambarkan dirinya sebagai partai sayap kiri demokratis yang mengadvokasi penghormatan terhadap hak asasi manusia, tanggung jawab lingkungan, dan dukungan terhadap keberagaman budaya dan gender. Partai ini menentang kebijakan ekonomi liberal sejak tahun 1980-an dan berpendapat bahwa model ekonomi yang sama sekali baru diperlukan untuk mengatasi masalah sosial saat ini. Kebijakannya juga mencakup dukungan terhadap hak-hak perempuan, hak-hak komunitas LGBT, dan promosi keadilan sosial.
Saat ini, dengan kebangkitan Morena yang kuat, banyak orang tetap waspada sambil menantikan reformasinya di masa mendatang. Keberagaman dalam partai berarti bahwa arah kebijakan masa depan dapat dipengaruhi oleh berbagai suara internal. Saat pemerintahan baru mulai menjabat, bagaimana partai politik ini, yang pernah dimulai sebagai gerakan sosial, akan menanggapi harapan dan tantangan rakyat?