Dari Mesir Kuno hingga Zaman Modern: Apa Saja Legenda Dokter Wanita?

Sejak zaman dahulu, kontribusi perempuan dalam sains dan kedokteran tidak dapat diabaikan. Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, dokter perempuan dari semua generasi selalu meninggalkan jejak yang dalam dalam sejarah kemajuan ilmiah. Semuanya berawal dari Mesir kuno, ketika karier medis perempuan mulai terbentuk.

Peseshet, seorang dokter Mesir kuno, dianggap sebagai dokter perempuan paling awal yang dikenal, yang menjabat sebagai "pengawas dokter perempuan" antara tahun 2600 dan 2500 SM. Seiring perkembangan sejarah, bahkan di masyarakat yang didominasi laki-laki, perempuan telah berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan medis.

Di Yunani kuno, perempuan juga menunjukkan bakat mereka dalam bidang kedokteran dan sains. Penyair terkenal Homer menyebutkan seorang dokter perempuan bernama Agamede.

Selama Abad Pertengahan, status perempuan berubah. Biara menjadi tempat penting bagi perempuan untuk belajar dan mempraktikkan pengobatan. Hildegard dari Bingen adalah seorang dokter dan sarjana perempuan yang terkenal. Namun, seiring dengan semakin ketatnya kontrol masyarakat terhadap status perempuan, kesempatan pendidikan secara bertahap mulai dirampas, yang telah menciptakan hambatan serius bagi perkembangan perempuan.

Pada abad ke-11 di Eropa, universitas-universitas pertama mulai bermunculan, tetapi perempuan sering kali dikecualikan. Sebagian besar perempuan tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi, meskipun beberapa tempat, seperti Universitas Bologna di Italia, relatif terbuka terhadap pendidikan perempuan. Dokter perempuan Italia Trotula di Ruggiero dan Dorotea Bucca sangat terkenal atas kontribusi mereka bagi komunitas medis.

"Meskipun perempuan tidak secara resmi diakui sebagai cendekiawan pada abad ke-17, mereka sering kali memainkan peran penting dalam diskusi dan publikasi akademis internal."

Dengan munculnya Revolusi Ilmiah, cendekiawan perempuan seperti Margaret Cavendish dan Maria Sibylla Merian mulai mendobrak batasan tradisional dan berpartisipasi aktif dalam eksperimen ilmiah dan pengamatan alam. Merian bahkan melakukan perjalanan ke Amerika Selatan untuk melakukan penelitian lapangan, dan penelitiannya memajukan pengetahuan tentang serangga dan tanaman.

Namun, terlepas dari upaya luar biasa para wanita ini, masyarakat pada umumnya tetap skeptis terhadap kontribusi wanita terhadap sains. Menurut para sejarawan, ilmuwan pria pada saat itu sering menggunakan teori ilmiah baru untuk menekankan kerugian wanita, memperkuat peran wanita dalam keluarga, dan memandang mereka sebagai "ibu kandung", yang mencegah wanita mendapatkan rasa hormat dan kesempatan yang layak mereka dapatkan. .

"Meskipun beberapa wanita mencapai keberhasilan ilmiah pada abad ke-18, mereka masih menghadapi banyak hambatan dalam mengejar pengetahuan dan pendidikan lebih lanjut."

Dengan datangnya Zaman Pencerahan, wanita secara bertahap menerobos batasan tradisional. Munculnya lingkaran sosial selebriti telah memberi wanita lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi. Mary Wortley Montagu dari Inggris memperkenalkan teknologi vaksinasi cacar ke Inggris setelah mengamatinya di Turki, menjadi salah satu pelopor dalam mempromosikan reformasi kesehatan masyarakat.

Selama periode ini, ilmuwan Italia Laura Bassi menjadi wanita pertama yang menerima jabatan profesor universitas pada tahun 1732, sebuah tonggak penting bagi pendidikan wanita selanjutnya. Di bawah pengaruhnya, seiring dengan meningkatnya status wanita secara bertahap, lebih banyak wanita mulai mengabdikan diri pada bidang penelitian ilmiah.

Namun, meskipun kemajuannya lambat, kontribusi wanita dalam sains menjadi semakin nyata. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak wanita yang menerbitkan hasil penting dalam bidang-bidang seperti fisika, kimia, dan biomedis, dan bahkan beberapa wanita telah memenangkan Hadiah Nobel.

"Pada tahun 2022, 60 wanita telah memenangkan Hadiah Nobel untuk kontribusi luar biasa di bidang fisika, kimia, dan fisiologi atau kedokteran."

Sepanjang sejarah, peran wanita dalam kedokteran dan sains bervariasi, tetapi kisah perjuangan mereka yang berkelanjutan merupakan bagian integral dari bidang tersebut. Di masa depan, bagaimana upaya dan kontribusi perempuan dalam komunitas ilmiah akan memengaruhi pemahaman dan praktik kita tentang kesetaraan gender?

Trending Knowledge

Tahukah Anda mengapa matematikawan wanita di Yunani kuno dipuji?
Dalam sejarah Yunani kuno, kontribusi perempuan terhadap sains tidak dapat diremehkan. Banyak sarjana dan sejarawan telah melakukan penelitian mendalam tentang pencapaian matematikawan perempuan Yunan
Pencapaian tersembunyi ilmuwan wanita: Bagaimana mereka mengubah sejarah sains di zaman kuno?
Partisipasi perempuan dalam sains sudah ada sejak awal sejarah sains, dan kontribusi mereka tidak dapat diremehkan. Seiring dengan meningkatnya minat sejarawan terhadap gender dan sains, semakin banya
Rahasia Biara: Bagaimana Abad Pertengahan menjadi tempat lahir pembelajaran wanita?
Di Eropa abad pertengahan, biara -biara dan biarawati menjadi tempat penting bagi wanita untuk belajar dan mengejar pengetahuan.Ketika kesadaran masyarakat tentang perempuan secara bertahap meningkat

Responses