Istilah anoda tampaknya memiliki tempat, baik digunakan dalam peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam eksperimen ilmiah. Istilah ini merupakan titik awal Electronic Flow, tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya tentang latar belakang historis di balik nama tersebut? Asal usulnya terkait erat dengan budaya Yunani kuno, dan melibatkan banyak konsep dasar tentang listrik dan kimia.
Anoda biasanya merupakan elektroda dalam peralatan listrik terpolarisasi yang dilalui arus konvensional untuk masuk ke dalam perangkat. Hal ini berbeda dengan katoda, yang merupakan tempat arus mengalir keluar dari perangkat. Ketika orang mempelajari pengetahuan yang relevan, mereka sering menggunakan metode memori "ACID" untuk membantu mengingat: yaitu, "arus anoda masuk ke dalam perangkat." Fungsi anoda adalah sebagai salah satu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi, baik dalam baterai maupun jenis perangkat elektrokimia lainnya.
Menariknya, definisi anoda dan katoda tidak didasarkan pada polaritas tegangan elektroda, tetapi bergantung pada arah aliran arus. Arah aliran arus biasanya diatur oleh anoda, tempat muatan positif mengalir ke dalam perangkat, sedangkan katoda adalah tempat muatan negatif mengalir keluar. Dalam baterai isi ulang, peran anoda dan katoda berubah saat pengisian berlangsung, sehingga pemahaman tentang elektroda ini menjadi lebih rumit.
Anoda digunakan di mana-mana: dalam baterai sehari-hari, penyearah arus, dan bahkan tabung vakum yang lebih rumit, anoda selalu memainkan peran penting.
Kata anoda berasal dari kata Yunani "ἄνοδος", yang berarti "jalan ke atas" dan pertama kali digunakan pada tahun 1834. William Whewell adalah pencetus istilah tersebut ketika ia bekerja sama dengan Michael Faraday untuk menamai proses elektrokimia baru tersebut. Dalam uraian Faraday, ia menggabungkan posisi anoda dengan arah matahari terbit, menjadikannya simbol timur.
Faraday memilih istilah ini karena ia mempertimbangkan kemungkinan perubahan arah arus di masa mendatang. Meskipun teorinya masuk akal bagi ilmu pengetahuan saat itu, dengan ditemukannya elektron dan perkembangan ilmu pengetahuan, penggunaan istilah tersebut tak pelak lagi mendapat tantangan.
Dalam teknologi modern, anoda digunakan di banyak bidang. Baik itu baterai
, elektroliser
, atau dioda
, fungsi anoda adalah untuk mengarahkan elektron ke sirkuit eksternal. Dalam elektrokimia
, anoda adalah tempat terjadinya oksidasi, yang berarti anoda mampu melepaskan elektron dalam reaksi, sehingga anoda sangat penting dalam pemurnian logam.
Dalam proses pemurnian elektrolitik tembaga, bahan baku yang menggunakan tembaga sebagai anoda dielektrolisis untuk memperoleh katoda tembaga dengan kemurnian hingga 99,99%.
Seiring berkembangnya teknologi, para ilmuwan masih mencari bahan yang lebih efisien untuk membuat anoda. Misalnya, grafit dan platinum dipilih sebagai bahan anoda untuk mencegah reaksi material. Stabilitas bahan-bahan ini memungkinkan anoda mempertahankan efektivitas yang tahan lama selama reaksi.
Dalam penerapan anoda, konsep perlindungan anoda juga dibahas. Misalnya, anoda kurban, yang terbuat dari logam yang lebih reaktif daripada logam yang dilindunginya, sering digunakan pada kapal atau jaringan pipa untuk mencegah korosi.
Nama dan prinsip desain anoda memungkinkan kita tidak hanya memahami arah aliran arus, tetapi juga memahami dampak mendalam dari dunia teknologi di sekitar kita. Ini adalah elemen yang selalu menyertai evolusi teknologi manusia. Jadi, bagaimana Anda memandang peran anoda dalam hal dampaknya terhadap pengembangan teknologi di masa mendatang?