Natrium sulfida (Na2S) adalah senyawa kimia yang sering muncul dalam bentuk hidratnya, terutama natrium sulfida nonahidrat (Na2S·9H2O). Meskipun natrium sulfida adalah padatan tak berwarna dalam keadaan kristal murni, baik anhidrat maupun terhidrasi, kadar teknis natrium sulfida biasanya berwarna kuning atau merah bata karena adanya polisulfida. Sifat fisik dan kimia senyawa ini membuatnya sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi industri.
Natrium sulfida adalah zat alkali yang sangat larut dalam air yang sering digunakan dalam pembuatan pulp, pembuatan kertas, sintesis kimia, dan bidang lainnya.
Struktur natrium sulfida telah ditentukan dengan kristalografi sinar-X. Natrium sulfida anhidrat memiliki struktur transfluorit, di mana pusat natrium (Na+) menempati posisi fluor dalam kerangka kalsium fluorida (CaF2), sedangkan pusat sulfur (S2−) yang lebih masif menempati posisi kalsium. Sebaliknya, dalam struktur nonahidrat, S2− membentuk ikatan hidrogen dengan 12 molekul air, sedangkan pentahidrat menunjukkan pusat S2− yang dikelilingi oleh ikatan hidrogen.
Dalam industri, natrium sulfida sering diproduksi melalui reaksi reduksi natrium sulfat dengan karbon. Rumus reaksi yang umum adalah:
Na2SO4 + 2 C → Na2S + 2 CO2
Natrium sulfida dapat disintesis di laboratorium dengan mereduksi sulfur dalam amonia anhidrat, atau dengan bekerja dengan natrium dalam tetrahidrofuran kering.
Ion sulfida dalam natrium sulfida bersifat basa dan dapat menyerap proton melalui reaksi protonasi:
S2− + H+ → SH−
Kebasaan natrium sulfida yang kuat berarti ia bereaksi dengan air untuk membentuk natrium hidroksida dan natrium hidrosulfat.
Dari semua aplikasi natrium sulfida, yang paling penting adalah dalam industri kertas untuk delignifikasi guna memperoleh selulosa dalam proses Kraft. Selain digunakan sebagai deoksidasi dalam pengolahan air, natrium sulfida juga digunakan sebagai presipitan logam dan dalam fotografi kimia sebagai pewarna untuk foto hitam putih.
Sebagai reagen penting dalam sintesis organik, natrium sulfida dapat digunakan untuk bereaksi dengan hidrokarbon terhalogenasi untuk membentuk tioeter:
Na2S + 2 RX → R2S + 2 NaX
Daya reduksi natrium sulfida menjadikannya bahan penting dalam produksi pewarna tertentu, terutama dalam reduksi senyawa nitro menjadi amina.
Natrium sulfida adalah zat alkali kuat dan bereaksi cepat dengan asam untuk membentuk asam hidrosulfat, yang sangat beracun. Oleh karena itu, kehati-hatian yang ekstrem diperlukan saat bekerja dengan natrium sulfida untuk menghindari risiko luka bakar kimia dan keracunan toksik.
Seiring dengan meluasnya penemuan dan penerapan natrium sulfida, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya, bagaimana penelitian ilmiah di masa depan akan mengungkap lebih jauh rahasia di balik struktur misterius ini untuk meningkatkan penerapannya yang lebih aman?