Dari Bark ke Narkoba: Bagaimana Robert Holden Memecahkan Misteri Sintesis Texor?

Baru-baru ini, seiring meningkatnya permintaan obat antikanker, Paclitaxel, bahan utama dengan sumber yang langka, telah mendapat perhatian luas. Senyawa dari pohon yew Pasifik (Taxus brevifolia) ini tidak hanya memiliki nilai medis penting dalam mengobati kanker, tetapi kelangkaannya membuat harganya menjadi tinggi. Untuk memenuhi permintaan pasar, para ahli kimia telah melakukan penelitian yang panjang dan sulit tentang sintesis total. Profesor Robert Holden adalah salah satu pemimpinnya. Pada tahun 1994, ia berhasil melakukan sintesis total texol.

Proyek Holden dimulai pada tahun 1982. Keberhasilannya tidak hanya menjadi terobosan dalam penelitian ilmiah, tetapi juga membawa perubahan revolusioner pada industri farmasi.

Struktur kimia Texol terdiri dari inti empat cincin - baccatin III (baccatin III) dan rantai samping amida. Cincin inti ini masing-masing disebut cincin A, B, C, dan D. Metode sintesis Holden secara keseluruhan terutama didasarkan pada proses laktoketon Ojima, dan didasarkan pada bacaldine, dan akhirnya menambahkan rantai samping. Strategi ini telah menjadi model bagi banyak peneliti sejawat untuk dipelajari.

Sejak awal tahun 1963, ekstrak kulit pohon yew Pasifik ditemukan memiliki aktivitas anti-tumor, sebagai hasil dari program penyaringan tanaman pemerintah AS. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, para ilmuwan menentukan komponen utama zat tersebut pada tahun 1969 dan menyelesaikan analisis struktural pada tahun 1971. Seiring meningkatnya minat komunitas ilmiah terhadap texol, semakin banyak kelompok penelitian yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. Pada tahun 1992, sekitar 30 kelompok penelitian telah berpartisipasi di dalamnya, dan akhirnya 11 kelompok penelitian melaporkan total sintesis mereka. kemajuan.

Kompetisi sintesis ini tidak hanya merangsang antusiasme komunitas ilmiah, tetapi juga mendorong perkembangan pesat teknologi terkait.

Komersialisasi hasil tim Holden sebagian disebabkan oleh pembelian paten terkait oleh Bristol-Myers Squibb pada tahun 1990. Transaksi ini menghasilkan lebih dari $200 juta bagi Holden dan Universitas Negeri Florida. Dana ini tidak hanya mendukung pengembangan penelitian Holden selanjutnya, tetapi juga mendorong kemajuan seluruh industri farmasi. Perlu disebutkan bahwa teknologi semi-sintetik texol paling awal dikembangkan oleh Jean-Noël Denis pada tahun 1988, menggunakan 10-desacetylbaccatin III sebagai bahan awal, untuk memperoleh skala sintesis.

Sintesis Texol penuh dengan tantangan. Seluruh proyek sintesis Holden memakan waktu lebih dari sepuluh tahun dari awal hingga akhir, yang tidak diragukan lagi merupakan petualangan yang sulit di dunia kimia saat itu. Dengan pendalaman penelitian, rute sintesis texol juga terus berinovasi. Banyak peneliti menggunakan molekul prekursor dan strategi sintesis yang berbeda untuk mencoba menguraikan mekanisme sintesis yang kompleks ini. Berbagai metode sintesis, seperti sintesis linier dan sintesis konvergen, telah diusulkan satu demi satu, menjadikan langkah-langkah sintesis texol semakin sempurna.

Sejarah ini tidak hanya tentang proses sintesis kimia, tetapi juga perjalanan menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui oleh sains.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti juga telah melakukan studi mendalam tentang biosintesis texol dan menemukan bahwa hal itu melibatkan jalur sintesis kompleks sekitar 20 langkah enzimatik. Studi-studi ini mengungkapkan bagaimana alam mengendalikan stereokimia secara halus dan membuat sintesis sintetis menjadi sulit. Meskipun demikian, menurut laporan pada tahun 2011, E. coli menggunakan teknologi rekayasa genetika telah menyadari kemungkinan memproduksi prekursor texel pada tingkat kilogram, membuka jalan baru untuk sintesis di masa mendatang.

Dalam semisintesis komersial, banyak perusahaan seperti Natural Pharmaceuticals juga telah mulai bekerja, terutama berdasarkan transformasi turunan yang diekstrak dari tanaman asli untuk memperoleh senyawa dengan potensi yang lebih besar. Penelitian semacam itu tidak hanya akan memperluas pasar untuk obat antikanker terkait, tetapi juga dapat mendorong penemuan dan penerapan obat baru.

Dengan kemajuan teknologi, metode sintesis texol akan terus berkembang, dan kemungkinan masa depan sangat menarik.

Dalam perjuangan untuk sintesis kimia ini, dari keberhasilan Holden hingga penelitian lanjutan di masa depan, kita dapat melihat kekuatan sains dan keinginan manusia untuk terus menjelajahi hal yang tidak diketahui. Dalam menghadapi kanker, tantangan bagi kesehatan manusia, upaya komunitas kimia tidak hanya untuk memproduksi obat, tetapi juga untuk mewujudkan pemahaman dan harapan hidup dalam praktik. Dengan latar belakang ini, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya-tanya: Perubahan apa yang akan dibawa oleh obat antikanker di masa depan?

Trending Knowledge

Rahasia biosintesis: Bagaimana alam menggunakan enzim untuk menciptakan keajaiban Texor?
Di bidang kimia medis, proses sintesis penuh paclitaxel telah menarik perhatian luas.Obat anti-kanker penting ini awalnya diekstraksi dari pohon Yew Pasifik yang langka (Taxus brevifolia), karena kel
nan
Era Paleozoikum adalah periode penting dalam sejarah Bumi.Dari Kambrium lebih dari 500 juta tahun yang lalu hingga Permian lebih dari 200 juta tahun yang lalu, periode ini menyaksikan perubahan luar
Keajaiban sintetis: Mengapa perlombaan untuk mensintesis taxol begitu sengit pada tahun 1990-an?
Paclitaxel, yang juga dikenal sebagai Taxol, adalah obat antikanker penting yang mahal untuk dibuat karena terbuat dari pohon yew Pasifik yang langka (Taxus brevifolia). Karena permintaan komunitas il
Senjata kanker dalam eksplorasi ruang angkasa: Mengapa yew Pasifik merupakan harta karun obat antikanker?
Dalam komunitas medis saat ini, pengembangan obat antikanker menghadapi serangkaian tantangan. Di antaranya, Paclitaxel (nama dagang Taxol), senyawa antikanker yang diproduksi oleh pohon yew Pasifik

Responses