Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi baterai juga mengalami perubahan, terutama munculnya baterai nikel-metal hidrida (NiMH), yang menandai perubahan besar dalam cara penyediaan daya dalam kehidupan sehari-hari kita. Baterai isi ulang ini tidak hanya meningkatkan permintaan kita akan energi, tetapi juga menyediakan solusi yang lebih ramah lingkungan, yang menunjukkan evolusi dan inovasi di balik teknologi baterai.
Penelitian dan pengembangan baterai nikel-metal hidrida dimulai pada tahun 1967, dan teknologinya saat itu sebagian besar dilakukan di pusat penelitian Battelle-Geneva. Desain aslinya didasarkan pada paduan dan elektroda nikel hidroksida, dan teknologinya dikembangkan selama dua dekade sebelum akhirnya tersedia secara komersial pada tahun 1989. Sejak saat itu, baterai nikel-metal hidrida telah banyak digunakan secara komersial, secara bertahap menggantikan baterai nikel-kadmium yang lebih tua.
Efisiensi pengisian dan pengosongan baterai NiMH membuatnya ideal untuk kamera digital dan berbagai perangkat yang haus daya.
Prinsip kerja baterai nikel-metal hidrida didasarkan pada reaksi elektrokimia tertentu. Di anoda, nikel hidroksida diubah menjadi nitrogen oksida, sedangkan katoda adalah paduan penyerap hidrogen. Selama pengisian dan pengosongan, reaksi-reaksi ini bergantian satu sama lain, menghasilkan keluaran tegangan yang stabil, biasanya 1,2 V per sel. Daya tahan dan siklus hidupnya menjadikan baterai NiMH sebagai pilihan yang berkelanjutan.
Metode pengisian sangat penting untuk kinerja baterai NiMH. Pengisian cepat dan pengisian tetes adalah dua metode utama, namun terlepas dari metode mana yang digunakan, pengisian berlebih harus dihindari karena dapat menyebabkan kerusakan pada baterai. Berbagai mekanisme keamanan telah diperkenalkan ke dalam desain baterai NiMH modern, seperti sekring reset dan sakelar tekanan internal untuk memastikan bahwa arus terputus jika terjadi pengisian daya berlebih atau panas berlebih untuk mencegah kecelakaan.
Desain katalis dalam baterai nikel-metal hidrida dapat secara efektif menangani gas yang dihasilkan karena pengisian daya berlebih, yang selanjutnya meningkatkan keamanannya.
Baterai nikel-metal hidrida memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi, terutama dalam elektronik konsumen dan kendaraan listrik. Dengan meningkatnya permintaan akan energi terbarukan dan perlindungan lingkungan, pangsa pasar baterai nikel-metal hidrida secara bertahap meningkat. Meskipun telah digantikan oleh baterai lithium-ion dalam beberapa aplikasi penting, baterai ini masih memainkan peran integral dalam kendaraan hibrida dan beberapa kendaraan listrik lama.
Sifat ramah lingkungan dari baterai nikel-metal hidrida juga menarik perhatian. Dibandingkan dengan baterai timbal-asam tradisional, bahan yang digunakan dalam baterai nikel-metal hidrida kurang beracun dan memiliki kemampuan daur ulang yang baik, yang membuatnya lebih populer di saat kesadaran lingkungan meningkat. Di masa depan, seiring dengan terus meningkatnya persyaratan perlindungan lingkungan, baterai nikel-metal hidrida akan memainkan peran yang semakin penting.
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi baterai, apakah baterai nikel-metal hidrida dapat menemukan area aplikasi baru di masa depan dan terus mengubah cara hidup kita akan menjadi pertanyaan yang layak untuk ditelusuri. Penelitian dan pengembangan terbaru terus mendorong batasan teknologi ini, meningkatkan kinerja dan keamanan serta menunjukkan potensi yang lebih besar.
Dapatkah pengembangan baterai nikel-metal hidrida memenuhi permintaan energi berkelanjutan di masa depan dan dengan demikian mengubah pola kelistrikan dunia?