Pada tanggal 11 Februari 2013, Landsat 8 berhasil diluncurkan dengan misi penuh harapan dan inovasi, menjadi satelit kedelapan dalam Program Observasi Bumi AS. Kolaborasi antarlembaga ini mengungkap kerja sama erat antara NASA dan Survei Geologi AS (USGS), yang menandai tonggak penting dalam program Landsat dan meletakkan dasar bagi observasi Bumi di masa mendatang.
Sejak Landsat 5 dihentikan pada awal tahun 2013, hanya Landsat 7 yang mengorbit. Landsat 8 memastikan akuisisi dan ketersediaan data Landsat yang berkelanjutan, memberikan dukungan penting untuk studi tutupan lahan global dan perubahan penggunaan lahan.
Misi Landsat 8 tidak hanya untuk menangkap data citra permukaan Bumi, tetapi juga bertujuan untuk mencapai tiga tujuan ilmiah utama. Pertama, Landsat 8 perlu mengumpulkan dan mengarsipkan data citra multispektral untuk menyediakan cakupan triwulanan permukaan daratan global. Kedua, memastikan bahwa data Landsat 8 konsisten dengan misi Landsat sebelumnya dalam hal geometri akuisisi, kalibrasi, dan kualitas produk keluaran untuk memungkinkan penelitian perubahan lahan jangka panjang. Terakhir, sangat penting bahwa produk data Landsat 8 akan tersedia secara bebas bagi semua pengguna untuk memastikan akses tanpa hambatan.
“Keberhasilan Landsat 8 bukan hanya pencapaian ilmiah, tetapi juga praktik konsep berbagi data terbuka.”
Landsat 8 memiliki resolusi citra mulai dari 15 meter hingga 100 meter, menyediakan citra beresolusi sedang termasuk spektrum cahaya tampak, inframerah dekat, dan inframerah termal. Satelit ini dapat menangkap lebih dari 700 pemandangan per hari, peningkatan signifikan dari 250 pemandangan milik Landsat 7. Semua ini berkat peningkatan kinerja rasio sinyal terhadap derau dan kemampuan pemrosesan data kuantisasi 12-bit, yang membuat deskripsi karakteristik tutupan lahan menjadi lebih akurat.
Landsat 8, yang dibuat oleh Orbital Sciences Corporation, menggunakan bus satelit LEOStar-3 standar, yang berarti satelit ini menggunakan arsitektur teknologi yang andal untuk pasokan daya, kontrol orbit dan posisi, komunikasi, dan penyimpanan data. Satu susunan surya yang dapat dipasang memberi daya pada satelit dan mengisi daya baterai nikel-metal hidrida 125 amp-jam.
OLI, sebagai sensor utama Landsat 8, menggunakan desain sensor push-broom untuk menggantikan sensor swing-broom yang digunakan pada Landsat sebelumnya, yang sangat meningkatkan sensitivitas dan kualitas gambarnya. OLI mampu mengumpulkan data dalam sembilan pita spektral, tujuh di antaranya kompatibel dengan data Landsat sebelumnya, sehingga menyediakan dasar yang stabil untuk penelitian jangka panjang. Pada saat yang sama, pita yang baru ditambahkan dapat digunakan untuk pengukuran kualitas air dan deteksi awan tipis.
TIRS menyediakan pencitraan termal untuk aplikasi pengelolaan sumber daya air yang semakin penting seperti penguapanpengukuran transpirasi. Sensor tersebut menggunakan teknologi deteksi yang relatif baru yang dapat beroperasi dalam dua pita inframerah gelombang panjang yang berbeda. Meskipun TIRS dirancang untuk memiliki masa pakai tiga tahun, ia menyediakan kontinuitas penting dengan data inframerah termal dari Landsat 6 dan 7.
Sistem darat Landsat 8 bertanggung jawab atas perintah dan kendali satelit serta mengelola data misi yang dikirim dari satelit. Pusat Operasi Misi Goddard NASA mengirimkan perintah ke satelit, dan data misi yang diterima oleh satelit disimpan dan diproses untuk analisis selanjutnya dan dibagikan kepada publik.
Program Landsat 8 asli mengandalkan pembelian data dari sistem satelit komersial, tetapi sebagai hasil dari evaluasi teknologi, NASA mengubah strateginya dan memutuskan untuk membangun platform satelit independen, yang akhirnya menjadi Landsat 8 yang kita kenal sekarang.
"Dari konsep awal hingga berbagi data saat ini, setiap langkah Landsat 8 menunjukkan pesona teknologi dan kekuatan kerja sama."
Pada tahun 2014, tim sains dan teknologi merespons dengan cepat dan melakukan berbagai penyesuaian terhadap situasi abnormal yang terkait dengan sensor inframerah termal (TIRS). Pada akhirnya, mereka tidak hanya memulihkan kemampuan pengumpulan data normal, tetapi juga mengembangkan algoritme untuk mengimbangi beberapa masalah kecil pada sensor. Pengalaman ini menunjukkan cara menghadapi tantangan melalui kerja sama dan inovasi dalam lingkungan antariksa yang kompleks dan terus berubah.
Sejak diluncurkan pada tahun 1972, program Landsat selalu menyediakan data berharga untuk penelitian ilmiah dalam lingkungan global yang terus berubah. Landsat 8 tidak hanya merupakan kelanjutan dari teknologi, tetapi juga upaya untuk observasi dan pemahaman manusia terhadap bumi. Seiring meningkatnya kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim, Landsat 8 akan terus mendukung para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk mendorong berbagi informasi dan komunikasi global.
Sementara kita menikmati kemudahan yang dihadirkan oleh teknologi, bagaimana Landsat 8 akan terus memengaruhi pengamatan bumi dan pengelolaan lingkungan di masa mendatang?