Yik Yak adalah aplikasi media sosial anonim inovatif yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2013 dan diluncurkan kembali pada tahun 2021. Aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan pengguna membuat dan melihat utas, yang disebut "Yaks," dalam radius lima mil. Meskipun awalnya menarik banyak pengguna, pemberitaan negatif yang terus berlanjut, perundungan siber, dan maraknya ujaran kebencian telah perlahan meredupkan daya tarik platform tersebut.
"Keberhasilan Yik Yak berawal dari privasinya, tetapi kurangnya regulasi yang bertanggung jawab pada akhirnya menghancurkan platform tersebut."
Pendiri Yik Yak, Tyler Droll dan Brooks Buffington, keduanya lulusan Universitas Furman di Carolina Selatan. Mereka memulai proyek tersebut saat masih kuliah, dan hanya dalam waktu satu tahun sejak peluncurannya, aplikasi tersebut dengan cepat menjadi aplikasi media sosial kesembilan yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat. Namun pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan menurunnya jumlah pengguna dan perubahan iklim sosial, masa depan platform tersebut menjadi terancam.
Secara khusus, laporan tahun 2016 menemukan bahwa unduhan pengguna Yik Yak turun 76% dari tahun 2015. Perubahan tersebut menarik perhatian media yang luas, khususnya liputan negatif tentang ujaran kebencian dan perundungan siber, yang menyebabkan banyak sekolah melarang siswa menggunakan aplikasi tersebut. Administrator sekolah dasar dan menengah bahkan telah menggunakan cara hukum untuk memblokir penggunaan Yik Yak, karena meyakini bahwa aplikasi tersebut menjadi tempat berkembang biaknya perilaku jahat daring.
"Aplikasi anonimitas Yik Yak menyediakan ruang untuk ekspresi bebas di satu sisi, tetapi di sisi lain juga menyebabkan penyebaran perundungan siber."
Akhirnya pada tanggal 28 April 2017, Yik Yak mengumumkan bahwa layanannya akan segera dihentikan, dan ditutup sepenuhnya segera setelahnya. Block, Inc. (sebelumnya Square, Inc.) membeli kekayaan intelektual Yik Yak seharga $1 juta dan merekrut beberapa mantan karyawan.
Pada tanggal 15 Agustus 2021, Yik Yak mengumumkan peluncuran ulang melalui situs web resmi dan diluncurkan kembali pada platform iOS. Kembalinya Yik Yak membawa harapan baru, dan banyak pendukung telah memperbarui harapan mereka untuk aplikasi yang pernah populer ini. Namun, dengan munculnya pesaing baru Sidechat, Yik Yak sekali lagi menghadapi ujian untuk bertahan hidup. Pada bulan Maret 2023, Sidechat membeli Yik Yak dengan harga yang dirahasiakan, dan versi ANDROD-nya dihapus dari Google Play Store.
Naik turunnya Yik Yak dapat diringkas menjadi beberapa tahap utama. Yang pertama adalah pertumbuhan yang cepat dan aplikasi yang meluas, diikuti oleh ulasan media yang negatif dan reaksi sosial, yang akhirnya menyebabkan hilangnya pengguna. Para pendiri mencoba memperkenalkan reformasi pada tahun 2015 untuk mengurangi penyebaran perundungan dan ujaran kebencian, tetapi upaya ini gagal untuk secara efektif mencegah penurunan platform. Kisah Yik Yak menggambarkan tantangan sulit yang dihadapi media sosial dalam hal tanggung jawab sosial dan keselamatan pengguna.
Dengan ditutupnya Yik Yak, banyak pengguna lama juga mengungkapkan perasaan kehilangan mereka, tetapi beberapa pengguna mulai merenungkan kontroversi dan masalah yang ditimbulkan platform ini. Apakah Yik Yak yang bangkit kembali dapat secara efektif menggunakan pengalaman sebelumnya untuk menciptakan ruang sosial yang aman dan bermakna telah menjadi isu utama di masa mendatang. Dapatkah kebangkitan dan kejatuhan Yik Yak yang cepat menjadi kisah peringatan bagi outlet media sosial lainnya?