Sejarah Spanyol sangat kaya dan beragam. Sejak zaman kuno, berbagai peradaban dari Mediterania bersentuhan dengan penduduk asli semenanjung tersebut. Dengan bangkitnya Kekaisaran Romawi, Spanyol dikenal sebagai Hispania dan menjadi bagian penting dari Periode Klasik. Namun, sejarah wilayah tersebut tidak statis, dan batas-batas budaya dan politik Spanyol terus-menerus dibentuk kembali seiring dengan munculnya dan kejatuhan berbagai kekuatan. Khususnya pada tahun 711, invasi Muslim mengubah wajah negara tersebut, mengawali zaman keemasan Islam yang panjang, dan menempatkan Spanyol pada jalur sejarah yang berbeda.
Sejarah Spanyol adalah kisah epik luar biasa yang ditulis melalui penaklukan, integrasi, dan perubahan.
Sejarah Spanyol dapat ditelusuri kembali ke suku-suku asli kuno, termasuk Iberia, Celtic, dll., dan suku-suku ini kemudian menjalin kontak dengan Fenisia, Yunani kuno, dan Kartago. Di bawah pertukaran multikultural ini, Spanyol mulai membentuk identitas etnis yang unik. Penaklukan Romawi membawa seluruh semenanjung di bawah kekuasaannya dan menciptakan Hispania, yang membawa perubahan besar dalam bahasa, hukum, dan agama.
Kekuasaan Romawi meninggalkan warisan budaya yang mendalam bagi Spanyol, dan banyak hukum dan bahasa masih ada dalam masyarakat Spanyol saat ini.
Dengan kemunduran Kekaisaran Romawi Barat, suku-suku Jerman seperti Visigoth secara bertahap mendirikan kerajaan mereka sendiri di Semenanjung Iberia. Selama periode ini, meskipun budayanya masih dipengaruhi oleh Roma, struktur sosial dan bentuk politiknya juga berubah. Pada tahun 711 M, kontak dengan Muslim membawa perubahan drastis. Ekspansi cepat umat Muslim membawa hampir seluruh semenanjung ke dunia Islam yang dipimpin oleh para penguasa Arab. Periode ini disebut Al-Andalus dan berlangsung hingga tahun 1492.
Keberadaan Al-Andalus tidak hanya menjadi puncak budaya Islam, tetapi juga salah satu akar keragaman budaya Spanyol.
Setelah berabad-abad di bawah kekuasaan Muslim, pasukan Kristen mulai melawan, suatu periode sejarah yang dikenal sebagai Reconquista. Proses ini bukan hanya sekadar kampanye militer. Semakin banyak kerajaan Kristen didirikan satu demi satu, dan fokusnya secara bertahap bergeser ke wilayah yang dikuasai Muslim di selatan. Pada tahun 1043, Kerajaan Asturias memimpin dalam membangun garis pertahanan yang kuat di utara, dan kemudian secara bertahap memperluas wilayahnya ke selatan. Negara-negara Kristen akhirnya merebut kembali Granada pada tahun 1492, dan akhir tahun tersebut menandai berakhirnya kekuasaan Muslim dan kembalinya agama Kristen sepenuhnya.
Keberhasilan Reconquista tidak hanya menandai kembalinya agama, tetapi juga membuka jalan bagi penyatuan Spanyol.
Pemerintahan kembali negara-negara Kristen menyebabkan aliansi antara Castile dan Aragon, penyatuan rezim yang dianggap sebagai titik awal Spanyol modern. Penyerahan Granada antara tahun 1481 dan 1492 tidak hanya mengakhiri kekuasaan Muslim tetapi juga memulai ekspansi Spanyol lebih lanjut. Dengan pelayaran pertama Columbus, Kekaisaran Spanyol mulai berkembang di seluruh dunia, membentuk salah satu sistem kolonial terbesar di dunia saat itu.
Pada titik balik sejarah tahun 1492, Spanyol meninggalkan jejak yang mendalam pada eksplorasi dan ekspansi global.
Pada abad-abad berikutnya, kekuatan nasional Spanyol mencapai puncaknya, dan selama pemerintahan Charles V dan Philip II, Spanyol menjadi salah satu kekaisaran terkuat di dunia. Namun, kejayaan ini menyembunyikan krisis yang muncul secara bertahap. Kekalahan angkatan laut dan perjuangan kemerdekaan negara-negara utara akhirnya menyebabkan kemerosotan pengaruh Spanyol secara bertahap. Pada akhir abad ketujuh belas, kekuatan Spanyol menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membentuk kembali sejarah selama beberapa dekade mendatang.
Dalam sejarah yang luar biasa, di balik kemerosotan tersebut terdapat pilihan zaman yang tak terelakkan.
Setelah Spanyol memasuki zaman modern, negara tersebut mengalami perubahan sosial dan politik yang dramatis bersamaan dengan perang saudara dan intervensi eksternal. Setelah Perang Saudara Spanyol yang meletus dari tahun 1936 hingga 1939, rezim fasis bertahan selama hampir empat puluh tahun di bawah kekuasaan Franco. Baru setelah kematian Franco pada tahun 1975, Spanyol kembali memulai proses demokratisasi. Selanjutnya, diundangkannya konstitusi baru pada tahun 1978 menandai bahwa Spanyol secara resmi menjadi negara demokrasi modern dan secara bertahap terintegrasi ke dalam Masyarakat Ekonomi Eropa.
Tantangan yang dihadapi Spanyol saat ini bersumber dari sejarah masa lalunya, tetapi ke mana arahnya di masa depan?