Geodesi satelit adalah teknik pengukuran bentuk dan dimensi Bumi menggunakan satelit buatan. Bidang ini dimulai pada tahun 1957, tak lama setelah Uni Soviet meluncurkan Sputnik, satelit buatan pertama. Sejak saat itu, geodesi satelit telah menjadi cabang penting dari "geodesi ruang angkasa" yang lebih luas dan secara bertahap berkembang menjadi alat utama untuk mempelajari medan gravitasi Bumi dan menemukan objek.
Perkembangan geodesi satelit dimulai pada tahun 1958 dengan pengamatan oleh Explorer 1 dan Sputnik 2, yang memungkinkan kita untuk menentukan keoblatisan Bumi secara akurat.
Teknologi ini semakin dipromosikan pada tahun 1960-an dengan diperkenalkannya sistem Doppler satelit dan satelit balon. Keberhasilan misi-misi awal ini menyebabkan negara-negara di seluruh dunia mulai lebih memperhatikan penggunaan satelit untuk pengukuran geolokasi dan medan gravitasi. Penggunaan sistem satelit Transit secara luas, khususnya pada tahun 1970-an, membantu terbentuknya Sistem Geodesi Dunia (WGS).
Tujuan utama geodesi satelit meliputi penentuan bentuk Bumi, medan gravitasi dan variasi temporalnya, serta pengamatan fenomena dinamika Bumi seperti pergerakan kerak dan pergeseran kutub. Data ini sangat berharga bagi banyak bidang seperti oseanografi, navigasi, dan geofisika.
Teknik pengukuran geodesi satelit biasanya diklasifikasikan menurut platform instrumen. Dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Sistem Pemosisian Global (GPS) adalah sistem navigasi satelit yang paling terkenal, yang menggunakan triangulasi dari beberapa satelit untuk menemukan penerima dalam jarak beberapa meter.
Teknologi GPS memungkinkan surveyor untuk menentukan lokasi di permukaan Bumi secara tepat. Selain GPS, ada banyak teknologi lain seperti penentuan posisi Doppler dan pengukuran jarak laser, yang telah meningkatkan akurasi pengukuran hingga berbagai tingkat. Perkembangan teknologi ini memungkinkan kita untuk melacak pergerakan Bumi dan mengukur perubahan medan gravitasinya secara tepat.
Meskipun teknologi geodesi satelit terus berkembang setiap harinya, masih banyak tantangan dalam mengukur ketinggian dan medan gravitasi permukaan Bumi. Misalnya, bagaimana cara mempertahankan pengukuran dan pengamatan presisi tinggi secara terus-menerus dalam iklim dan lingkungan yang berubah secara dinamis tetap menjadi salah satu fokus penelitian saat ini. Seiring dengan kemajuan teknologi pengumpulan data, kita mungkin dapat memahami hukum operasi dan struktur internal Bumi dengan lebih jelas di masa mendatang.
Penelitian di masa mendatang tidak hanya akan melihat kemajuan dalam teknologi pengukuran, tetapi juga akan melibatkan ilmu sistem Bumi yang lebih mendalam. Melalui geodesi satelit, kita akan dapat memprediksi bencana alam dengan lebih akurat, memantau perubahan lingkungan, dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan global.
Geodesi satelit bukan hanya alat untuk mengukur Bumi, tetapi juga jendela untuk memahami planet kita.
Dengan bantuan teknologi pengukuran dan pengamatan yang sangat presisi ini, dapatkah kita menjelajahi lebih banyak rahasia Bumi yang belum diketahui?