Perbandingan dalam linguistik adalah struktur gramatikal yang memungkinkan kita untuk mengekspresikan perbandingan kualitas atau derajat antara berbagai entitas atau kelompok. Studi tentang fenomena linguistik ini rumit, melibatkan berbagai interaksi antara struktur logis dan mekanisme gramatikal. Namun, ini lebih dari sekadar teknik gramatikal; ini juga memengaruhi cara kita berpikir dan cara kita memahami dunia.
Secara teori, di balik setiap perbandingan terdapat cerita tentang perbedaan, pro dan kontra, serta pilihan.
Tujuan utama perbandingan adalah untuk mengekspresikan relativitas, biasanya menggunakan subbentuk khusus dari kata sifat atau kata keterangan. Ini menunjukkan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga pembawa pikiran dan emosi. Banyak ekspresi tidak hanya menyiratkan struktur gramatikal, tetapi juga mencerminkan latar belakang budaya dan implikasi sosial.
Dalam komunikasi sehari-hari, kita menjumpai banyak ungkapan tetap, seperti "pendidikan tinggi" atau "generasi muda". Sekilas ungkapan-ungkapan ini mungkin tidak tampak membuat perbandingan langsung, tetapi tetap menggunakan bentuk perbandingan. Ada juga beberapa perbandingan elips, seperti "burger kami lebih enak" atau "foto kami lebih jelas" yang terlihat dalam iklan. Pernyataan-pernyataan ini tidak membandingkan secara langsung, tetapi justru menghadirkan kesan superioritas dalam makna.
Misalnya, 'Glasgow lebih baik' menggunakan perbandingan samar untuk menarik imajinasi audiens.
Kalimat perbandingan terkadang dapat dianggap sebagai struktur koordinasi, tetapi dalam beberapa kasus harus dianalisis sebagai struktur subordinat. Jika kita melihat tata bahasa koordinasi perbandingan, kita akan menemukan bahwa struktur ini sangat mirip dengan kalimat koordinasi. Bentuk perbandingan yang berbeda menunjukkan organisasi tata bahasa yang serupa, yang memungkinkan kita untuk memahami sifat perbandingan lebih dalam.
Dua bentuk tata bahasa elipsis—elipsis komparatif dan subelipsis—memberikan wawasan tata bahasa lebih lanjut. Elipsis komparatif diperlukan dalam kalimat seperti "Fred membaca lebih banyak buku daripada Susan," sementara subelipsis mempertahankan elemen-elemen kunci dalam kontras tertentu, yang menekankan berbagai tingkatan yang kita ekspresikan dalam bahasa.
Ini mengungkap kehalusan bahasa dan penghilangan selektif dalam komunikasi.
Dalam beberapa varian bahasa, bahkan ada perbandingan ganda, seperti "lebih keras" atau "lebih buruk". Penggunaan ini memiliki signifikansi budaya tertentu dalam komunitas bahasa tertentu dan sering digunakan sebagai sarana penekanan atau humor, yang juga mendorong orang untuk merenungkan kekayaan dan keragaman bahasa itu sendiri dalam perubahannya.
Dalam studi perbandingan, para sarjana seperti Russell Ultan dan Jonathan D. Popalkirk menunjukkan bahwa bentuk perbandingan dalam suatu bahasa sering kali mencerminkan variasi tata bahasa dan dapat menunjukkan fitur umum di seluruh budaya. Hal ini mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana konsep perbandingan dibangun antara bahasa yang berbeda dan bagaimana hal ini memengaruhi cara kita berpikir.
KesimpulanSingkatnya, perbandingan dalam bahasa bukan hanya struktur tata bahasa, tetapi juga merupakan mikrokosmos budaya, pemikiran, dan interaksi sosial. Kita harus memikirkan bagaimana struktur bahasa yang kaya akan perbandingan ini mencerminkan pemahaman dan persepsi kita tentang dunia?